Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Orang Cenderung Lebih Tertarik Bercinta saat Liburan?

KOMPAS.com - Di Amerika Serikat, kelahiran bayi cenderung lebih banyak di bulan September dibanding bulan-bulan lainnya. Artinya, bayi-bayi ini dibuat tepat sekitar Natal dan Tahun Baru, yang artinya adalah masa-masa liburan.

Banyak ilmuwan mengira lonjakan kelahiran ini adalah respons biologis terhadap perubahan musim.

Ketika suhu turun di bulan Desember-Januari, menurut teori, manusia lebih banyak berada di rumah dan mencari kehangatan, sehingga lebih banyak terjadi hubungan seks.

Tetapi sebuah studi baru di Scientific Reports menunjukkan bahwa banyaknya kehamilan pasca-liburan lebih berkaitan dengan budaya dan suasana hati ketimbang biologi.

Menggunakan data dari seluruh dunia, para peneliti di Indiana University dan Instituto Gulbenkian de Ciencia di Portugal menemukan bahwa minat seks memuncak di sekitar hari libur besar, terlepas dari musim.

Untuk menyelidiki suasana hati dan minat pada seks, peneliti melihat data Google Trends dari 2004 hingga 2014, dan data Twitter dari 2010 hingga 2014, di hampir 130 negara.

Di negara-negara yang mayoritas beragama Kristen, mereka menemukan bahwa penelusuran web untuk kata seks paling tinggi digunakan selama masa Natal bulan Desember.

Hal ini bahkan terjadi di negara-negara di belahan bumi Selatan, seperti Australia dan Argentina, dimana Natal berlangsung pada musim panas.

Di negara-negara mayoritas Muslim, penelusuran web untuk seks melonjak sekitar Idul Fitri, hari libur besar yang menandai akhir Ramadhan.

Ini sangat menarik, kata para peneliti, karena Ramadhan didasarkan pada kalender lunar dan diamati selama musim yang berbeda, tergantung pada tahunnya.

“Studi ini adalah yang pertama melihat “planetary-level” pada minat dan hasrat manusia karena mereka merujuk pada seks dan reproduksi pada waktu yang berbeda dalam setahun,” kata rekan penulis utama Luis Rocha, profesor informatika dan profesor ilmu kognitif di Indiana University.

Hasil studi ini memperkuat gagasan bahwa minat pada seks mencapai puncaknya selama perayaan budaya atau agama besar.

Sebagai catatan, yang dimaksud minat di dunia maya tentang seks bukan berarti orang-orang hanya menelusuri pornografi saja.

“Kami melihat peningkatan orang yang menelusuri pengetahuan umum seks — termasuk istilah medis, istilah tentang kontrasepsi, dan sebagainya,” kata Rocha.

"Dan peningkatan itu berkorelasi dengan peningkatan kelahiran sembilan bulan kemudian,” imbuhnya.

Para peneliti tidak dapat mengatakan mengapa seks lebih banyak dipikirkan selama liburan, tetapi ada beberapa teori yang menarik.

Analisis dari Twitter, mengungkapkan beberapa petunjuk tambahan tentang hal ini. Minat seks berkorelasi dengan peningkatan tweet yang menggunakan kosakata terkait perasaan bahagia, aman, dan tenang.

“Setiap kali suasana hati ini muncul di Twitter, hal itu mengarah pada lebih banyak penelusuran tentang seks,” kata Rocha.

“Mungkin saja ketika orang merasa lebih bahagia dan tidak terlalu cemas — di akhir tahun dan sekitar liburan, dalam hal ini — mereka lebih cenderung berpikir untuk memulai sebuah keluarga,” imbuhnya.

Teori lain mengatakan bahwa liburan adalah waktu untuk merayakan kegembiraan, pertemuan sosial, dan peningkatan perasaan santai. Karenanya, mereka yang sendiri, cenderung akan mencari pasangan selama musim liburan.

Namun studi baru tidak menemukan tren serupa setelah hari libur besar lainnya, seperti Thanksgiving di Amerika Serikat atau Paskah di Jerman dan Prancis.

“Liburan jenis ini lebih melibatkan keluarga, jadi sepertinya ada lebih dari sekedar elemen itu,” kata Rocha.

Kemungkinan lain, katanya, karenah Natal dan Idul Fitri sangat berorientasi pada keluarga; keduanya melibatkan pemberian hadiah kepada anak-anak.

“Mungkin orang merasa lebih terdorong untuk membangun keluarga ketika mereka berada dalam suasana seperti ini,” katanya.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/19/201834920/mengapa-orang-cenderung-lebih-tertarik-bercinta-saat-liburan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke