Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dipisahkan dari Pemilik Bisa Bikin Anjing Stres

KOMPAS.com - Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing sering kali dibebaskan berkeliaran di dalam rumah. Bahkan sampai ada yang tidur dengan pemiliknya.

Namun terkadang ada situasi tertentu yang membuat hewan peliharaan terpaksa untuk 'diasingkan' sementara waktu.

Ternyata hal ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental hewan peliharaan.

Penelitian terbaru dari Ontario Veterinary College (OVC) University of Guelph menemukan, memisahkan anjing dari pemiliknya dapat meningkatkan stres.

Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Veterinary Medical Association mencatat, anjing yang dipisahkan dari pemiliknya menunjukkan lebih banyak tanda-tanda fisiologis serta perilaku ketakutan dan stres.

Dalam jangka pendek, stres dapat mengganggu kesejahteraan anjing. Bahkan yang lebih buruk, anjing terkadang bersikap agresif sebagai reaksi ketakutan, yang dapat berbahaya bagi manusia.

"Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat dampak pemisahan anjing dari pemiliknya. Hal ini sering terjadi selama prosedur kedokteran hewan."

Demikian yang diungkap Prof Lee Niel dari Department of Population Medicine and the Col. K.L. Campbell Chair di Companion Animal Welfare kepada Guelph Today.

Penulis utama penelitian Anastasia Stellato mengatakan, tujuan penelitian ini adalah menemukan cara untuk mengurangi stres pada anjing.

Tak jarang saat diperiksa ke dokter hewan, anjing dipisahkan sementara dari pemiliknya. Ini ternyata membuat anjing merasa takut.

Beberapa anjing juga mengalami kecemasan saat dipisahkan dari pemiliknya. Ada yang seolah meminta bantuan kepada pemiliknya selama mengalami stres.

Awalnya penelitian ini dimaksudkan untuk mencari cara agar ketika anjing dibawa ke dokter hewan suasananya lebih positif.

Tapi hasil penelitian juga bisa berlaku bagi para pemilik hewan yang terpaksa memisahkan diri dari anjingnya untuk sementara waktu.

“Pengalaman negatif selama kunjungan ke dokter hewan membuat anjing merasa lebih stres pada kunjungan berikutnya. Masalahnya bisa semakin bertambah,” kata Stellato.

"Kami ingin mencoba menghentikan siklus ini sebelum mencapai titik di mana anjing mungkin menjadi agresif," tambahnya.

Penelitian ini melibatkan 32 anjing yang menjalani pemeriksaan standar dokter hewan dengan ditemani atau tanpa pemiliknya di dalam ruangan.

Perilaku anjing selama menjalani pemeriksaan direkam lewat video. Peneliti juga mencatat perubahan fisiologis yang terjadi pada anjing selama stres.

Mulai dari peningkatan detak jantung dan suhu, perilaku gemetar atau menggigil, hingga vokalisasi seperti geraman, rengekan, atau gonggongan.

Perubahan perilaku seperti kepala tertunduk, telinga ditaruh ke belakang, dan ekor diturunkan atau diselipkan di antara kaki belakang juga dicatat.

Dari hasil analisis ditemukan, secara umum anjing menunjukkan peningkatan stres dalam beberapa perilaku dan tindakan fisiologis ketika pemiliknya tidak ada.

Rata-rata, anjing lebih banyak melakukan vokalisasi, suhu tubuhnya menjadi lebih tinggi, dan lebih sedikit menguap saat tak menemukan pemiliknya. Pada anjing betina, detak jantungnya lebih tinggi.

Untuk mengatasi rasa stres pada anjing ketika dipisahkan dari pemilik, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Menurut Stellato, pemilik anjing harus memberikan tempat yang aman bagi anjing dalam situasi stres. Selain itu, cobalah untuk mencegah dan mengurangi stres tersebut.

Misalnya, saat detak jantung anjing meningkat karena merasa stres, pemilik bisa membawa anjing bermain dan hindari tempat-tempat yang bisa membuat anjing merasa takut.

Selain itu, pemilik anjing juga bisa memberikan makanan kesukaan peliharaannya untuk mengurangi stres.

Sebagai catatan, anjing sering kali merasa stres saat diajak ke dokter hewan. Terlebih jika pemiliknya tidak ikut ke ruang pemeriksaan.

Dalam hal ini, pemilik anjing harus pintar-pintar melihat kondisi hewan peliharaannya. Jangan bawa anjing pergi saat sedang stres dan tunggulah sampai 'perasaan' anjing membaik.

Rasa stres juga bisa muncul saat anjing tidak diizinkan untuk masuk ke ruangan yang sama seperti yang biasa dilakukan.

Untuk menyiasatinya, pemilik anjing bisa melakukan tindakan pemisahan itu secara perlahan. Hampir sama seperti saat mengajak anjing ke dokter hewan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/15/182753520/dipisahkan-dari-pemilik-bisa-bikin-anjing-stres

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke