Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, Ini 10 Penyebab Sakit Perut Setelah Makan

Mulai dari penyebab sederhana seperti kebanyakan makan, hingga tanda adanya masalah kesehatan.

Meskipun kebanyakan penyebabnya bukanlah masalah serius, sakit perut setelah makan tetaplah terasa tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas.

Menurut Healthline, beberapa gejala yang biasa muncul, antara lain:

  • Mual.
  • Diare.
  • Refluks asam lambung.
  • Kembung atau perut terasa kencang.
  • Gas.
  • Kram perut.
  • Rasa penuh yang tidak nyaman setelah makan.
  • Cepat kenyang ketika makan.
  • Rasa sakit sedang ke parah pada perut bagian bawah.
  • Rasa terbakar pada perut bagian bawah, bisa pula disertai rasa sakit pada dada atau lengan.
  • Muntah, dan
  • Regurgitasi parsial pada bagian perut.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal merasakan rasa sakit seperti tertusuk di perut, bisa jadi itu adalah kondisi darurat. Jadi, segera konsultasikan ke dokter.

Dehidrasi juga menjadi kondisi darurat. Jika Anda atau orang yang Anda kenal tersebut tidak bisa mengonsumsi cairan tanpa muntah atau merasakan sakit dan diare yang terus-menerus, maka diperlukan bantuan medis.

Sakit perut setelah makan bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Makan terlalu banyak

Para pakar mengatakan, ini adalah penyebab sakit perut setelah makan yang paling umum terjadi.

Asisten profesor kedokteran di Fakultas Penyakit Pencernaan dan Hati di Columbia University Medical Center, Suneeta Krishnareddu, MD, MS menjelaskan, rasa sakit itu biasanya disebabkan karena perut meregang akibat terlalu banyak menerima makanan.

"Semua orang sepertinya pernah menghadapi situasi ketika makan terlalu banyak sehingga mengalami kram perut," ungkapnya kepada SELF.

Peregangan perut juga bisa terjadi karena bakteri di saluran pencernaan sedang berusaha memecah makanan. Situasi ini juga bisa menyebabkan gas, kembung, dan pada beberapa orang bisa menyebabkan rasa sakit atau kram.

2. Alergi makanan

Alergi makanan terjadi ketika tubuh salah mengira dan menganggap makanan tertentu adalah penyerang asing yang berbahaya, kemudian sistem kekebalan akan melepaskan antibodi untuk melawannya.

Responsimun ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk sakit perut.

Beberapa bahan makanan yang sering menyebabkan alergi antara lain susu, kedelai, ikan dan kerang-kerangan, kacang-kacangan, telur, hingga gandum.

3. Intoleransi makanan

Sensitivitas atau intoleransi makanan terjadi ketika sistem pencernaan tidak cocok dengan makanan tertentu.

Tidak ada respons sistem kekebalan yang terlibat dalam intoleransi makanan. Jika mengalami kondisi ini, sistem pencernaan Anda akan terganggu oleh makanan atau tidak dapat mencernanya dengan baik.

Banyak orang mengalami intoleransi laktosa, yang berarti susu dan produk olahannya memberikan gejala sakit perut.

4. Penyakit celiac

Penyakit ini terjadi ketika tubuh memiliki respons kekebalan terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, barley dan gandum hitam.

Jika paparannya terjadi secara berulang akan menyebabkan kerusakan pada lapisan usus kecil. Kondisi ini menyebabkan gejala sakit perut dan dapat menyebabkan komplikasi serius lainnya.

5. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi saat asam lambung dari perut berbalik naik ke kerongkongan.

Penyakit ini membuat penderitanya merasakan sensasi terbakar di dada (heartburn), mengalami gangguan pencernaan, sampai sulit menelan makanan.

Refluks asam ini mengiritasi lapisan esofagus dan dapat menyebabkan kerusakan.

6. IBS

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kondisi kronis umum yang memengaruhi usus besar.

Kondisi ini dapat menyebabkan sakit perut, kram, kembung, diare, sembelit, dan gas.

Umumya, kondisi ini membutuhkan perawatan jangka panjang.

7. Penyakit Crohn

Ini adalah penyakit radang usus kronis yang serius dan menyebabkan peradangan di berbagai bagian saluran pencernaan.

Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri hebat, diare, dan tinja berdarah, bersama dengan gejala lainnya.

Jika tidak tertangani, komikask penyakit ini berpotensi mengancam jiwa.

8. Tukak lambung

Tukak lambung adalah luka yang berkembang di lapisan dalam perut dan bagian atas usus kecil (duodenum).

Gejala yang paling umum adalah sakit perut yang membakar dan nyerinya bisa diperburuk akibat makan makanan pedas.

9. Konsumsi gula alkohol

Meski namanya "gula alkohol" namun tidak ada kandungan gula atau alkohol di sini, melainkan pemanis buatan yang banyak digunakan pada produk permen dan permen karet bebas gula.

Beberapa orang mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsinya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengingatkan bahwa konsumsi sorbitol berlebih dapat memiliki "efek pencahar."

10. Sembelit

Sembelit terjadi ketika feses bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan dan tidak dapat dikeluarkan secara normal.

Sembelit kronis yang terjadi hingga beberapa minggu dengan frekuensi buang air besar hanya sekitar tiga kali dapat menyebabkan sakit perut dan kembung.

Setelah makan, ketika tubuh mencoba mencerna makanan baru, gejalanya mungkin akan bertambah buruk.

Pengobatan

Sebagian besar penyebab sakit perut dan gangguan pencernaan tidak serius serta tidak memerlukan penanganan medis.

Sakit perut ringan biasanya dapat diobati di rumah dengan obat yang dijual bebas.

Tetapi, jika perawatan di rumah dan rasa sakitnya sedang atau parah, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.

Pada akhirnya, pengobatan untuk sakit perut bergantung pada apa yang menyebabkannya.

Jika Anda merasa alergi makanan, misalnya, Anda harus dievaluasi oleh ahli alergi untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Lalu jika memiliki intoleransi makanan, Anda harus berusaha menghindari makanan pemicunya sebisa mungkin, dan lain sebagainya.

Berbicaralah dengan dokter sebelum memjlai pengobatan baru, meskipun tidak memerlukan resep obat.

Dokter mungkin bisa mendiagnosis masalahnya hanya dengan mendengarkan keluhan Anda.

Namun, terkadang tes tertentu juga diperlukan, termasuk melakukan endoskopi, kolonospi, monitoring pH, X-ray, CT scan, MRI, tes darah, hingga pengambilan sampel feses untuk darah.

Pencegahan

Beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan, antara lain:

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/20/112448920/waspadai-ini-10-penyebab-sakit-perut-setelah-makan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke