Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Penyebab Sering Menguap Padahal Sudah Cukup Tidur

Namun, beberapa orang merasa sering menguap meski dirinya sebetulnya sudah tidur cukup.

Kamu mengalaminya juga?

Ternyata, penyebab seseorang sering menguap tidak selalu karena kurang tidur.

Setidaknya, ada tiga alasan lainnya yang memicu seseorang sering menguap, di antaranya:

1. Kualitas tidur buruk

Kepala penghubung medis untuk pelayanan tidur dan pernapasan di Philips, Teofilo Lee-Chiong, MD mengatakan kepada Popsugar, bisa saja penyebabnya adalah kualitas tidur yang buruk.

Ingat, kuantitas dan kualitas adalah dua hal yang berbeda.

Bisa saja kamu sudah tidur cukup, namun ternyata kualitas tidurmu kurang baik.

Menguap bisa saja terjadi karena kita merasa kelalahan ketika beraktivitas di siang hari atau memilik gangguan tidur yang belum terobati, seperti sleep apnea.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kualitas tidur yang buruk adalah dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Menjaga waktu tidur rutin.
  • Memiliki durasi tidur yang cukup setiap malamnya (direkomendasikan 7-9 jam).
  • Mengatasi gangguan tidur yang dialami, seperti sleep apnea.
  • Menghindari segala sesuatu yang bisa mengganggu kualitas tidur.

"Kebiasaan seperti minum banyak alkohol sebelum tidur bisa menurunkan kualitas tidur, membuatmu lebih lelah di hari berikutnya dan lebih sering menguap," kata editor medis WebMD, Neha Pathak, MD.

2. Bosan
Hal lainnya yang bisa menyebabkan kita sering menguap meski sudah tidur cukup adalah karena bosan.

Pathak menjelaskan, sering menguap dalam konteks ini umumnya terjadi ketika seseorang melakukan sejumlah tugas atau pekerjaan.

Jadi, menguap tersebut adalah respons tubuh untuk membuat orang tersebut tetap terjaga di tengah aktivitasnya.

3. Perilaku yang "menular"
Pernahkah kamu menyadari bahwa teman yang ada di dekatmu ikut menguap ketika kamu menguap?

Beberapa teori menunjukkan bahwa menguap memainkan peran sosial dalam kelompok.

Jika kamu mengalami hal ini di kelompok sosialmu, itu artinya kamu selaras dengan orang lain di kelompok tersebut.

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih mungkin mengalami ini memiliki tingkat empati yang lebih tinggi," katanya.

Anatomi menguap kemungkinan besar ditemukan pada bagian batang otak, yang merupakan pusat utama perilaku otomatis lainnya, seperti bernapas, batuk dan menelan.

Inilah sebabnya mengapa kebanyakan dari kita mengalami kesulitan menahan keinginan menguap ketika sudah memulai.

4. Kondisi kesehatan serius
Ada beberapa kondisi yang dikaitkan dengan perilaku menguap tidak normal atau terlalu sering sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Misalnya, multiple sclerosis. Menurut beberapa penelitian, penderitanya bisa lebih dari empat kali menguap dalam satu menit dalam beberapa penelitian.

Orang dengan penyakit Parkinson dan penyakit Lou Gehrig atau amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) juga dapat mengalami peningkatan frekuensi menguap.

Kondisi tersebut diduga bisa menyebabkan seseorang lebih sering menguap karena adanya kerusakan pada bagian tertentu di batang otak.

Jadi, karena menguap adalah hal yang normal, hal pertama yang perlu kamu lakukan ketika masih sering menguap meski sudah tidur cukup adalah meninjau kembali kuantitas dan kualitas tidurmu.

Jika pemicu menguap yang kamu alami adalah kebosanan, maka hindari pemicunya.

Misalnya, jika kamu bosan ketika membaca, maka kurangi aktivitas tersebut.

Namun, jika beberapa hal tersebut sudah kamu upayakan tetapi masih saja sering menguap di siang hari, cobalah berkonsultasi ke dokter untuk menemukan penyebabnya.

Jika penyebabnya adalah kondisi kesehatan tertentu, semakin segera kamu memeriksakan diri, maka semakin segera pula penanganan medis yang bisa kamu dapatkan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/23/210107920/4-penyebab-sering-menguap-padahal-sudah-cukup-tidur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke