Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mencegah dan Membasmi Kutu pada Hewan Peliharaan

KOMPAS.com - Kutu pada hewan peliharaan tentu akan membuat mereka merasa tidak nyaman dan gatal.

Hama ini sering sekali datang dan menetap dalam beberapa minggu atau bulan di bulu hewan. Mereka bahkan tak mau pergi bila tak dilakukan perawatan khusus.

Berikut adalah cara terbaik terbaik melindungi hewan peliharaan dari kutu dan apa yang harus dilakukan jika hama mungil ini sudah menyerang sahabat berbulumu.

1. Basmi kutu dengan obat

Untuk pengendalian kutu, ada beberapa pilihan pengobatan yakni obat oral (dimakan), topikal (oles), atau kalung.

Meski begitu, dokter hewan Nadine Znajda, D.V.M. di Rumah Sakit Hewan Khusus dan Darurat BluePearl di Tampa, Florida menyarankan untuk hanya menggunakan satu jenis pengobatan.

Secara umum, obat oral tidak dianjurkan untuk hewan peliharaan yang mengalami kejang, dan kucing tidak boleh memakai kalung yang mengandung permethrin, yang justru bisa menjadi racun bagi mereka.

Terkait kapan pengobatan ini dulakukan tergantung pada kapan kutu ditemukan di tubuh hewan peliharaanmu.

"Jika kamu khawatir tentang bahan kimia, lebih sedikit itu lebih baik, dan kamu dapat menggunakan produk ini sesuai kebutuhan," kata Gary Richter, D.V.M., direktur Perawatan Hewan Holistik di Oakland, California.

Namun, bila kamu lebih suka menggunakan cara alami, ada produk yang dibuat dengan minyak nabati esensial.

Tapi sayangnya, para ahli mengatakan bahwa cara alami ini cenderung kurang efektif.

Singkirkan semua kutu dengan segera. Sikat bulu hewan peliharaan dengan sisir kutu, lalu mandikan dengan sampo hewan. 

Juga, pertimbangkan pengobatan oral yang bereaksi cepat. Selanjutnya, rawatlah kandang hewan peliharaan dan cuci tempat tidur mereka dengan air panas dan bersihkan debu di seluruh rumah.

Kamu bisa menaburkan boraks di tempat kutu berkumpul seperti di alas tiang, di bawah furnitur, atau karpet.

Jika kamu sudah menaburkan boraks, jauhkan hewan peliharaan dari ruangan tersebut setidaknya selama 48 jam, lalu bersihkan dengan vakum setelah 12 hingga 48 jam.

Untuk kondisi tertentu, bicarakan kemungkinan untuk memberikan pengobatan cacing pita dengan dokter hewan.

3. Bersihkan area bermain hewan peliharaan

Selain melakukan pencegahan, lakukan juga pemeliharaan halaman atau tempat dimana hewan peliharaan sering bermain.

Kutu lebih menyukai area yang lembap, rerumputan yang tinggi, dan semak belukar. Jadi, penting untuk menjaga rumput tetap pendek, memangkas pohon dan semak-semak, serta menyapu tumpukan daun untuk membantu meminimalkan risiko gigitan kutu.

Cara yang tidak beracun untuk membunuh kutu di halaman adalah dengan menaburkan tanah diatom (bubuk yang terbuat dari ganggang).

Selain itu, sikat bulu hewan peliharaan setiap hari. Penyakit yang ditularkan melalui kutu lebih umum terjadi pada anjing daripada kucing.

Pada anjing, caplak biasanya ditemukan di telinga, lipatan telinga, dan sudut mata; di leher; dan di antara jari-jari kaki dan tubuh serta kaki. Pada kucing, lokasi utama adalah wajah dan leher.

4. Ambil kutu yang menempel

Semakin lama kutu menempel, semakin tinggi risiko penularan penyakit, kata Richter. Gunakan penjepit atau alat untuk mengambil kutu yang tidak mau lepas.

Lakukan dengan hati-hati karena bagian tubuh hewan peliharaan yang terluka akibat gigitan kutu, bisa menjadi infeksi.

Hubungi dokter hewan yang mungkin akan memberikan antibiotik pada hewan peliharaan untuk menangkal kemungkinan berkembangnya penyakit yang ditularkan melalui kutu.

Pasalnya, gejala yang muncul karena penyakit infeksi akhibat kutu bisa muncul berbulan-bulan kemudian dan gejalanya seringkali tak terlihat.

Waspadai tanda-tanda penyakit, termasuk saat hewan peliharaan menjadi lesu dan pembengkakan pada sendi yang bisa menyebabkan pincang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/13/115234420/cara-mencegah-dan-membasmi-kutu-pada-hewan-peliharaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke