Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Makanan yang Dapat Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

KOMPAS.com - Sistem kekebalan tubuh dapat menggunakan semua bantuan yang bisa didapatkannya agar tetap optimal menjaga tubuh dari berbagai ancaman. Terutama saat musim flu menyerang atau ketika pandemi seperti saat ini.

Selain mempraktikkan kebiasaan sehat seperti tidur yang cukup dan olahraga, kita dapat menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi.

Nah, berikut ini terdapat tujuh makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, seperti yang dilansir dari laman Everyday Health.

1. Makanan laut

Asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam beberapa jenis ikan seperti salmon, sarden, ikan haring, dan makarel dapat membantu meningkatkan fungsi sel-sel kekebalan tubuh.

Hal tersebut diungkapkan oleh Erin Palinski-Wade, RD, penulis buku "2-Day Diabetes Diet" dan konsultan untuk Swisse Wellness yang berbasis di New Jersey, AS.

DHA, sejenis omega-3, dapat meningkatkan aktivitas sel darah putih, yang semakin memperkuat kekebalan tubuh.

2. Makanan berprotein tinggi

National Institutes of Health (NIH) mencatat, seng atau zinc adalah mineral yang berlimpah dalam daging seperti tiram, unggas, makanan laut, daging sapi, dan domba.

Seng bekerja dengan protein yang ditemukan dalam daging untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Menurut ulasan yang diterbitkan pada Desember 2016 dalam Arsip Biokimia dan Biofisika, jenis sel kekebalan tertentu, termasuk sel darah putih tidak dapat berfungsi tanpa seng.

Ahli nutrisi yang berbasis di Charlotte, North Carolina, McKenzie Caldwell, MPH, RDN menyarankan kita mendapatkan protein dari daging tanpa lemak.

Sementara bagi vegan atau vegetarian, bisa mendapatkan protein melalui tempe atau tahu untuk tetap dapat menjaga daya tahan tubuh.

Porsi harian yang direkomendasikan (atau jumlah minimum yang dibutuhkan) untuk protein adalah 0,8 gram per kilogram berat badan. Untuk pilihan yang paling sehat bagi jantung adalah protein tanpa lemak karena rendah kalori.

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute, protein tanpa lemak memiliki 55 kalori dan 2-3 gram lemak per porsi. Contohnya, 1 ons daging ayam tanpa kulit, 1 ons daging sapi panggang, dan keju rendah lemak yang memiliki maksimum 3 gram lemak.

3. Cokelat hitam

Sistem kekebalan tubuh terdiri dari banyak komponen, termasuk protein seperti antibodi, limfosit, dan makrofag yang semuanya bekerja sama untuk mengusir virus.

Palinski-Wade mencatat, bahwa magnesium memainkan peran penting dengan meningkatkan bagaimana masing-masing jenis protein ini berfungsi.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan, magnesium membantu limfosit mengikat virus, sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh dan membantu mencegah antibodi terganggu.

Makanan dengan jumlah magnesium yang cukup banyak antara lain biji labu, bayam, alpukat, hingga beras merah. Selain itu, cokelat hitam ( dark chocolate) memiliki antara 70 dan 85 persen atau sekitar 65 miligram kakao yang mengandung magnesium.

4. Jeruk dan sayuran hijau berdaun

Palinski-Wade mengatakan, vitamin C dapat membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif dan mendukung fungsi kekebalan tubuh.

Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antioksidan sehat dan zat berbahaya yang disebut radikal bebas dalam tubuh. Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk stroke, kanker, dan diabetes.

Sebagai jenis antioksidan, vitamin C adalah mencegah radikal bebas dan meningkatkan kekebalan dengan mendukung fungsi sel-sel.

Pilih makanan yang sarat dengan vitamin C seperti jeruk, lemon, stroberi, bluberi, tomat, brokoli, sayuran hijau berdaun, termasuk kangkung dan paprika.

Untuk membantu mempertahankan vitamin C dalam makanan, nikmati dalam kondisi mentah jika memungkinkan, karena vitamin ini sensitif terhadap panas.

5. Kacang-kacangan dan biji-bijian

Kacang-kacangan dan biji-bijian dapat menjadi camilan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Jenis makanan ini tidak hanya memiliki magnesium, tetapi juga kaya dengan vitamin E, serta antioksidan yang telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri dan virus.

Ditambah lagi, tidak perlu mengonsumsi terlalu banyak untuk mendapatkan manfaatnya.

Jenis kacang-kacangan yang direkomendasikan misalnya kacang brasil, biji bunga matahari, almond, kenari, dan kemiri dapat memberikan dorongan vitamin E hanya dengan jumlah yang sedikit dan dapat menjadi tambahan yang lezat untuk salad atau hidangan lain.

Satu peringatan yang perlu diingat adalah kontrol porsi kacang. Sebab, kacang-kacangan merupakan makanan sehat yang padat kalori, sehingga overindulgensi dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan.

6. Bawang putih dan bawang bombai

Palinski-Wade mengatakan, bawang putih memiliki bau yang khas dari senyawa belerang.

Namun terlepas dari aromanya, bawang putih menawarkan manfaat perlindungan terhadap respons kesehatan dan kekebalan tubuh. Bawang putih yang dihancurkan atau dicincang akan menghasilkan allicin, yang memiliki sifat antivirus dan antibakteri.

Sementara bawang bombai mengandung zat quercetin, yang dapat membantu mengatur respons histamin dan memiliki sifat antivirus.

7. Yogurt

Yogurt kaya akan probiotik, bakteri baik yang mendukung kesehatan usus. Sebagian besar sistem kekebalan tubuh sebenarnya berada di saluran pencernaan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Mei 2017 di jurnal Nutrients mengungkapkan, bahwa makan yogurt setiap hari dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan produksi antibodi tubuh yang melawan virus.

Untuk mengonsumsi yogurt yang sehat, pilihlah yogurt polos tanpa adanya gula tambahan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/02/094319120/7-makanan-yang-dapat-meningkatkan-daya-tahan-tubuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke