Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

13 Hal yang Terjadi Saat Puasa Media Sosial

KOMPAS.com - Membuka media sosial (medsos) memang terasa menyenangkan dan sering dilakukan sebagai jeda dari kesibukan kerja. Namun, di sisi lain, medsos juga bisa menyebabkan masalah kesehatan mental.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa medsos membuat seseorang mengalami depresi, kecemasan, dan perasaan kesepian.

Hal ini membuat beberapa orang memutuskan untuk sejenak berhenti main media sosial demi menjaga kesehatan mental.

Tentu bukan hal mudah untuk konsisten menjalani keputusan tersebut, apalagi kita tak ingin ketinggalan informasi terkini dari kegiatan selebritas yang di-follow. Namun, sesungguhnya ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari puasa medsos dan mengapa kita perlu rutin melakukannya.

Berikut 13 hal yang bisa terjadi saat berhenti main media sosial.

1. Merasa cemas di awal

Efek positif berhenti dari media sosial umumnya terjadi dalam jangka panjang. Sedangkan dalam jangka pendek, hal ini bisa mendatangkan stres dan kecemasan.

Penyebabnya adalah merasa terputus dari perasaan selalu terhubung.

"Beberapa orang menggunakan media sosial secara adiktif sehingga tingkat dopaminnya tinggi. Jadi ketika berhenti bermain media sosial, ada beberapa efek penarikan," kata David Greenfield, PhD, asisten profesor klinis psikiatri di University of Connecticut School of Medicine.

Untungnya, perasaan tersebut biasanya tidak bertahan lama, hanya beberapa hari pertama setelah berhenti bermain media sosial.

2. Menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan lebih cepat

Setelah perasaan stres dan kecemasan karena berhenti bermain media sosial mereda, efek positif biasanya langsung terasa.

Salah satunya adalah dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan waktu yang lebih cepat. Hal ini dikarenakan tingkat produktivitas melesat.

"Banyak pekerjaan yang terhenti saat memeriksa media sosial lagi dan lagi. Jadinya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan lebih lama," kata Joanne Cantor, PhD, profesor komunikasi di University of Wisconsin-Madison.

American Psychological Association memperkirakan, bermain media sosial dapat mengurangi waktu produktif sebanyak 40 persen.

Otomatis saat berhenti bermain media sosial, waktu tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih bermanfaat.

3. Mendapat banyak ide kreatif

Terhambatnya kreativitas dikatakan memiliki hubungan dengan kebiasaan bermain media sosial.

Berhenti main media sosial berarti membebaskan diri dari pemberitahuan yang mengganggu dan membiarkan kreativitas berkembang.

4. Menurunkan tingkat stres

Kemudahan mengakses media sosial membuat banyak orang terpaku untuk memeriksanya setiap waktu karena tak ingin ketinggalan informasi.

Menurut Greenfield, dorongan untuk terus-menerus memeriksa apa yang sedang terjadi di dunia maya dapat menyebabkan peningkatan kortisol, hormon stres.

Stres yang meningkat ini dapat membawa banyak efek buruk pada otak. Contoh berkurangnya memori dan peningkatan kemungkinan depresi.

Menjauh dari media sosial dapat mencegah peningkatan kortisol serta membuat seseorang lebih tenang dan fokus.

5. Merasa lebih percaya diri

Saat mengunggah sesuatu di media sosial, kebanyakan orang cenderung hanya membagikan momen bahagia atau yang terlihat asyik ke orang lain.

Tak jarang hal itu membuat pengguna media sosial membandingkan dirinya dengan orang lain.  Beberapa jadi kurang percaya diri karena merasa hidupnya tidak cukup bahagia atau asyik seperti orang lain. Hal tersebut berkaitan dengan gejala depresi yang lebih sering.

Berhenti bermain media sosial bisa menjadi solusinya. Jarang membandingkan dirinya dengan orang lain sehingga merasa jauh lebih bahagia dan percaya diri.  Ini juga bisa jadi salah satu cara untuk mencapai penerimaan diri atau self love.

6. Mendapatkan lebih banyak tidur

Greenfield mengatakan, banyak orang yang menghabiskan waktu 1-2 jam untuk melihat-lihat media sosial di tempat tidur.

Sering kali, kebiasaan itu mengganggu waktu tidur menjadi lebih pendek. Sebaliknya, berhenti main media sosial membuat waktu tidur lebih panjang.

7. Tidak merasa bosan

Banyak orang yang mengira bermain media sosial dapat menghilangkan kebosanan. Tapi para peneliti di Kent State mengungkapkan sebaliknya.

Setelah mempelajari 41 mahasiswa, peneliti menemukan kebosanan dapat meningkat selama 30 menit penggunaan media sosial.

Berhenti main media sosial dapat membantu seseorang menemukan aktivitas yang lebih menarik secara mental untuk menghilangkan kebosanan. Misalnya saja mengerjakan teka-teki silang atau membaca buku.

8. Lebih banyak bergerak

Beberapa orang tidak sadar telah menghabiskan waktu selama berjam-jam hanya untuk bermain sosial. Padahal duduk dalam waktu lama bisa berbahaya bagi kesehatan.

Menjauh dari media sosial bisa memberikan waktu lebih banyak untuk melakukan ktivitas yang lebih sehat. Tapi, jangan menggantikan waktu dengan bermain video game atau menonton film. Sebaiknya gunakan waktu untuk bergerak atau berolahraga.

9. Belajar lebih banyak tentang diri sendiri

Berhenti main media sosial otomatis membuat seseorang berhenti mencari tahu opini tentang dirinya dari orang lain.

"Ketika seseorang 'keluar' dari media sosial, dia kehilangan godaan untuk mendapatkan perhatian dan umpan balik dari orang lain karena mengunggah suatu hal."

Demikian yang diungkap psikoterapis dan konselor keluarga Tom Kersting, LPC.

Hal itu bisa mendorong seseorang lebih mengenal dirinya sendiri dan melihat hal-hal yang memotivasi.

10. Meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan

Banyak orang yang keyakinan dan nilai dalam dirinya dipengaruhi media sosial. Banyak keputusan yang dibuat bukan karena hasil berpikir, tapi kesaaran kolektif alias ikut pendapat orang banyak. 

Berhenti bermain media sosial membuat seseorang akan belajar untuk berpikir lebih dalam serta membuat keputusan dan pilihan secara mandiri.

11. Lebih jarang berdebat

Banyak orang yang melontarkan komentar negatif di media sosial. Hal itu memicu mereka berdebat dengan pengguna lain untuk mempertahankan pendapat.

Tetapi ketika seseorang berhenti menggunakan media sosial, dirinya keluar dari keributan dan beban emosional akan berkurang.

12. Mengembangkan lebih banyak kecerdasan emosional

"Saat kita berada di layar komputer selama berjam-jam, maka kita tidak melakukan interaksi tatap muka dan mengurangi kecerdasan emosional,” kata Kersting.

Berhenti main media sosial dan melakukan percakapan nyata dengan orang lain dapat meningkatkan kualitas hubungan sekaligus mengembangkan kecerdasan emosional.

13. Memperkuat hubungan tatap muka

Media sosial memang bisa menjadi cara terbaik untuk tetap berhubungan dengan teman lama atau keluarga. Tetapi memutuskan hubungan dengan internet dapat menghasilkan keajaiban bagi relasi di dunia nyata.

Hubungan antarpribadi dengan bertatap muka umumnya jauh lebih kuat dibandingkan jika hanya dilakukan hanya secara online.

Mengambil jeda dari akun media sosial memaksa seseorang untuk fokus pada interaksi dunia nyata dan meningkatkan hubungan yang lebih baik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/03/175138020/13-hal-yang-terjadi-saat-puasa-media-sosial

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke