Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Menghadapi Anak yang Makannya Lambat

KOMPAS.com - Menghadapi balita yang makannya lambat terkadang bisa membuat orangtua terutama ibu merasa frustasi.

Terlebih bila anak butuh waktu lebih dari 30 menit untuk menghabiskan satu porsi makan. Rasanya akan sangat menantang dan menguji kesabaran ibu.

Tentunya kebiasaan tersebut tidak dapat dibiarkan. Ibu perlu melakukan beberapa perubahan agar anak bisa makan lebih baik.

Berikut beberapa cara untuk mengatasi anak yang makannya lambat.

1. Temukan penyebab

Ada beberapa alasan yang membuat anak makannya lambat. Contoh, anak sedang sariawan atau giginya tanggal sehingga terpaksa makan lebih lambat.

Atau mungkin, bisa juga anak terlalu kenyang karena waktu makan yang berdekatan. Ibu perlu mencari tahu penyebabnya dan coba cari cara untuk mengatasinya tanpa memaksa.

2. Singkirkan gangguan

Salah satu alasan anak makan lambat karena adanya gangguan dari benda-benda di sekitarnya. Misalnya ada mainan di meja atau anak makan sambil menonton.

Perhatian yang terbagi dapat membuat anak sulit fokus pada makanannya. Oleh karenanya, ibu perlu menyingkirkan gangguan tersebut.

3. Tanyakan masalahnya

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga terkadang melakukan sesuatu berdasar kemauannya saja. Jika orangtua tidak melakukan intervensi, jadwal mereka mungkin berbeda dengan jadwal yang sudah ditetapkan di rumah. 

Bisa jadi anak tidak sadar bahwa mereka makan dengan lambat. Mungkin si kecil merasa nyaman dengan berlama-lama saat menghabiskan isi piringnya.

Ajak anak berdiskusi soal kecepatan makan dan atur waktu yang membuatnya merasa nyaman. Perhatikan juga jarak waktu antar makan anak. Entah itu sekadar makan camilan atau makan besar. Bisa jadi anak sedang tidak lapar ketika diberi makan kembali sehingga makannya jadi lambat.

4. Tetapkan batasan

Orangtua juga perlu menetapkan batas waktu makan. Jangan paksakan anak harus menghabiskan makanannya walau butuh waktu lama. Jika tidak dibuat batasan, waktu sarapan bisa bergeser menjadi makan siang, dan seterusnya.

Beri tahu batasan waktu kepada anak dan jelaskan alasannya sesuai kemampuan berpikirnya. Misalnya waktu makan hanya 30 menit. Kalau perlu, orangtua bisa memasang alarm. Ketika alarm berbunyi, itu menandakan waktu makan sudah habis.

5. Pilihan makanan

Anak biasanya sulit makan sesuatu yang tidak disukai. Hal itu juga bisa membuat dia makan lebih lambat.

Apabila orangtua ingin mengajarkan anak supaya tidak terlalu lama saat makan, cobalah memilih makanan yang disukai anak.

6. Berikan porsi sesuai

Jangan lupa, orangtua juga perlu menyesuaikan porsi makan anak. Cobalah mengurangi porsinya menjadi lebih kecil.

Cara ini bisa membuat anak tidak merasa terintimidasi untuk menghabiskan makanan. Apabila anak merasa masih lapar, orangtua bisa menambah porsinya secara perlahan.


https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/18/174141620/6-cara-menghadapi-anak-yang-makannya-lambat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke