Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengobatan Terkini Gangguan Irama Jantung

Menurut penjelasan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Sunu Budhi Raharjo, aritmia terjadi karena gangguan produksi impuls atau tidak normalnya penjalaran impuls listrik ke otot jantung. Jadi, irama jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tak teratur.

Ada beberapa jenis aritmia, tetapi yang sering dijumpai adalah Fibrilasi atrium (FA), yaitu kondisi ketika jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur.

“Di Indonesia, penyakit ini diderita sekitar 2 juta orang,” kata Sunu dalam acara webinar yang diadakan pusat layanan jantung Heartology beberapa waktu lalu.

Gejala utama aritmia adalah jantung berdebar-debar, pingsan, pusing, hingga kematian mendadak.

Teknologi 3D

Teknologi dan terapi pengobatan airtmia telah berkembang pesat sehingga kefatalan dari penyakit ini bisa dicegah.

Jika dulu kondisi ini hanya diatasi dengan obat-obatan, kini rekomendasi utama untuk aritmia FA adalah dilakukan ablasi, yaitu memasukkan kateter untuk menghancurkan sirkuit listrik yang tidak normal pada jantung.

Hanya saja, menurut Sunu, sekitar 20-30 persen akan terjadi kekambuhan pasca-ablasi.

“Penyebabnya karena teknologi lama menggunakan kateter bipolar sehingga ada bagian yang terlewat dan tidak diablasi. Nah, dengan teknologi baru yaitu HD Grid 3D Mapping System, jumlah elektrodanya banyak dan tingkat akurasinya sampai 7 kali lipat,” papar Sunu.

Teknologi terbaru ini memungkinkan dokter melakukan ablasi dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi sehingga risiko kekambuhan lebih rendah. 

Di Indonesia, teknologi ini baru dimiliki oleh pusat layanan jantung Heartology.

Walau pun demikian, menurut Sunu tidak semua pasien penyakit AF memerlukan tindakan ablasi dengan teknologi terbaru ini.

“TIdak semua memerlukan prosedur ini, hanya yang penyakitnya kompleks saja,” ujar dokter jantung dengan sub speliasisasi intervensi elektrofisologi ini.

Tindakan ablasi termasuk tindakan yang tidak memerlukan pembedahan,sehingga setelah tindakan pasien hanya perlu menginap satu malam di rumah sakit.

“Setelahnya pasien bisa beraktivitas seperti biasa,” katanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/12/084037120/pengobatan-terkini-gangguan-irama-jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke