Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Orang yang Berbohong Ternyata Suka Menunjukkan Gestur Ini

Namun, sebuah studi terbaru mengungkapkan ada satu lagi gestur yang bisa diamati ketika seseorang berbohong.

Studi yang dipublikasikan 13 Januari 2021 melalui jurnal Royal Society Open Science menemukan, seseorang yang berbohong kemungkinan tanpa disadari akan meniru bahasa tubuh orang yang mereka bohongi.

Temuan ini pada akhirnya mungkin akan bermanfaat sebagai bentuk baru tes deteksi kebohongan.

Menurut salah satu penulis studi, Sophie van der Zee dari Erasmus University Rotterdam di Belanda, para pembohong sering kali menjadi pribadi yang manipulatif.

Misalnya, mereka sengaja mengubah perilakunya menjadi perilaku yang dianggap umum ditunjukkan ketika seseorang menyampaikan kebenaran.

Namun, untuk gestur kebohongan yang satu ini, para pembohong cenderung tidak melakukan manipulasi.

"Perilaku meniru ini adalah sesuatu yang tidak bisa mereka coba manipulasi karena mereka bahkan tidak menyadari bahwa mereka melakukannya."

"Dan itu menjadi suatu isyarat yang menarik untuk mendeteksi kebohongan," katanya, seperti dilansir New Scientist.

Studi dengan puzzle kayu

Untuk menjalankan studi ini, van der Zee bersama para koleganya meminta sekitar 50 mahasiswa untuk menyelesaikan puzzle kayu sederhana dalam waktu 5 menit.

Namun, faktanya puzzle tersebut terlalu sulit untuk mereka pecahkan dalam waktu yang disediakan.

Van der Zee kemudian "menyembunyikan" solusi puzzle tersebut di sebuah ruangan, yang mendorong para partisipan untuk melakukan kecurangan.

Ia kemudian meminta siswa untuk tidak memberi tahu supervisor mereka bahwa dirinya "secara tidak sengaja" meninggalkan barang itu di ruangan karena takut mendapat konsekuensi profesional.

Van der Zee dan rekan-rekannya kemudian merekam wawancara ketika setiap siswa memberi tahu siswa lainnya tentang tantangan puzzle tadi, yang jika mereka mematuhi instruksi van der Zee maka mereka akan menyampaikan kebohongan.

Menggunakan akselerometer nirkabel (WiTilt), tim van der Zee merekam gerakan kepala, dada dan pergelangan tangan para siswa, baik siswa yang mengungkapkan tentang puzzle maupun yang hanya mendengarkan.

Para peneliti menemukan, ketika seorang siswa menyampaikan kebenaran, gerakan tubuh mereka berbeda dari orang yang mengajukan pertanyaan.

Namun, ketika mereka berbohong, gerakan kedua pembicara cenderung sejajar.

Menurut van der Zee, respons itu mungkin karena berbohong membutuhkan begitu banyak konsentrasi sehingga pembicara atau orang yang berbohong mungkin secara tidak sadar menirukan gerakan tubuh, paling halus sekalipun, dari pendengarnya

Sebab, menirukan gerakan hanya membutuhkan sedikit pemikiran daripada memunculkan bahasa tubuh mereka sendiri.

Sayangnya, respons ini tidak tampak jelas dengan mata telanjang, tetapi dapat dideteksi dengan akselerometer.

Selain itu, hasil akselerometer juga tidak dapat menentukan pembicara mana, apakah orang yang berbohong atau yang mendengarkan, yang mengikuti bahasa tubuh lawan bicaranya.

Hal itu menjadi kekurangan yang ditunjukkan oleh para penulis studi sendiri.

Meski begitu, Tim Brennen dari University of Oslo di Norwegia temuan dari studi tersebut sangatlah menarik dan memberikan penelitian dasar yang baik untuk diteliti lebih lanjut lewat studi lainnya di masa depan.

"Dalam hal teori psikologis sosial, ini benar-benar menarik. Tetapi, ini masih hanya menunjukkan sedikit sekali dari gambaran luas tentang praktik pengujian kebohongan yang andal," kata Brennen.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/15/063900420/orang-yang-berbohong-ternyata-suka-menunjukkan-gestur-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke