Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karena Pandemi, Gaya Rambut Ini Kembali Jadi Tren

KOMPAS.com - Sejak memasuki masa pandemi, masyarakat sulit melakukan berbagai hal, termasuk memangkas rambut di tukang cukur.

Bagi pria, ini adalah masalah besar. Pria sulit mencukur rambutnya sendiri, sehingga memunculkan kembali gaya rambut man bun.

Man bun adalah gaya di mana sebagian besar rambut ditarik ke belakang kepala, kemudian digelungkan atau disanggul.

Banyak pria yang menerapkan man bun, mulai dari pelatih kebugaran Joe Wicks, rapper Post Malone, hingga pemeran Jude Law.

Legenda di dunia musik, Paul McCartney bahkan mengakhiri tahun 2020 dengan mengejutkan.

Ia tidak sekadar merilis album, melainkan juga memperlihatkan gaya rambutnya yang dikuncir ke atas saat berlibur di St Barts, pulau yang terletak di kepulauan Leeward di kawasan Karibia.

"Saya pikir kita akan melihat lebih banyak pria berambut panjang pada 2021," kata Garrett Munce, editor perawatan di Men's Health.

"Beberapa orang menyadari bahwa selama karantina mereka suka memiliki rambut panjang, dan beberapa karena alasan praktis."

"Pada tahun 2020, di mana sebagian besar dari kita menghabiskan waktu dengan karantina, orang jarang memotong rambut."

Aktor Jared Leto dan Orlando Bloom, atau bintang lapangan hijau Cristiano Ronaldo dan David Beckham, semua pernah menerapkan gaya rambut man bun.

Kepopuleran man bun terlihat di tahun 2010-an, di mana era tersebut dikaitkan dengan gelombang kedua hipster.

Pola sosial bergeser dari white hipster menjadi green hipster, seperti diterangkan pengarang Mark Grief di NY Mag.

"Dia menggambarkan white hipster sebagai orang yang memakai topi trucker dan rompi putih," kata Alex Rayner, penulis dan jurnalis yang sering menulis tentang subkultur tersebut.

"Sebaliknya, green hipster adalah orang-orang berambut panjang dan mengendarai sepeda pixie. Ini adalah citra yang lebih halus dan saya rasa man bun mirip dengan itu."

Sementara itu, Munce mengatakan jika man bun terkait dengan gaya penebang kayu, di mana pria memiliki penampilan berjanggut, memakai kemeja flanel, celana jeans ketat, sepatu bot, dan bertato.

Namun, Charlie Teasdale, direktur styling di Esquire punya pandangan berbeda.

"Man bun kemudian identik dengan para pekerja di Silicon Valley. Pria yang menghisap vape saat mengendarai skuter elektrik untuk bekerja di bidang teknologi," kata dia.

Saat ini, lanjut Teasdale, potongan rambut man bun juga mengabaikan batasan gender pria dan wanita.

"Ini menjadi bentuk penghormatan terhadap pandangan maskulinitas tradisional yang kasar dan acak-acakan," kata Teasdale.

"Sedangkan sebagian orang menerapkan gaya man bun dengan lebih mengacu pada aliran gender."

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/12/182754820/karena-pandemi-gaya-rambut-ini-kembali-jadi-tren

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke