Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jika Mengalami Heartburn, Hindari Makanan ini

KOMPAS.com - Pernahkah kamu merasakan sensasi perih dan terbakar di bagian dada? Jika iya, artinya kamu mengalami heartburn.

Heartburn adalah kondisi umum yang sebagian besar terjadi pada orang dewasa.

Gejala heartburn kebanyakan diakibatkan oleh kebiasaan makan yang keliru. Kondisi ini menyebabkan asam lambung naik ke bagian kerongkongan.

Akibatnya, muncul rasa terbakar di perut bagian atas atau dada bagian bawah, dan bisa memburuk saat seseorang berbaring atau menunduk.

Refluks asam kronis dan heartburn bisa menjadi gejala penyakit yang lebih serius, yaitu gastroesophageal reflux (GERD).

Apabila mengalami heartburn, sebaiknya kita menghindari beberapa jenis makanan agar kondisinya tidak bertambah parah. Antara lain:

1. Kafein

Kafein di dalam kopi, teh, dan minuman bersoda memberikan efek samping lain di luar dorongan energi bagi beberapa orang.

Menurut Gale Pearson, RD, ahli diet terdaftar di Tidewater Physicians di Newport News, Virginia, AS, stimulan seperti kafein dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah.

Akibatnya, kerongkongan bagian bawah tidak tertutup sebagaimana mestinya.

"Ini menyebabkan isi perut kembali ke kerongkongan dan aliran balik asam dari perut menyebabkan heartburn," kata Pearson.

2. Cokelat

Sejumlah besar serotonin atau neurotransmitter "perasaan baik" terletak di bagian usus.

Jika kita mengonsumsi cokelat, maka akan terjadi pelepasan neurotransmitter tersebut dari sel-sel usus dan menyebabkan kerongkongan bagian bawah rileks.

Menurut studi tahun 2014 yang dimuat ke dalam jurnal Experimental and Therapeutic Medicine, sfingter kerongkongan bagian bawah yang rileks memungkinkan lambung mengalirkan asam kembali ke kerongkongan, dan memicu heartburn.

Orang yang rentan mengalami heartburn sebaiknya menghindari makanan pedas.

Apabila kita sulit membatasinya, cobalah banyak bergerak setidaknya selama dua jam setelah mengonsumsi makanan pedas, agar makanan tidak kembali naik ke kerongkongan.

Sederhananya, jangan tiduran sekitar dua hingga jam setelah makan.

4. Makanan asin

Makanan asin atau garam dapur dapat meningkatkan kemungkinan naiknya asam lambung, menurut studi di tahun 2013 yang dimuat ke dalam jurnal Gastroenterology Research and Practice.

Para peneliti mengamati 268 orang yang baru didiagnosis menderita penyakit refluks gastroesofagus (GERD), dan 269 orang tanpa GERD.

Peneliti mencari makanan yang berkontribusi meningkatkan risiko GERD. Dari situ ditemukan bahwa tingginya asupan daging, minyak, garam dan kalsium dikaitkan dengan risiko GERD yang lebih tinggi.

5. Lemon dan jeruk

Buah sitrus seperti jeruk dan lemon mengandung banyak asam sitrat. Umumnya, lapisan lambung dapat menahan asam, namun esofagus bisa menjadi sensitif.

Jika bukaan kerongkongan di bagian atas perut mengendur, asam sitrat di perut dapat mengarah ke kerongkongan dan menyebabkan refluks asam dan heartburn.

Dikatakan Kate Patton, RD, ahli diet terdaftar di Heart and Vascular Institute di Cleveland Clinic bahwa pizza adalah pilihan makanan yang buruk karena mengandung bahan-bahan yang memicu heartburn.

"Saus tomat memiliki tingkat keasaman tinggi, sedangkan keju tinggi lemak, yang memperlambat pengosongan perut dan memperburuk heartburn."

Jadi, hindari pizza dengan sosis, pepperoni, bawang putih, dan bawang bombay apabila kita sedang mengalami heartburn.

7. Mint

Peppermint dapat meredakan sakit perut karena melemaskan otot perut serta memiliki efek menenangkan.

Namun, peppermint juga melemaskan sfingter esofagus bagian bawah, yang berarti peppermint dapat memperburuk gejala heartburn.

"Mint, termasuk peppermint dan spearmint oil melemaskan sfingter esofagus bagian bawah, yang menyebabkan cairan pencernaan terangkat kembali ke kerongkongan."

Begitu kata David Nico, PhD, nutrisi holistik dari DrHealthnut.com dan penulis "Diet Diagnosis".

8. Burger

Di Indonesia, burger adalah makanan favorit bagi penyuka junk food. Dan kita tahu bahwa makanan cepat saji tidak baik untuk kesehatan.

Di samping mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah, burger memiliki lemak jenuh yang tinggi, sehingga memperlambat proses pencernaan.

Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders, mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gorengan dapat mengendurkan tekanan sfingter esofagus bagian bawah dan memperlambat proses pengosongan perut.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko refluks asam.

9. Tomat

Makanan yang mengandung banyak tomat seperti spaghetti, dan saus tomat secara alami bersifat asam dan menyebabkan heartburn.

Saus tomat bisa sulit dicerna karena kerap dipadukan bersama bawang, yang juga memicu kondisi terbakar di dada.

10. Susu

Susu murni bukan minuman ideal bagi penderita heartburn.

Produk susu tinggi lemak, seperti susu murni dan yogurt memperlambat pencernaan dan menjadi masalah tambahan bagi orang yang intoleransi laktosa.

11. Alkohol

Kendati dalam jumlah sedang, konsumsi alkohol dapat memicu heartburn. Hal ini terjadi karena sfingter esofagus bagian bawah menjadi rileks dan mengendur.

Selain itu, alkohol meningkatkan jumlah asam lambung yang diproduksi.

Minuman dengan kadar alkohol rendah seperti bir dan wine bisa merangsang sekresi asam lambung dan pelepasan gastrin, sehingga meningkatkan risiko heartburn.

Apabila kita mengalami heartburn, bikin daftar berisi makanan yang dikonsumsi selama seminggu.

Catat makanan yang kita konsumsi, termasuk waktu makan, aktivitas, dan gejala yang dirasa setelah makan.

Mengidentifikasi makanan yang memicu heartburn bisa membantu kita merencanakan diet untuk mencegah refluks asam.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/09/154828520/jika-mengalami-heartburn-hindari-makanan-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke