Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saran Psikolog untuk Mempertahankan Pernikahan di Ambang Perceraian

KOMPAS.com - Ada banyak alasan pasangan suami-istri pada akhirnya memutuskan bercerai. Mulai dari hadirnya orang ketiga, ketidakcocokan, hingga masalah ekonomi.

Namun, dalam beberapa kasus, dengan berbagai macam usaha yang dikerahkan, kehidupan pernikahan tetap dapat dipertahankan.

Sering kali orang mengatakan, bahwa anak-anak menjadi faktor utama pasangan mengurungkan niatnya untuk berpisah. Tapi ternyata bukan itu penentunya.

"Mempertahankan rumah tangga bisa terjadi jika kedua belah pihak mau saling mempertahankan. Kalau hanya salah satu pihak saja akan cukup sulit, bukan berarti tidak bisa ya."

Demikian penuturan seorang psikolog dan staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma, Meity Arianty STP.,M.Psi ketika dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Menurut dia, akan lebih mudah apabila kedua belah pihak sama-sama memiliki keinginan untuk mempertahankannya.

Selain itu, jalinan komunikasi yang baik dapat memudahkan pasangan untuk memperoleh jalan keluar yang sejalan.

"Melalui komunikasi, pasangan bisa saling mengetahui apa yang diinginkan masing-masing pihak, harus ada keterbukaan," terang Meity.

Selanjutnya, Meity mengungkapkan, dalam mempertahankan rumah tangga juga diperlukan  penurunan ego dari masing-masing pihak.

Sebab, dengan saling memahami dan menurunkan ego, pasangan akan lebih tenang dan dapat terjadi interaksi yang lebih sehat.

Di saat kondisi sudah mulai tenang, pasangan bisa saling mencari tahu hal-hal yang harus diperbaiki dalam hubungan pernikahan mereka karena selalu ada alasan untuk menjadi dasar untuk terus melanjutkan hubungan.

"Sebaiknya, temukan alasan untuk mempertahankan rumah tangga yang bersumber dari diri pasangan suami-istri, bukan karena anak atau keluarga besar," imbuh dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/04/094216020/saran-psikolog-untuk-mempertahankan-pernikahan-di-ambang-perceraian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke