Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pandemi Perburuk Masalah Balita Kurang Gizi

KOMPAS.com – Pandemi yang berdampak pada penghasilan masyarakat rentan bisa memperburuk masalah kurang gizi pada bayi dan balita. Program gizi dan deteksi harus menjadi prioritas.

Kader Posyandu dan juga tenaga kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat perlu diperkuat untuk memberi pelayanan kesehatan yang tepat terkait gizi.

Menurut penjelasan dr.Diyah Eka Andayani M.Gizi SpGK, peningkatan pengetahuan tentang penapisan balita sehat dan malnutrisi, serta pemberian Makanan Pendamping ASI harus dimiliki para kader.

“Pengetahuan tentang pemberian MPASI yang tpat dapat mencegah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kurangnya asupan nutrisi, khususnya pada kondisi pandemi,” kata Diyah.

Hal itu ia sampaikan dalam acara pelatihan bertajuk “Penapisan Balita Sehat dan
Malnutrisi oleh Tenaga Kesehatan dan Pemberian MPASI pada Situasi Pandemi COVID-19” yang diadakan oleh Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk masyarakat Desa Sembalun Bumbung, Lombok Timur, yang diadakan secara daring 26-27 Desember 2020.

Dalam kegiatan tersebut, dibahas pengenalan MPASI, jadwal pemberian, dampak jika MPASI diberikan terlalu dini atau terlambat, prinsip pemberian, panduan pemberian berdasarkan tahapan usia, hingga cara mengolah, menyajikan, dan menyimpan MPASI.

Sebanyak 45 kader Posyandu dan 6 tenaga kesehatan mengikuti acara tersebut. Selain itu, peserta juga mendapat edukasi cara benar melakukan penapisan pada balita dengan pengukuran berat badan, panjang badan, dan lingkar lengan atas balita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/30/114511020/pandemi-perburuk-masalah-balita-kurang-gizi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke