Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seketat Apa Pola Asuh Anak Anggota Kerajaan Inggris

KOMPAS.com - Setiap anak yang menjadi bagian keluarga kerajaan Inggris tentu memiliki perbedaan dibandingkan mereka yang dibesarkan sebagai rakyat biasa.

Dalam hal gaya pengasuhan anak, bangsawan Inggris mempunyai tradisi yang terbilang ketat.

Contohnya, orangtua di keluarga kerajaan harus mendandani anaknya dengan pakaian yang sudah ditentukan, atau mengajarkan anak untuk berperilaku selayaknya orang dewasa.

Beberapa metode parenting atau pengasuhan berubah di masa Putri Diana, misalnya saja mengizinkan berpelukan, atau pergi makan ke restoran dan taman hiburan.

Namun, ada aturan-aturan yang tidak ditinggalkan, dan aturan ini wajib ditaati setiap orang di keluarga kerajaan Inggris.

"Ratu Elizabeth di tahun 50-an bahkan mengatakan dia ingin anak-anaknya dibesarkan senormal mungkin, tapi itu hanyalah angan-angan," kata Ingrid Seward, penulis buku Royal Children.

Kira-kira, apa saja metode pengasuhan yang wajib diikuti anggota keluarga kerajaan Inggris? Berikut kami rangkum dari Reader's Digest.

1. Kelahiran anak wajib diumumkan

Saat seorang anak lahir, orangtua di Royal Family harus mengikuti adat tertentu. Pertama, penguasa saat ini Ratu Elizabeth II harus menjadi orang pertama yang diberitahu kelahiran anak tersebut.

Kemudian, pengumuman ditempatkan di atas kuda-kuda di depan Istana Buckingham. Pengumuman juga diunggah di media sosial resmi keluarga kerajaan Inggris.

Beberapa hari pasca kelahiran anak, publik diberikan kesempatan untuk menyaksikan anak yang baru lahir didampingi orangtua kerajaan.

Kelahiran ketiga anak Pangeran William dan Kate Middleton diungkap ke publik di tangga Lindo Wing of St. Mary Hospital di London.

Sedangkan, Pangeran Harry dan Meghan Markle mengumumkan kelahiran bayi mereka, Archie Mountbatten-Windsor di St. George's Hall di Windsor Castle.

2. Anak harus dibaptis

Anak-anak keluarga kerajaan Inggris, termasuk calon pewaris takhta harus dibaptis. Meghan Markle, The Duchess of Sussex dibaptis sendiri di Church of England sebelum ia menikah dengan Pangeran Harry.

Orangtua kerajaan juga harus meminta anak mereka memakai gaun pembaptisan tradisional, replika dari gaun yang dipakai putri Ratu Victoria di tahun 1841.

3. Orangtua harus memasukkan anak ke sekolah terbaik

Orangtua keluarga kerajaan harus memberi pendidikan terbaik bagi anak mereka.

Pangeran Charles mengikuti tradisi ayahnya, Pangeran Philip, dengan mengenyam pendidikan di sekolah swasta Gordonstoun. Hal yang sama juga dilakukan Pangeran William dan Harry, dengan bersekolah di Eton.

Sedangkan Pangeran George dan Putri Charlotte bersekolah di sekolah dasar Thomas's Battersea di London.

4. Anak harus diajarkan berbagai bahasa berbeda

Orangtua keluarga kerajaan wajib mengajarkan anak berbagai bahasa berbeda, karena saat dewasa anak mereka akan berkomunikasi dengan pejabat dari negara lain, serta melakukan perjalanan ke luar Inggris.

Semua bangsawan dapat berbicara bahasa Prancis, dan Ratu Elizabeth II dikenal fasih menggunakan bahasa tersebut.

Sementara menurut bio kerajaan Inggris, Pangeran Charles hanya mendapat nilai C untuk ujian bahasa Prancis.

Pangeran George dan Putri Charlotte saat ini diajarkan bahasa Spanyol, bahasa yang digunakan secara luas kedua di dunia.

5. Memakaikan celana pendek kepada anak laki-laki

Orangtua keluarga kerajaan tidak diizinkan memakaikan celana panjang kepada putra mereka sampai sekitar usia delapan tahun.

Tradisi ini dimulai di abad ke-16, dan diberi nama "breeching", di mana anak laki-laki yang menggunakan dressing gown atau gaun rias menggantinya dengan breeches atau celana.

"Celana panjang untuk anak laki-laki dianggap sebagai kelas menengah, kelas pinggiran," kata pakar etiket William Hanson kepada Harper's Bazaar.

6. Mengikuti aturan berpakaian lainnya

Anak-anak kerajaan selalu berpakaian tradisional, bergaya Inggris dan kuno. Pola tradisional seperti garis diizinkan, tetapi tidak akan ada anak anggota keluarga kerajaan memakai kaus bergambar dinosaurus.

"Jika anak memakai hal-hal yang sangat sederhana, itu akan abadi karena pakaian sederhana tidak akan ketinggalan zaman," sebut Rachel Riley, desainer yang mendandani Pangeran George.

"Saya pikir mereka lebih memilih pakaian klasik dan abadi, daripada pakaian yang menarik perhatian."

7. Dilarang memanjakan anak

Pangeran Charles hanya diizinkan melihat orangtuanya pada waktu yang ditentukan, dan orangtua sang pangeran sering pergi ke luar negeri tanpa membawa Pangeran Charles. Anggota keluarga kerajaan harus memastikan anak-anak tidak dimanja.

"Pangeran William dan Duchess Catherine keduanya memiliki pola asuh yang baik, dan mereka akan melakukan hal yang sama dengan anak mereka."

Begitu kata Dickie Arbiter, komentator kerajaan dan mantan sekretaris pers Ratu Elizabeth II.

8. Orangtua wajib membuat makanan bayi sendiri

Istri Pangeran Charles, Camilla, pernah menerima paket makanan bayi organik dari merek toko Plum, namun kemungkinan besar anak-anaknya tidak akan memakannya makanan itu.

"Saya belum pernah melihat makanan kemasan dikonsumsi bayi kerajaan," kata Darren McGrady, mantan koki Ratu Elizabeth, Putri Diana, dan Pangeran William dan Harry.

"Mengapa membeli makanan kemasan jika ratu memiliki 20 koki pribadi? Saat anak semakin dewasa, akan ada satu koki di dapur yang memasak ayam, satu lagi memasak sayuran, dan kemudian semuanya dicampur bersama," sambungnya.

9. Orangtua keluarga kerajaan harus meninggalkan anaknya

Meski Pangeran William dan Duchess of Cambridge sering membawa anak-anak mereka bepergian ke luar negeri, ada kalanya mereka harus meninggalkan anak karena keamanan atau perjalanan tersebut bisa melelahkan bagi anak.

Belum lama ini, keluarga Cambridges meninggalkan anak-anak di rumah ketika mereka mengunjungi Pakistan.

10. Belajar etika dan tata krama

Menurut ahli, anggota keluarga kerajaan memberi anak-anak banyak latihan agar anak berperilaku baik.

"Latihan etiket untuk bangsawan dimulai segera setelah mereka dewasa untuk duduk di meja," kata Myka Meier dari Beaumont Etiquette.

Misalnya, untuk menghadiri pernikahan Pangeran Harry dengan Meghan Markle, anak-anak keluarga kerajaan akan menjalani latihan dan mempelajari perilaku serta protokol tertentu.

"Mereka akan memiliki banyak pembantu kerajaan dan anggota keluarga kerajaan untuk membantu dan membimbing anak-anak sepanjang hari," sebut Meier.

11. Merespon perilaku buruk dengan penuh kasih

Bangsawan Inggris harus tetap tenang dan meredakan situasi sebelum anak lepas kendali.

Pangeran William dan Kate Middleton pernah menenangkan anak-anak mereka dengan berjongkok hingga sejajar dengan tinggi anak untuk berkomunikasi.

Meskipun Pangeran William dimarahi oleh Ratu Elizabeth II atas tindakan itu, yang lebih penting adalah menghindari keributan.

12. Bangsawan tidak meninggikan suara kepada anak-anak di depan umum

Tidak ada bangsawan Inggris yang meninggikan suara saat berbicara kepada anak-anak mereka, karena bisikan yang tegas lebih efektif.

Dalam satu kesempatan, Duchess Catherine pernah menerapkan metode parenting ini saat ia sekeluarga bertamasya ke perlombaan layar.

Kala itu, Putri Charlotte menjulurkan lidahnya pada seorang fotografer. Kate hanya tersenyum dan cepat membawa putrinya pergi.

13. Dilarang bermain Monopoli

Ada satu permainan papan klasik yang dilarang di rumah tangga kerajaan, yaitu monopoli karena dianggap terlalu "ganas".

14. Orangtua harus mengajarkan tugas kerajaan

Anak-anak harus diajarkan beberapa aturan ketat. Seiring berjalannya waktu, orangtua mereka juga akan berbagi lebih banyak peran seperti Pangeran George, yang belajar bagaimana menjadi penguasa.

Satu tugas yang terbilang unik adalah, anak berusia lima tahun harus belajar membungkuk kepada nenek buyut mereka, dalam hal ini Ratu Elizabeth II.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/24/100641320/seketat-apa-pola-asuh-anak-anggota-kerajaan-inggris

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke