Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Susah Konsentrasi Bukan Masalah Sepele, Kenali Dampaknya

KOMPAS.com - Keluhan sulit konsentrasi meningkat khususnya di tengah pandemi. Penyebabnya beragam, mulai dari rasa bosan karena berada di rumah saja, kesepian, atau pun kurang tidur karena jam kerja yang tidak teratur selama bekerja dari rumah.

Beberapa orang mungkin menganggap sulit konsentrasi adalah masalah sepele. Padahal, sulit konsentrasi dapat memengaruhi produktivitas. Saat tidak fokus, banyak pekerjaan yang tidak terselesaikan dengan baik.

Sebelum lebih lanjut membahas soal dampak sulit konsentrasi, kenali dulu tanda-tandanya. Berikut ulasannya.

1. Tidak bisa duduk diam

Pikiran yang terganggu menyebabkan kegelisahan secara fisik dan mental. Akibatnya seseorang sulit duduk diam sambil melakukan pekerjaan dalam jangka waktu lama.

Misalnya, baru 30 menit mengerjakan tugas, langsung pergi untuk sekadar memeriksa kulkas. Padahal pekerjaan belum selesai dan tahu di dalam kulkas tidak ada apa-apa.

2. Tidak sadar menghabiskan waktu

Kekhawatiran juga membuat seseorang tidak dapat memperkirakan waktu. Begitu sadar, ternyata sudah banyak waktu yang berlalu.

Contoh, tujuan awalnya ingin mengambil air minum di kulkas karena merasa haus saat sedang mengerjakan tugas.  Lalu ternyata sambil minum malah duduk melamun atau bermain ponsel. Begitu sadar, ternyata waktu sudah berlalu 30 menit.

3. Lebih lama menyelesaikan tugas

Berkaitan dengan tanda di atas, ketidaksadaran telah melewatkan waktu begitu banyak otomatis membuat tugas lebih lama dikerjakan. Padahal mungkin merasa dulu tugas itu mudah dan dapat diselesaikan dengan cepat.

Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa frustrasi karena produktivitasnya tidak seperti dulu. Dia juga mulai bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan dirinya.

4. Tidak minat untuk bersantai

Beberapa orang ada yang sulit konsentrasi sehingga pekerjaanya menjadi terganggu. Tapi situasi berbeda bisa dirasakan yang lainnya.

Beberapa orang mampu menyelesaikan pekerjaan namun saat hendak melakukan kesenangannya seperti membaca atau menonton malah kehilangan minat.

5. Tertarik mengerjakan banyak tugas

Banyaknya tanggung jawab atau pekerjaan juga bisa membuat seseorang kehilangan konsentrasi. Dia merasa perlu melakukan semua pekerjaan tersebut

Sayangnya, karena banyak yang dipikirkan, malah jadinya tidak ada satupun pekerjaan yang selesai.

6. Pelupa

Gejala umum orang yang sulit berkonsentrasi adalah pelupa. Entah itu lupa meletakkan barang dimana, lupa tugas yang harus dikerjakan, atau bahkan lupa kata saat hendak mengucapkan sesuatu.

Cara mengatasi

Sulit konsentrasi membuat banyak orang menyalahkan dirinya sendiri. Bahkan sampai ada yang menyebut dirinya malas atau tidak berguna. Belum lagi bila mengalami gangguan kesehatan mental seperti stres, cemas, dan depresi, kondisinya bisa semakin buruk.

Sayangnya, alih-alih mengikuti terapi atau konsultasi dengan tenaga profesional, kebanyakan orang lebih mencari tahu tentang cara memperbaikinya.

Menurut asisten profesor dari Washington University, Jessi Gold, MD, MS, banyak hal yang memengaruhi seseorang sulit konsentrasi.

Mulai dari kondisi mental, waktu tidur, hingga makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sulit untuk mencari tahu penyebab pasti seseorang sulit konsentrasi.

Terkadang bantuan profesional diperlukan. Namun bisa juga mencoba beberapa cara untuk mengatasinya.

1. Kurangi pekerjaan

Banyak orang yang mengukur kesuksesannya dengan produktivitas. Ketika banyak pekerjaan yang tidak terselesaikan, maka timbul perasaan tidak nyaman, lemah, dan merasa gagal.

Saat sedang sulit konsentrasi, perasaan-perasaan semacam itu malah bisa memperburuk keadaan. Cobalah untuk menerima dan memaafkan diri sendiri yang sedang berada alam kondisi berbeda.

Kurangi pekerjaan yang harus diselesaikan. Lebih baik fokus pada satu pekerjaan, daripada merasa harus mengerjakan banyak tugas.

2. Lakukan perawatan diri dan clean sleeping

Daripada fokus pada pikiran untuk membuat diri lebih produktif, sebaiknya lakukan hal-hal yang membawa dampak positif.

Misalnya melakukan perawatan diri dan memperbaiki rutinitas tidur (clean sleeping). Mencari kegiatan yang bisa mendatangkan kebahagiaan mampu mengatasi stres.

3. Bedakan antara kerja dengan bermain

Beberapa orang mungkin tergoda untuk bermain di tengah waktu bekerja karena ingin menghilangkan suntuk. Namun sebaiknya hal ini tidak dilakukan.

Fokuslah bekerja dan selesaikan sebaik mungkin, baru setelah itu gunakan waktu untuk melakukan kesenangan. Cara ini membuat pekerjaan lebih efisien.

4. Buat daftar pekerjaaan

Langkah selanjutnya adalah membuat daftar tugas yang memang benar-benar bisa dilakukan. Tulis pekerjaan dengan lebih terperinci dan bagi dalam lingkup lebih kecil.

Selain itu, buat tanda centang ketika berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan. Mencentang dapat menimbulkan perasaan senang karena berhasil mencapai sesuatu.

Dengan begitu kerja jadi lebih efektif dan perasaan lebih baik. Pada akhirnya ini melatih ketahanan untuk berkonsentrasi.

5. Tunjukkan rasa sayang pada diri sendiri

Bersikap baik pada diri sendiri juga diperlukan. Walaupun banyak pekerjaan yang terabaikan, tidak ada salahnya mengucapkan terima kasih kepada diri sendiri karena bisa bertahan.

6. Luangkan banyak waktu untuk kesenangan

Mengakui bahwa diri sendiri sedang tidak bisa menyelesaikan banyak hal dapat membantu perasaan merasa lebih baik.

Cara ini juga membantu menemukan hal-hal yang disukai. Tak ada salahnya lebih memprioritaskan melakukan hal yang disukai karena bisa mencegah kelelahan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/12/175635320/susah-konsentrasi-bukan-masalah-sepele-kenali-dampaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke