Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Makan Pisang Bisa Atasi Perut Buncit?

Tapi, apakah itu termasuk buah dengan karbohidrat tinggi seperti pisang? Jawaban singkatnya adalah, iya!

Satu pisang  berukuran sedang memiliki 105 kalori, 27 gram karbohidrat, tiga gram serat yang mengenyangkan, dan 14 gram gula alami.

Belum lagi, ada sejumlah nutrisi yang bisa membuat perut rata.

Namun berhati-hatilah, karena dibandingkan dengan buah-buahan lain, pisang mengandung kalori dan karbohidrat sedikit lebih tinggi.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut, berikut lima alasan mengapa makan pisang dapat bermanfaat untuk mengatasi perut yang buncit.

1. Bahan bakar pra dan pasca latihan

Rencana penurunan berat badan yang cerdas mencakup olahraga teratur.

Dalam kaitan dengan itu, banyak ahli kebugaran setuju, pisang adalah sumber bahan bakar pra dan pasca latihan yang ideal.

Alasannya, buah pisang kaya akan glukosa.

Gula yang mudah dicerna tidak hanya memberikan energi optimal untuk sesi olahraga, tetapi juga dengan cepat mengisi kembali sumber energi yang habis selama olahraga.

Selain itu, buah ini juga menjadi camilan pemulihan yang enak. Pisang kaya akan kalium, elektrolit yang menangkal kram otot dan pusing setelah latihan keras.

Kita bisa memasangkan pisang dengan sumber protein pembentukan otot, seperti satu sendok makan mentega almond, atau telur rebus, agar tubuh yang lelah menerima nutrisi pemulihan yang dibutuhkannya.

2. Menekan nafsu makan

Jarang sekali orang suka mengonsumsi pisang yang berwarna hijau, karena biasanya pisang tersebut belum terlalu matang dan masih keras.

Akan tetapi, sebelum matang, pisang justru kaya akan sesuatu yang disebut pati resisten, yang tidak dapat diuraikan oleh enzim pencernaan.

Pisang yang berwarna hijau memberi makan bakteri sehat yang hidup di usus.

Sehingga, dengan demikan tercipta senyawa yang dapat menekan nafsu makan dan menyebabkan oksidasi lemak yang lebih efisien.

3. Meningkatkan pembakaran lemak

Sebuah studi dalam jurnal Nutrition & Metabolism menemukan, mengganti hanya lima persen karbohidrat harian dengan sumber pati resisten dapat meningkatkan pembakaran lemak pasca makan sebesar 23 persen.

Karena pisang mentah memang agak pahit, disarankan untuk memasukkannya ke dalam smoothies, dengan buah-buahan dan sayuran lain untuk menutupi rasanya.

Pisang hijau juga terasa enak dalam hidangan yogurt dengan tambahan kayu manis, rasberi kacang cincang, dan sentuhan madu.

4. Menghilangkan perut kembung

Terus-menerus merasa kembung? Cobalah untuk mengonsumsi pisang secara rutin.

Para peneliti mengatakan, pisang adalah sumber serat prebiotik yang baik, yang membantu memberi makan bakteri usus baik dan meningkatkan pencernaan.

Pisang juga merupakan sumber kalium yang baik, yang membantu mengurangi retensi air.

Bahkan, satu studi di Anaerobe menemukan, wanita yang makan pisang kecil dua kali sehari sebagai camilan sebelum makan selama dua bulan, dapat mengurangi perut kembung sebesar 50 persen.

Jika kita memutuskan mulai makan pisang, pastikan untuk memotong kembali gula dan karbohidrat di tempat lain dalam menu makanan kita.

5. Rendah pestisida

Berkat kulitnya yang tebal, pisang biasanya membawa sangat sedikit residu pestisida dibandingkan dengan buah-buahan dan sayuran lainnya.

Para ahli mengatakan, mengonsumsi pestisida dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang juga sering disebut sebagai "obesogen".

Kemungkinan, hal ini terjadi karena racun yang disimpan dalam sel-sel lemak setelah dikonsumsi mengganggu proses pembakaran energi.

Kita bisa mengganti buah apel, persik, atau nektarin harian (tiga buah yang hampir selalu diuji positif residu pestisida) dengan pisang.

Langkah ini penting demi menurunkan paparan pestisida dan mulai mengurangi berat badan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/31/141257020/bagaimana-makan-pisang-bisa-atasi-perut-buncit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke