Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Curhat Aura Kasih karena Mantan Suami Kurang Perhatian ke Anak

KOMPAS.com - Permasalahan dalam rumah tangga Aura Kasih dengan Eryck Amaral tampaknya semakin memanas.

Setelah melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Aura Kasih menyinggung soal seorang ayah yang tidak perhatian terhadap anaknya.

Dari pernikahannya dengan Eryck, perempuan asal Bandung itu memang telah dikaruniai seorang anak perempuan berusia 1,5 tahun.

Lewat Instagram Story akun pribadinya, Aura Kasih mengungkapkan perasaannya.

"Enggak pernah minta apa-apa sama dia, hanya 1 aja. Tanya kabar anaknya gimana? Kenapa susah. Berbulan-bulan dijagain, pura-pura bahagia.. pura-pura biasa aja," tulisnya.

"Bingung sama manusia-manusia yang enggak sayang anak. Anak itu titipan Tuhan. Bismillah. All is well," tambah pelantun lagu Mari Bercinta itu.

Seakan tak cukup, Aura Kasih kembali menyuarakan isi hatinya lewat story yang lain.

"2 minggu sekali mungkin nanya kabar anak. Why it's so hard? Sibuk apa sampai kaya gitu. Beruntunglah kalian yang punya ayah yang baik untuk anak-anak kalian," ungkapnya.

Aura Kasih juga mengakui perlakuan tersebut menyakiti hatinya. Namun dia tidak menyesal.

Meski tak menyebut siapa yang dimaksud oleh Aura Kasih, namun besar kemungkinan itu ditujukan untuk suaminya.

Peran ayah dalam pola asuh anak

Terlepas dari permasalahan Aura Kasih dengan suaminya, ada hal menarik terkait peran ayah dalam pengasuhan anak.

Banyak penelitian yang menunjukkan, keterlibatan ayah secara aktif dalam pengasuhan, bahkan sebelum kelahiran, dapat membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Ayah yang tinggal bersama anak-anaknya dan meluangkan waktu untuk menghadiri acara penting jauh lebih mungkin memberikan dampak positif.

"Berada di sekitar anak dan berinteraksi dengannya memberi keuntungan serta pengasuhan yang lebih berkualitas," kata sosiolog University of Wisconsin Marcy Carlson kepada Fatherly.

"Keterlibatan ayah dalam pengasuhan memberikan hasil positif bagi anak-anaknya," tambahnya.

Tak cukup hanya menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan anak-anaknya,  ayah harus memberikan kehangatan melalui perbuatan dan perkataan kepada anak. 

"Berperilaku dingin, menghina, maupun perilaku bermasalah lainnya terhadap anak-anak tidak sesuai dengan prinsip menjadi ayah yang hadir dan terlibat."

Demikian yang diungkap psikolog perkembangan Danielle DelPriore dari University of Utah.

Di sisi lain, bagi ayah yang tinggal terpisah dengan anak atau jarang menghabiskan waktu bersama, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk tetap melakukan interaksi.

"Menulis surat, menelepon bisa dilakukan untuk memberi tahu anak ayahnya peduli. Ini sangat penting,” kata Carlson.

Manfaat 

Dalam buku The Role of the Father in Child Development dikatakan, ada fakta yang menunjukkan banyak manfaat emosional, sosial, dan perilaku dari keterlibatan ayah sedini mungkin.

Satu studi pada 1991 menemukan, bayi mencapai skor kognitif lebih tinggi pada usia 1 tahun jika ayah terlibat dalam kehidupannya sejak usia 1 bulan.

Bayi prematur juga mendapat skor lebih tinggi pada 36 bulan jika ayahnya berperan aktif sejak lahir.

Di sisi lain, terkadang ayah menawarkan sentuhan unik yang lebih baik dari ibu saat mengajarkan anak-anaknya.

Satu penelitian menyebutkan hal ini dikarenakan ayah kurang protektif dan lebih cenderung membiarkan anaknya menjelajah banyak hal.

Sementara itu, profesor dari University of Western Australia, Bruce Robinson mengungkapkan 
tidak adanya sosok ayah dalam pengasuhan membuat anak-anak lebih rentan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, depresi, dan intimidasi terhadap orang lain.

Selain itu, anak juga kurang berpartisipasi dalam olahraga, memiliki harga diri dan nilai-nilai pribadi yang rendah, serta bisa melakukan kejahatan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/24/162037520/curhat-aura-kasih-karena-mantan-suami-kurang-perhatian-ke-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke