Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Varian Baru Covid-19, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui

Virus varian baru tersebut disebut menyebar dengan lebih cepat, sehingga membuat Pemerintah Inggris menerapkan penguncian ketat saat Natal di London dan Inggris Tenggara.

Berikut beberapa hal yang perlu kita ketahui mengenai kemunculan varian baru Covid-19 tersebut:

1. Lebih mudah menular
Melansir DW, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan varian baru ini 70 persen lebih mudah menular daripada jenis virus yang ada dan tampaknya memicu lonjakan kasus di London dan Inggris selatan.

Namun, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa varian virus tersebut lebih mematikan atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Menanggapi lonjakan itu, Pemerintah Inggris mengumumkan perintah tinggal di rumah untuk warga ibu kota dan Inggris tenggara demi memperlambat penyebaran virus, setidaknya hingga 30 Desember.

"Mengingat seberapa cepat varian baru ini menyebar, akan sangat sulit untuk mengendalikannya sampai kami meluncurkan vaksin," kata Menteri Kesehatan Matt Hancock kepada Sky News.

Sementara itu, mikrobiologi seluler dari University of Reading, Simon Clarke menjelaskan kepada NBC News bahwa mutasi virus sangatlah umum terjadi.

Ketika virus menyebabkan infeksi dan masuk ke tubuh manusia, mereka mengambil alih sel dalam tubuh untuk memperbanyak diri dan berkembang biak.

Setiap kali virus melakukan itu, ada satu set materi genetik baru yang dibuat untuk setiap virus baru.

"Virus baru pasti lebih "bugar" dari pendahulunya," kata Clarke.

2. Seberapa jauh varian ini sudah menyebar?
Menurut BBC, diperkirakan varian tersebut muncul pada pasien di Inggris atau diimpor dari negara yang kemampuan memantau mutasi virus coronanya lebih rendah.

Varian ini dapat ditemukan di seluruh Inggris, kecuali Irlandia Utara, tetapi sangat terkonsentrasi di London, Inggris Tenggara dan Inggris Timur.

Data dari Nextstrain, yang memantau kode genetik sampel virus di seluruh dunia, menunjukkan kasus di Denmark dan Australia berasal dari Inggris, sementara Belanda juga telah melaporkan kasus.

Varian serupa muncul di Afrika Selatan dan memiliki beberapa mutasi yang sama, tetapi tampaknya tidak ada hubungannya dengan yang ini.

3. Beberapa negara melarang penerbangan dari Inggris
Menanggapi penyebaran virus yang cepat di Inggris, Belanda melarang semua penerbangan penumpang dari Inggris setidaknya hingga 1 Januari 2021.

Larangan yang berlaku pada Minggu pukul 06.00 waktu setempat diputuskan hanya beberapa jam setelah Inggris mengumumkan perintah agar warga tetap berada di rumah.

"Selama beberapa hari ke depan, bersama dengan negara anggota Uni Eropa lainnya, (pemerintah) akan menjajaki ruang lingkup untuk lebih membatasi risiko jenis baru virus yang dibawa dari Inggris," ungkap badan kesehatan masyarakat Belanda, RIVM, melalui pernyataan.

Beberapa negara lain yang juga melakukan pembatasan termasuk Jerman, Belgia, Prancis, Italia, dan Irlandia.

4.Vaksin

Apakah vaksin akan bekerja terhadap varian virus baru?

Menurut kepala penasihat ilmiah Pemerintah Inggris, Sir Patrick Vallance, asumsi kerja dari semua ilmuwan meyakini bahwa respons vaksin harus memadai untuk mengatasi varian virus baru ini.

Namun, profesor mikrobiologi klinis di Universitas Cambridge Ravindra Gupta mengatakan, dirinya khawatir virus tersebut nantinya akan kebal terhadap vaksin.

"Meskipun mungkin tidak benar-benar resisten, mungkin tidak perlu banyak perubahan untuk virus ini untuk menuju ke arah sana," katanya kepada NBC News.

Meski begitu, Clarke mengatakan versi berbeda dari vaksin flu diperlukan setiap tahunnya, dan dia tidak mengerti jika hal serupa tidak bisa terjadi pada kasus virus corona.

5. Pencegahan
Menurut kepala teknis Covid-19 untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Maria Van Kerkhove kepada BBC, varian virus baru sejauh ini telah teridentifikasi di Denmark, Belanda dan Australia.

Semakin lama virus menyebar, semakin besar peluangnya untuk berubah. Jadi, penting untuk sesegera mungkin mencegah penyebarannya.

"Meminimalkan penyebaran akan mengurangi kemungkinannya untuk berubah," katanya.

Sementara itu, Gupta mengingatkan bahwa strain baru ini harus menjadi perhatian di negara lain di seluruh dunia. Termasuk jika diperlukan aturan pengawasan baru yang lebih ketat.

Menurut ahli virologi klinis dari University of Leicester, Dr. Julian Tang dalam sebuah pernyataan, aturan penguncian baru yang lebih ketat adalah bagian dari tindakan yang diperlukan di Inggris.

Tetapi, dia mengingatkan bahwa beberapa jam saja di Hari Natal masih berpotensi mengakibatkan infeksi.

Oleh karena itu, para pejabat mendesak agar masyarakat di seluruh Inggris tetap menjaga jarak sosial sebisa mungkin.

Bagi masyarakat di negara lain di seluruh dunia, rasanya tidak ada yang salah jika kita juga ikut menerapkan protokol jaga jarak secara ketat untuk menekan penyebaran virus di masa liburan Natal dan tahun baru.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/21/094055020/ada-varian-baru-covid-19-ini-5-hal-yang-perlu-diketahui

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke