Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Kesalahan Penggunaan Masker yang Sering Disepelekan

Penggunaan masker yang baik dan benar begitu krusial, sampai-sampai kita masih tetap dianjurkan memakai masker meskipun kelak vaksinasi sudah mulai diberikan kepada masayarakat.

Tak sedikit orang yang menyepelekan penggunaan masker, padahal cara penggunaan yang mereka terapkan masih belum tepat.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2020 oleh perusahaan masker Signs.com menemukan sejumlah kesalahan yang sering dilakukan masyarakat ketika mengenakan masker, termasuk soal perawatan masker yang digunakan.

Meski beberapa temuan mereka mungkin terdengar mengejutkan, tapi kita masih bisa mencegah atau memperbaikinya jika melakukan kesalahan serupa.

Beberapa kesalahan penggunaan masker tersebut, antara lain:

1. Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melepas masker
Otoritas kesehatan mungkin sudah sering merekomendasikan kita untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah mengenakan masker.

Namun, studi yang dilakukan Signs.com mengungkapkan bahwa masih banyak pengguna masker yang melewatkan tahapan tersebut.

Sebanyak 35 persen dari peserta penelitian, misalnya, melaporkan tidak mencuci tangan mereka sebelum mengenakan masker, sementara 43,7 persen lainnya mengaku melepas masker tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Untuk mencegah penularan virus, epidemiolog Rashid Chotani menyarankan untuk mencuci tangan selama 20-30 detik sebelum mengenakan dan melepas masker, sebab infeksi yang ditransfer ke tangan kita bisa dengan mudah berpindah ke area hidung, mulut dan mata.

"Mencuci tangan sebelum memakai masker menghindari kontaminan masuk ke masker. Saat melepas masker (kain) dan memasukannya ke dalam cucian setelah sekali digunakan, mencuci tangan sangat penting untuk memastikan tidak ada kontaminan atau infeksi yang berpindah ke tangan," ungkapnya, seperti dilansir HuffPost.

2. Tidak membersihkan wajah setelah pakai masker
Anjuran yang satu ini lebih untuk mencegah jerawat.

Jika kamu ingin mencegah maskne alias mask-acne atau jerawat akibat penggunaan masker, penasihat medis senior Sedgwick, Teresa Bartlett menyarankan untuk mencuci wajah setelah memakai masker.

Sementara menurut studi Signs.com, sebanyak 31,9 persen peserta tidak melakukannya.

3. Berbagi masker dengan yang lain
Temuan ini terbilang mengejutkan, namun sebanyak 25 persen pengguna masker yang ikut dalam studi Signs.com mengatakan mereka berbagi masker dengan orang lain tanpa mencucinya di sela penggunaan. Duh!

Dokter dan ahli bedah THT, Gan Eng Cern, menyarankan untuk menghentikan kebiasaan itu sesegera mungkin.

Selain masker, benda pribadi lainnya seperti sikat gigi, sikat rambut dan pakaian dalam haruslah higienis dan tidak boleh digunakan bersama orang lain.

Menggunakan masker wajah bersama orang lain, sama dengan berbagi cairan tubuh kita dengan orang lain dan sebaliknya.

Sebab, masker dapat menyerap tetesan dan keringat yang digunakan oleh penggunanya.

Namun, menggunakan masker yang sama dengan orang lain dengan mencucinya terlebih dahulu di sela pemakaian adalah hal yang cenderung aman untuk dilakukan.

Meski begitu, jika kamu tinggal bersama orang lain, usahakan agar masing-masing orang memiliki masker sendiri untuk mengindari terjadinya kesalahan.

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, bukan?

4. Menggunakan ulang masker sekali pakai
Sebanyak 44,2 persen peserta studi mengaku memakai masker sekali pakai mereka beberapa kali sebelum membuangnya.

Hal ini tidak dianjurkan oleh para pakar medis. Sebab, masker sekali pakai dirancang, diproduksi dan disertifikasi hanya untuk penggunaan jangka pendek.

"Masker sekali pakai harus dipakai hanya dalam satu hari saja kemudian dibuang, karena kemampuan menyaring partikel pada masker akan cepat rusak kemudian akan membawa mikroorganisme dan menjadi kotor."

Demikian diungkapkan oleh profesor kesehatan masyarakat dari New Mexico State University, Jagdish Khubchandani.

Menurutnya, pada hari ketiga, masker sekali pakai sudah tidak efektif lagi.

5. Mencuci masker sekali pakai
Sekitar 40,8 persen peserta studi juga mengaku mencoba mencuci masker sekali pakai mereka.

Padahal, ingatlah bahwa begitu masker sekali pakai basah atau lembap, efektivitas perlindungannya akan berkurang.

6. Tidak mencuci masker kain berhari-hari
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakut AS (CDC) menganjutkan untuk mencuci masker yang dpaat digunakan kembali (reusable mask), seperti masker kain, setiap setelah digunakan.

Namun, studi Signs.com mengungkapkan banyak peserta tidak melakukannya.

Rata-rata dari mereka mencuci maskernya paling lama sembilan hari, sebelum akhirnya dicuci, sementara 10,6 persen partisipan mengatakan pernah paling lama tidak mencucinya lebih dari dua minggu.

Temuan serupa didapatkan dari survei konsumen musim gugur 2020 yang dilakukan oleh perusahaan teknollogi tekstil Livinguard, yang menemukan bahwa 79 persen peserta survei mengaku tidak mencuci masker kain mereka setelah digunakan dan 8 persennya bahkan mengaku tidak mencucinya sama sekali.

Menurut Gan Eng Cern, pencucian masker penting dilakukan untuk memastikan masker yang kita pakai tetap higienis dan efektif mencegah penyebaran tetesan (droplet).

"Tidak mencuci masker kain hingga dua minggu, misalnya, akan mengurangi fungsi masker. Kemungkinan besar, masker tersebut telah menumpuk banyak keringat, minyak dan tetesan yang menimbulkan bau tidak sedap, sehingga kita akan sulit bernapas," ujarnya.

7. Masker tidak menutupi hidung dan mulut
Memakai masker dalam waktu lama memang berpotensi bikin sesak.

Namun, pemakaian masker yang tidak menutupi hidung dan mulut tetap harus dihindari dengan cara apapun.

"Banyak orang akan memakai masker mereka denan ditarik ke bawah, membuat hidung atau bahkan seluruh wajah mereka terlihat," kata ahli imunologi, Robert Quigley.

"Kebiasaan itu benar-benar menghilangkan manfaat pemakaian masker. Masker harus menutupi hidung dan mulut dengan aman setiap saat sehingga dapat efektif melindungi kita dan orang lain di sekitar kita dari penularan virus."

Bahkan, sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan daalam jurnal Cell mengungkapkan, sel-sel di hidung lebih mungkin terinfeksi virus corona daripada sel-sel di area paru-paru dan tenggorokan.

Temuan tersebut idealnya membuat kita lebih disiplin lagi memastikan masker dapat menutup hidung dan mulut.

8. Tidak menyimpan dengan benar
Ahli imunologi Chris Xu menganjurkan agar kita memiliki tempat aman untuk menyimpan masker jauh dari jangkauan orang lain di rumah dan teliti kembali apakah cara menggunakan masker yang selama ini dilakukan sudah tepat atau belum.

Misalnya, dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengenakan masker dan hanya menyentuh talinya ketika melepas dan memasang masker.

Selain itu, CDC juga menyarankan untuk menyimpan masker kotor dengan hati-hati.

Dianjurkan untuk menempatkan masker basah dan kotor di dalam kantong plastik sampai siap untuk dibersihkan.

Sementara untuk masker bersih, CDC menyarankan untuk menyimpannya di dalam kantong yang kering dan memiliki celah udara cukup.

Simpan di dalamnya hingga masker akan digunakan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/12/063100420/8-kesalahan-penggunaan-masker-yang-sering-disepelekan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke