Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kurangi Kebiasaan Minum Kopi dari Gelas Kertas

KOMPAS.com - Beberapa studi mengungkap kopi memiliki manfaat kesehatan. Namun jika dikonsumsi berlebihan, kopi dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh.

Selain jumlah asupan, cara kita meminum kopi juga mampu memengaruhi kondisi kesehatan, seperti dijelaskan dalam temuan studi yang dimuat di The Journal of Hazardous Materials.

Studi itu menemukan, kopi, teh, dan minuman panas lain yang diminum dari wadah berupa gelas kertas dengan lapisan film plastik dapat membuat tubuh terpapar partikel mikroplastik berbahaya.

Partikel tersebut berpotensi menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan tubuh.

"Rata-rata orang yang minum tiga cangkir teh atau kopi setiap hari dalam gelas kertas akan menelan 75.000 partikel mikroplastik kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang," kata penulis utama studi Sudha Goel, MD.

"Dalam 15 menit kopi atau teh dibiarkan sebelum dikonsumsi, lapisan mikroplastik di gelas kertas akan terurai," tambahnya.

Studi dilakukan oleh tim peneliti akademis di India Institute of Technology.  Partikel mikroplastik didefinisikan sebagai potongan kecil plastik atau serat sintetis berukuran 5 mm atau kurang.

Partikel ini ada di produk yang dekat dengan kita setiap harinya, seperti ban mobil, pakaian, dan produk kecantikan.

Laporan studi mengatakan mikroplastik yang jumlahnya banyak menemukan jalan ke sumber air dan lautan bumi, dan menimbulkan ancaman bagi kehidupan laut maupun manusia.

Mikroplastik

Berdasarkan studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), plastik mikro ada di 90 persen dari semua sampel air kemasan yang diuji pada 259 botol (11 merek) terpisah di sembilan negara berbeda.

Para ahli mengingatkan potensi bahaya mikroplastik. Menghirup partikel mikrofiber bisa menyebabkan penyakit seperti kanker.

Awal tahun ini, tim peneliti dari Arizona State University menemukan jejak bisphenol A (BPA) di setiap sampel jaringan manusia (paru-paru, ginjal, limpa, dan hati).

Bisphenol A adalah bahan kimia berbahaya yang digunakan untuk membuat plastik yang dapat merusak tubuh manusia.

"Kami tidak ingin khawatir, tetapi hal ini merisaukan bahwa bahan non-biodegradable yang ada di mana-mana dapat masuk dan terakumulasi dalam jaringan manusia," sebut Varun Kelkar, peneliti dan mahasiswa PhD di ASU.

Para ahli di Consumer Reports menjelaskan bahaya bahan kimia tersebut.

"Bahan kimia ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan reproduksi dan obesitas, ditambah masalah organ dan keterlambatan perkembangan pada anak."

Untuk meminimalkan konsumsi mikropartikel, ada beberapa langkah yang bisa diikuti.

1. Minum air putih dari keran

WHO menemukan mikroplastik di 90 persen dari semua sampel air kemasan. Karena itu, pertimbangkan minum lebih banyak air keran dan kurangi membeli air mineral di toko.

2. Tidak memanaskan makanan dalam wadah plastik

"Plastik yang dipanaskan diketahui dapat melarutkan bahan kimia ke dalam makanan," tulis Consumer Reports.

American Academy of Pediatrics juga merekomendasikan untuk tidak memasukkan plastik ke mesin pencuci piring.

3. Rajin bersihkan rumah

Debu yang menumpuk di permukaan rumah dapat mengandung bahan kimia berbahaya. Bersihkan rumah lebih sering untuk membantu meminimalkan paparan bahan kimia berbahaya ke tubuh.

4. Kurangi wadah plastik

Jika memungkinkan, pilihlah produk yang dikemas dalam kaca daripada plastik. Gunakan wadah nonplastik yang dapat digunakan kembali bila memungkinkan, dan mendukung kebijakan yang membatasi penggunaan plastik sekali pakai.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/17/103522920/kurangi-kebiasaan-minum-kopi-dari-gelas-kertas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke