Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kecepatan Naik Tangga Bisa Ungkap Kondisi Jantung

KOMPAS.com - Banyak orang memilih menghindari naik tangga dan lebih suka menggunakan lift. Padahal, naik tangga bisa melatih otot kaki, bahkan juga dapat mengungkapkan kondisi kesehatan jantung.

Peneliti dari Spanyol mengatakan, seberapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk naik empat tangga dapat menjadi indikator kesehatan jantung seseorang.

Menurut peneliti, mampu menaiki empat tangga dalam waktu kurang dari satu menit merupakan indikator akurat bila jantung memiliki kesehatan yang baik.

“Tes tangga adalah cara mudah untuk memeriksa kesehatan jantung,” kata Dr. Jesús Peteiro, ahli jantung di University Hospital a Coruña dan penulis studi.

"Jika seseorang membutuhkan waktu lebih dari satu setengah menit untuk menaiki empat tangga, kesehatan jantungnya kurang optimal. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter," tambahnya.

Peteiro merepresentasikan hasil studinya pada pertemuan ilmiah baru-baru ini yang diselenggarakan European Society of Cardiology.

Dia membandingkan hasil tes menaiki tangga dengan hasil pengujian latihan yang dilakukan di laboratorium.

Penelitian ini melibatkan 165 peserta. Masing-masing peserta berjalan atau berlari di atas treadmill sampai kelelahan. Kapasitas latihannya diukur sebagai ekuivalen metabolik (MET).

Setelah masa istirahat selesai, kelompok studi diminta menaiki empat tangga yang terdiri dari 60 anak tangga dengan cepat tapi bukan berlari. Para peneliti kemudian kembali mengukur MET para peserta.

Peserta yang menaiki tangga dalam waktu kurang dari 40 hingga 45 detik mencapai lebih dari 9 hingga 10 MET.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, mencapai 10 MET selama tes olahraga berkaitan dengan tingkat kematian yang lebih rendah.

Penelitian menyebutkan tingkat kematiannya 1 persen atau kurang per tahun. Bisa juga dikatakan hanya 10 persen selama 10 tahun.

Sedangkan peserta yang membutuhkan waktu 1,5 menit atau lebih untuk menaiki tangga hanya mencapai kurang dari 8 MET. Hal ini menandakan tingkat kematian sebesar 2-4 persen per tahun atau 30 persen dalam 10 tahun.

Pencitraan fungsi jantung selama tes juga mengungkapkan, 58 persen partisipan yang membutuhkan waktu lebih dari 1,5 menit untuk menaiki tangga memiliki fungsi jantung tidak normal.

Bukan utama

Di sisi lain, menurut hasil penelitian, hampir 1 dari 3 peserta studi yang menaiki tangga dengan cepat masih menunjukkan fungsi jantung yang tidak normal.

Kemungkinan besar itu menjadi penanda penyakit jantung koroner. Oleh karenanya, tes menaiki tangga tidak bisa dipandang sebagai pengganti pemeriksaan yang lebih komperehensif.

"Berdasarkan penelitian, kemampuan menaiki tangga dapat digunakan sebagai cara kasar untuk menilai fungsi fisik seseorang untuk memprediksi kesehatan jantung."

Demikian yang dikatakan ahli jantung dari New Jersey Dr. Renee Bullock-Palmer.

“Namun, saya percaya penilaian kasar ini tidak dapat menggantikan pemeriksaan fisik yang tepat dan riwayat oleh dokter," tambahnya.

Selain itu, butuh juga tes stres untuk mengindikasikan kesehatan jantung dengan tepat.

"Dalam tes stres terkadang kami melihat bukti masalah jantung seperti perubahan EKG atau sonogram. Bahkan jika pasien tidak memiliki gejala," katanya ahli jantung lainnya Nicole Harkin.

Terkadang muncul pula masalah lain seperti perubahan tekanan darah yang berbahaya atau masalah irama jantung.

Masalah itu tidak akan diketahui apabila tes kesehatan jantung hanya sekadar menaiki tangga.

Sementara itu, menurut Peteiro, penelitian yang dilakukan olehnya bertujuan menemukan metode sederhana dan murah untuk menilai kesehatan jantung.

Harkin menjelaskan, dokter sering meminta pasien untuk naik tangga guna menilai kesehatan jantung. Naik tangga adalah latihan yang meningkatkan detak jantung dengan relatif cepat.

“Biasanya, jika ada masalah seperti penyumbatan arteri jantung, seseorang cenderung mengalami nyeri dada atau sesak napas dan detak jantung yang lebih tinggi," ujarnya.

Tidak untuk semua orang

Oyere K. Onuma, ahli jantung di Yale Medicine mengatakan, tes menaiki tangga memang berguna tetapi memiliki keterbatasan. Tes ini tidak berlaku bagi semua orang.

"Tidak ada standar untuk tes ini walau lebih murah dan lebih cepat. Misalnya jenis tangga, kecepatan menaiki tangga, waktu usaha bisa berbeda,” kata Onuma.

Tes ini juga tidak bisa dilakukan oleh pasien dengan mobilitas terbatas dan pasien lanjut usia. Pasien tersebut mungkin mengalami kesulitan mekanis lebih banyak saat menaiki tangga.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/06/145235020/kecepatan-naik-tangga-bisa-ungkap-kondisi-jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke