Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Cara Atasi Rasa Sedih Saat Kehilangan Orang yang Dicintai

Apa pun tragedi itu, respons alami kita adalah berduka dalam berbagai macam bentuk, bergantung pada signifikansi kehilangannya.

Tingkat kesedihan setiap orang juga bervariasi, berdasarkan bagaimana mereka dapat menangani situasi tersebut.

Terlepas dari perbedaannya, ada beberapa tips umum yang dapat membantu kita mengelola proses berduka setelah kehilangan.

1.  Pahami ada tahapan untuk berduka

Seorang psikiater, Elisabeth Kubler-Ross mengembangkan sistem lima tahap dalam proses kesedihan, di mana orang cenderung melalui berbagai tahap emosi setelah kehilangan.

Tahap pertama adalah penyangkalan, di mana seseorang tak mau percaya bahwa peristiwa tersebut terjadi, kemudian tahap kedua, yaitu amarah.

Tahap ketiga adalah proses negosiasi dengan diri sendiri. Tahap keempat adalah depresi yang seringkali melemahkan.

Fase tersebut kemudian diikuti dengan tahap terakhir, yaitu penerimaan bahwa kehilangan yang membawa duka itu memang terjadi.

Dari sana, seseorang biasanya dapat bangkit dari rasa kehilangan.

Tidak ada garis waktu yang akurat untuk setiap tahap kesedihan ini. Lagi pula, ada situasi seseorang dapat jatuh kembali ke tahap sebelumnya dalam proses berduka tersebut.

Namun, menyadari tahapan-tahapan tersebut setidaknya mampu memberikan sesuatu untuk diproses dalam mekanisme yang mengatasi rasa duka.

2. Kenali gejala kesedihan

Sebagian besar ada gejala emosional yang terkait dengan kesedihan.

Karena banyak dari perasaan yang terlibat begitu menghancurkan, hingga ada perwujudan fisik yang dapat muncul juga.

Perasaan yang naik-turun ini dapat melibatkan segala hal, mulai dari kesedihan yang mendalam dan perasaan menjadi gila hingga syok, bersalah, serta ketakutan.

Seseorang bahkan bukan tak mungkin tiba pada titik di mana dia mulai meragukan keyakinan agamanya.

Dalam hal gejala fisik yang berhubungan dengan berduka, ketahuilah bahwa kita mungkin merasa mual, lelah, menderita insomnia, mengalami sakit, nyeri, dan bertambah atau berkurang berat badan.

Mengetahui gejala-gejala ini dapat lebih mempersiapkan kita untuk melawannya saat muncul.

Ini termasuk kemampuan untuk secara sadar mengatakan pada diri sendiri bahwa kesedihan terwujud dalam berbagai cara dan perlu didiagnosis, serta mengobati gejala tersebut.

3. Biarkan diri berduka

Sering kali, orang terjebak pada beberapa tahap pertama kesedihan dan menjadi lumpuh karena tidak membiarkan diri mereka menyerah pada emosi itu.

Padahal, dengan membiarkan diri menyerah pada kesedihan, kita bisa segera memulai proses penyembuhan.

4. Bersandar pada teman dan keluarga

Meskipun mereka mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan, keluarga dan teman-teman selalu ingin mendengarkan, serta menawarkan kasih sayang.

Jangan merasa terlalu tidak enak atau malu untuk bersandar pada mereka saat dibutuhkan.

Keluarga dan teman akan mentoleransi banyak jenis emosi pada orang yang mereka cintai, sehingga mereka akan membiarkan kita melalui tahapan tersebut dengan tetap setia.

5. Bergabung dengan grup dukungan online atau offline

Baik itu melalui grup dan platform media sosial atau secara langsung, grup pendukung menawarkan cara untuk mendengarkan orang lain yang tahu persis apa yang kita alami.

Meskipun lingkaran pertemanan dan anggota keluarga dekat mencintai kita, mereka mungkin tidak pernah mengalami jenis kehilangan yang sama.

Namun, ketika bertemu dengan mereka yang menjadi bagian dari kelompok pendukung duka di sebuah konseling, kesedihan bersama ini juga bisa sangat membantu proses penyembuhan.

6. Beralih ke spiritual

Jika kita memiliki afiliasi keagamaan tertentu, inilah saatnya untuk kembali ke benteng itu dalam hidup dan mendapatkan penghiburan dari kegiatan spiritual.

Kegiatan ini bisa melibatkan berbicara dengan anggota organisasi agama, merenungkan tulisan apa pun yang terkait dengan keyakinan kita, dan tentu saja berdoa.

7. Berkonsultasi dengan terapis

Seperti halnya kelompok pendukung, seorang terapis akan mendengarkan cerita dan perasaan banyak pasien seperti yang kita alami.

Mereka dilatih untuk memberikan konseling duka, di mana mereka menjalani tahap-tahap kesedihan bersama.

Para terapis juga membantu memberikan nasihat dan taktik untuk menghadapi emosi yang intens untuk penyembuhan mental, serta emosi yang muncul.

8. Ekspresikan perasaan

Meskipun sulit untuk membicarakan emosi saat sedang berduka, ini adalah bagian penting dari proses yang harus kita coba lakukan.

Kita tidak perlu hanya mengungkapkan perasaan secara verbal.

Kita juga dapat mempertimbangkan untuk membuat jurnal, menulis surat kepada orang, atau menyusun kenangan indah yang kita nikmati sebelum kehilangan.

Ini adalah cara nyata untuk menghadapi berbagai hal tak berwujud yang mendatangkan kesedihan pada kita.

9. Jaga kesehatan fisik dan emosional

Tidak baik bagi diri sendiri jika berhenti menjaga kesehatan fisik dan emosional.

Sebab,  dengan menjaga kesehatan, kita menemukan bahwa olahraga dan hidup sehat dapat membantu kita melawan kesedihan.

Selain itu, olahraga membuat kesejahteraan emosional dan mental yang lebih sehat.

Ini bukan waktunya untuk beralih ke obat-obatan atau alkohol untuk menghilangkan rasa sakit yang hanya merusak fisik dan mental jangka panjang.

Lalu, obat-obatan dan alkohol juga berisiko membuat kita mengalami kecanduan yang parah.

10. Berfokuslah pada aspek positif dalam hidup

Kehilangan bisa terasa seperti hal terburuk dalam hidup.

Namun, yang benar-benar kita butuhkan adalah mempertimbangkan semua hal baik yang masih menyertai hidup untuk mengatasi kesedihan.

Kita tidak bisa merasa bersalah untuk kembali menjalani dan menikmati hidup.

Bahkan mungkin membantu membuat daftar semua hal positif dalam hidup merupakan sebuah keuntungan.

Nah, keuntungan ini mulai lebih penting daripada kesedihan dan membantu kita untuk bergerak maju lagi.

11. Cari bantuan jika depresi

Perhatian terbesar adalah jika kita merasa seolah-olah tidak dapat melanjutkan hidup.

Kelumpuhan emosional ini bisa menjadi tanda depresi yang membutuhkan lebih banyak bantuan dari para profesional.

Ditambah dengan ketergantungan pada obat-obatan dan alkohol yang mungkin sekarang telah menguasai kita dalam bentuk kecanduan.

Sehingga, depresi ini hanya akan bertambah buruk jika kita tidak segera mencari bantuan.

Banyak komunitas yang difokuskan untuk lebih banyak memahami kesehatan mental dan kecanduan yang terjadi di antara para penderita depresi.

Dalam posisi ini, mereka harus tahu bahwa tidak boleh menghakimi dan segera menyediakan bantuan.

12. Mencegah pemicu kesedihan

Meskipun kita mampu melewati semua tahap kesedihan, ketahuilah, mungkin ada "pemicu" dalam waktu dekat yang dapat membawa semua emosi itu kembali lagi.

Biasanya, ada tonggak hidup yang mengingatkan kita pada kehilangan seperti liburan, ulang tahun, hari jadi, atau acara khusus lainnya.

Di sinilah keluarga dan teman dapat kembali memberikan dukungan, jadi panggil mereka.

Kemungkinan besar, mereka akan memikirkan momen-momen itu juga dan akan bertanya-tanya bagaimana perasaan kita.

Miliki rencana di mana kita bisa mengubah pemicu ni menjadi momen positif seperti perayaan atau waktu untuk merenungkan kebahagiaan yang kita nikmati bersama sebelum kehilangan.:

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/10/144229920/12-cara-atasi-rasa-sedih-saat-kehilangan-orang-yang-dicintai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke