Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Infeksi Covid-19 Bisa Menyerang Otak, Benarkah?

Namun sekarang, gejala itu telah berkembang pada efek neurologis, yang mungkin sudah muncul bersamaan dengan gejala batuk di awal infeksi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Neurology pada bulan Juni melihat adanya gejala neurologis yang dapat disebabkan oleh infeksi Covid-19.

Salah seorang penulis dalam riset ini, yang merupakan ahli neurologi di Northwestern Feinberg School of Medicine di Chicago, Amerika Serikat, Igor Koralnik, MD memberikan penjelasan.

Dia mengungkapkan, gejala infeksi tersebut bisa terjadi dalam berbagai bentuk.

Mulai dari sakit kepala, pusing, perubahan kesadaran, penurunan indera penciuman, dan perasa, nyeri otot, stroke, hingga kejang-kejang.

"Berdasarkan data yang datang terutama dari China dan Eropa, manifestasi neurologis terjadi pada setengah dari pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit," kata Koralnik.

Infeksi Covid-19 menyerang otak

Ada banyak kemungkinan infeksi Covid-19 dapat menyerang otak. Apalagi, saat kita batuk dan berjuang untuk bernapas, organ-organ lain dalam tubuh juga akan kekurangan oksigen.

"Kekurangan oksigen dan lonjakan peradangan dapat memengaruhi sistem saraf maupun otak, yang menyebabkan masalah seperti kebingungan," ungkap dia.

Virus SARS-CoV-2 juga mampu menyerang otak dan selaput pelindungnya, sehingga menyebabkan meningitis virus.

Ditambah lagi, jika terdapat reaksi autoimun yang dapat bergejolak dan menyerang otak.

Sementara itu, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry,  diungkap adanya kemungkinan infeksi dapat berkontribusi pada stroke.

Pada penelitian di Wuhan, China, stroke ditemukan lebih umum pada pasien dengan infeksi parah dibandingkan pada pasien yang memiliki gejala ringan.

Efeknya bisa bertahan lama

Berdasarkan data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari 105.000 orang di AS meninggal akibat Covid-19 per 19 Juni 2020. Namun, mayoritas pulih dari infeksi.

Kendati demikian, ketika infeksi mulai menjalar pada gejala neurologis, tidak ada jaminan penyakit ini dapat menghilang.

Masalah yang lebih ringan seperti sakit kepala dan pusing dapat berkurang, tetapi jika kerusakan menyebabkan stroke atau kejang efeknya mungkin berlangsung lama atau permanen.

Koralnik mengatakan, yang terpenting adalah pengetahuan tentang gejala awal Covid-19 seperti pusing atau kehilangan indera penciuman.

Artinya, kita tidak boleh menganggap sepele jika terjadi perubahan dalam kesehatan. Sebab, itu bisa jadi gejala pertama infeksi Covid-19.

Apabila kita merasakan adanya perubahan, segera datang ke pusat kesehatan atau melakukan isolasi mandiri demi mencegah penyebaran infeksi yang lebih luas.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/14/163451320/infeksi-covid-19-bisa-menyerang-otak-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke