Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hal yang Perlu Dilakukan Orangtua Ketika Anak Mulai Tertarik Dandan

KOMPAS.com - Berdandan adalah salah satu kegiatan yang banyak disukai perempuan sejak remaja. Namun demikian, anak juga bisa tertarik untuk berdandan. Rasa ingin tahu anak biasanya timbul setelah melihat ibunya memulaskan makeup. 

Ada sebagian anak yang iseng berdandan ala kadarnya. Namun, ada pula anak perempuan yang benar-benar menyukai riasan, apalagi ia berhasil mencobanya satu kali.

Minat anak untuk berdandan sering kali terlihat pada usia muda dan cenderung meningkat saat anak duduk di bangku sekolah menengah.

Sebagai orangtua, kita pun ragu kapan membolehkan anak untuk merias diri, dan bagaimana menjaga kesehatan dan keamanan anak.

"Prinsip pertama adalah berkomunikasi secara terbuka tentang makeup segera setelah anak menunjukkan minat," ucap dokter anak Eva Kubiczek-Love, MD.

"Orangtua perlu menetapkan ekspektasi, batasan, dan memahami dampak psikologis dan kesehatan pada anak setelah mengizinkan ia berdandan."

Cara terbaik bagi anak untuk merias diri bergantung pada sudut pandang keluarga dan praktik yang diterima di lingkungan anak.

Pastikan bahwa kita menyetujui aturan dan norma tersebut terlebih dahulu agar kita bisa mengambil keputusan dalam mengizinkan anak berdandan.

Contohnya, apabila anak terlibat dalam kompetisi menari atau menjadi pemandu sorak, riasan lebih lazim diterapkan di lingkungan sosial tersebut.

"Adalah ide yang baik untuk bertanya kepada anak mengapa dia tertarik dengan riasan, ajak ia bersenang-senang, dan ingatkan dia jika Anda berpikir riasannya terlalu berlebihan," kata Kubiczek-Love.

Ia menjelaskan lima tips bagi orangtua yang mau mengizinkan anaknya berdandan.

1. Beli produk yang aman

"Banyak kosmetik termasuk yang berlabel alami dan organik tidak diatur dengan standar yang diharapkan orangtua," sebut Kubiczek-Love.

Cari produk dengan kandungan bahan paling sedikit, dan hindari bahan yang kita anggap berbahaya.

2. Jangan terlalu banyak riasan di awal

Untuk anak pra-remaja, kita boleh mengizinkan ia memakai lip-gloss. Seiring waktu, berikan ia alas bedak atau produk lain. Jangan terlalu sering menggunakan lipstik dan eyeliner tebal, apalagi jika anak masih malas membersihkan wajah.

3. Waspada iritasi kulit

Reaksi dari kosmetik bisa bermacam-macam, seperti kemerahan pada kulit atau gatal-gatal dan bengkak.

Kebanyakan gejala muncul dengan cepat, kata Kubiczek-Love. Jika timbul efek samping, buang produk tersebut dan jangan gunakan lagi.

Apabila terjadi gatal-gatal atau bengkak, berikan anak antihistamin dan hubungi dokter.

Reaksi alergi yang muncul di wajah anak dapat menyebar ke saluran pernapasan. Jika anak batuk mengi, sakit perut atau muntah, cari bantuan medis.

4. Jaga kulit anak yang sensitif

Jauhi produk berat berbasis minyak, terutama krim, losion, dan alas bedak yang dapat memperburuk jerawat, eksim, dan kulit sensitif lainnya. Gunakan concealer bebas minyak pada jerawat.

5. Perawatan kulit

Perawatan kulit penting bagi setiap remaja, terutama yang memakai riasan. Ajarkan anak untuk melakukan beberapa hal seperti:

- Mencuci muka setiap hari dengan pembersih ringan.

- Menghindari sabun antibakteri dan agen pengelupas. Produk yang keras dapat merusak kulit dan menyebabkan timbulnya jerawat.

- Bersihkan riasan sebelum tidur.

- Mengganti kosmetik setiap enam hingga 12 bulan untuk meminimalkan risiko kontaminasi.

- Tidak berbagi kosmetik karena dapat meningkatkan risiko kontaminasi dan infeksi.

"Hal terpenting adalah mengajari anak bahwa riasan dimaksudkan untuk mempercantik penampilan, bukan mengubah atau melebih-lebihkan," kata Kubiczek-Love.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/05/172700220/hal-yang-perlu-dilakukan-orangtua-ketika-anak-mulai-tertarik-dandan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke