Tetap Menikah Walau Belum Dapat Restu, Keputusan Salah?

KOMPAS.com - Menjalani pernikahan dengan restu orangtua saja bukan jaminan segalanya akan mudah, terlebih jika tidak mengantongi restu. Pasangan harus bersiap menghadapi sejumlah masalah.

Misalnya hubungan yang memburuk atau bahkan terputus dengan orangtua. Lalu stigma negatif sebagai anak tidak berbakti dari orang-orang di sekitar.

Lantas, apakah keputusan untuk tetap menikah padahal belum mendapatkan restu adalah keputusan yang salah?

Menurut psikolog klinis dewasa Alfath Hanifah Megawati, M.Psi, jawabannya kembali ke individu masing-masing karena setiap pilihan memiliki risiko.

Psikolog yang akrab disapa Ega Alfath itu menekankan, benar atau salah keputusan tersebut, tergantung dari nilai yang dianut dan norma yang mengikat individu.

Tentunya akan menjadi tidak nyaman bagi individu yang punya kedekatan emosional dengan orangtua ketika memutuskan menikah tanpa restu.

Hal yang sama juga akan dirasakan oleh individu yang menjadikan keluarga sebagai hal penting dalam hidup.

Begitu pula pada individu yang mengambil keputusan tersebut tapi menganut nilai yang bertentangan.

"Jadi, sebelum memutuskan, tanyakan kembali ke diri sendiri," kata Ega kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Pertanyaannya bisa meliputi: apakah bisa menerima konsekuensi dari keputusan tersebut, apa yang akan dilakukan untuk mengantisipasi risiko terburuk, dan lain sebagainya.

Ega menjelaskan, apabila disuruh memilih, tentu jawabannya lebih baik menikah dengan restu, terlepas dari bagaimana kedekatan pada orang tua.

Terlebih kadang, restu tidak diberikan bukan karena ada yang salah di dalam diri pasangan, melainkan karena ada masalah personal pada orangtua.

"Jika ini yang terjadi, maka perjuangan mendapatkan restu akan menjadi jalan yang panjang," tambah Ega.

Kendati demikian, perlu diingat oleh pasangan, mengupayakan restu memang penting, tapi jangan sampai menghabiskan energi dan mengalihkan fokus.

"Jika pernikahan sudah terjadi, tetap fokus utama adalah menjaga pernikahan," ujar Ega.