Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Penyebab Anyang-anyangan dan Kapan Harus ke Dokter

Menurut Healthline, nyeri ini bisa berasal dari kandung kemih, uretra atau perineum.

Uretra adalah saluran yang membawa urin ke luar tubuh. Pada pria, perinum adalah area antara skrotum dan anus. Sedangkan pada wanita, perineum adalah area antara anus dan bukaan vagina.

Buang air kecil yang menyakitkan sebetulnya sangat umum terjadi.

Rasa nyeri, rasa terbakar atau perih dapat mengindikasikan sejumlah kondisi medis.

Beberapa penyebab sakit ketika buang air kecil, antara lain:

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK bisa jadi merupakan infeksi bakteri atau bisa juga karena radang saluran kemih.

Peradangan di salah satu organ saluran kemih, yakni uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal, dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil.

Wanita lebih mungkin mengembangkan ISK daripada pria sebab uretra wanita lebih pendek daripada pria.

Artinya, bakteri memiliki jarak yang lebih pendek untuk melakukan perjalanan mencapai kandung kemih.

Wanita yang sedang hamil atau menopause juga memiliki peningkatan risiko terkena ISK.

2. Infeksi Menular Seksual (IMS)
IMS juga mungkin menyebabkan seseorang merasa sakit ketika buang air kecil.

Beberapa IMS yang dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil termasuk herpes genital, gonore, dan klamidia.

Penting untuk melakukan screening IMS, terutama bagi orang-orang yang aktif secara seksual, karena IMS tidak selalu menunjukkan gejala.

3. Prostatitis
Prostatitis adalah kondisi peradangan yang terjadi pada kelenjar prostat dan merupakan penyebab utama sensasi terbakar, perih, dan rasa tidak nyaman ketika buang air kecil.

4. Cystitis
Cystitis (siatitis) adalah peradangan pada lapisan kandung kemih. Sistitis interstisial (IC) juga dikenal sebagai sindrom kandung kemih yang menyakitkan.

Gejala IC termasuk nyeri di kandung kemih dan daerah panggul.

Dalam beberapa kasus, terapi radiasi dapat menyebabkan nyeri pada kandung kemih dan ketika buang air kecil. Kondisi ini dikenal sebagai sistitis radiasi.

5. Uretritis
Uretritis menunjukkan bahwa uretra telah meradang, biasanya karena infeksi oleh bakteri.

Uretritis sering kali menyebabkan nyeri saat buang air kecil dan juga dapat meningkatkan keinginan untuk buang air kecil.

6. Epididimitis
Buang air kecil yang menyakitkan juga bisa disebabkan oleh epididimitis, atau peradangan epididimis pada pria.

Epididimis terletak di bagian belakang testis, yang berfungsi menyimpan dan memindahkan sperma dari testis.

7. Penyakit radang panggul (PID)
PID dapat mempengaruhi saluran tuba, ovarium, leher rahim, dan rahim.

Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri di perut, sakit saat berhubungan intim dan sakit saat buang air kecil, serta terjadi di antara gejala lainnya.

PID adalah infeksi serius yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri awal di vagina, yang kemudian berpindah ke organ reproduksi.

8. Uropati obstruktif
Uropati obstruktif adalah ketika obstruksi di ureter, kandung kemih atau uretra, yang menyebabkan urin mengalir kembali ke ginjal.

Penyebabnya berbeda-beda, tetapi penting untuk mencari bantuan medis saat gejalanya muncul.

Kondisi lainnya adalah penyempitan uretra, yang juga dapat menyebabkan masalah yang sama dengan buang air kecil dan terasa nyeri.

9. Batu ginjal
Sakit saat buang air kecil juga bisa menandakan penyakiy batu ginjal.

Batu ginjal adalah sesuatu yang mengeras yang terbentuk di dalam saluran kemih.

Setelah batu ginjal terbentuk, endapan keras ini akan bertahan di ginjal atau turun ke saluran kencing, dan berakibat membuat buang air kecil menjadi terasa menyakitkan.

10. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu, seperti pengobatan kanker dan beberapa antibiotik, dapat menyebabkan sakit saat buang air kecil sebagai efek samping.

Jika Anda mengalaminya, cobalah menanyakan kepada dokter tentang efek samping obat yang Anda minum.

12. Produk kebersihan
Terkadang sakit saat buang air kecil bukan disebabkan oleh infeksi, melainkan bisa juga disebabkan oleh produk yang Anda gunakan di daerah genital.

Sabun, losion dan busa mandi dapat mengiritasi jaringan di alat kelamin, khususnya vagina.

Pewarna pada deterjen dan produk perlengkapan mandi lainnya juga dapat menyebabkan iritasi dan nyeri saat buang air kecil.

Pengobatan
Menurut Medical News Today, pilihan pengobatan untuk nyeri buang air kecil tergantung pada penyebab yang mendasari.

Misalnya, mengobati ISK bisa dilakukan dengan antibiotik. Namun, ISK parah yang memengaruhi ginjal mungkin memerlukan antibiotik intravena.

Contoh lainnya adalah mengobati prostatitis yang bisa dilakukan dengan antibiotik.

Seseorang dapat meminumnya hingga 12 minggu jika menderita prostatitis bakteri kronis.

Perawatan prostatitis lain termasuk obat anti-peradangan yang dijuak bebas, pijat prostat, mandi air panas, dan obat-obatan yang dapat mengendurkan otot-otot di sekitar prostat.

Hindari penggunaan sabun keras atau produk kimia lainnya di dekat alat kelamin yang berpotensi menimbulkan iritasi. Gejala seseorang sering kali sembuh dengan cepat jika penyebab utamanya adalah iritasi kimiawi.

Perawatan di rumah untuk sakit saat buang air kecil sering kali termasuk konsumsi obat anti-inflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen.

Dokter akan sering menyuruh untuk minum lebih banyak cairan karena kebiasaan itu dapat mengencerkan urin, sehingga tidak twrasa terlalu menyakitkan ketika buang air.

Beristirahat dan minum obat sesuai petunjuk biasanya dapat membantu meringankan sebagian besar gejala.

Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter jika mengalami kondisi berikut:

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/23/092823120/12-penyebab-anyang-anyangan-dan-kapan-harus-ke-dokter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke