Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nonton Film Porno Sama dengan Selingkuh, Benarkah?

Jawaban singkat untuk pertanyaan ini adalah, tidak.

Terlepas dari pemahaman apa yang pernah kita dengar tentang kebiasaan ini, namun menyaksikan pornografi -baik menonton, membaca, atau pun mendengarkan, tidak sepenuhnya salah.

Dengan demikian, kebiasaan ini -sekali pun dilakukan di dalam pernikahan, tidak bisa secara inheren dianggap sebagai perselingkuhan.

Setidaknya, pandangan itulah yang disampaikan Caitlin V., MPH, Seksolog Klinis untuk Royal, sebuah perusahaan kondom dan pelumas ramah vegan di Amerika Serikat.

"Menonton tayangan porno dan melakukan praktik seks solo malah dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki hubungan seksual yang sehat dengan dirinya sendiri," kata Caitlin.

Kendati demikian, hubungan dengan pornografi bisa menjadi tidak sehat, ketika orang itu menjadi tergantung pada konten tersebut.

Sebab, hubungan ketergantungan seseorang dengan pornografi dapat merujuk ke dalam masalah yang lebih besar, termasuk dalam sebuah perkawinan. 

Sehingga, pada dasarnya topik ini tidak sederhana dan bahkan cenderung rumit, dari yang dibayangkan. 

Selain Caitlin V, ada Jenni Skyler, terapis seks bersertifikat AASECT, seksolog, dan terapis pernikahan dan keluarga berlisensi untuk AdamEve.com, yang ikut memberikan pandangannya.

Rasa bersalah

Dalam beberapa kasus, orang yang memiliki pasangan menyimpan rasa bersalah seperti telah berselingkuh, ketika menikmati film porno. 

“Seorang yang menggunakan pornografi bisa merasa seperti sedang berselingkuh karena banyak alasan,” kata Caitlin V.

Alasan tesebut antara lain, ketika orang tersebut mengeksplorasi seks tanpa pasangannya.

"Mereka berhubungan seks dengan diri mereka sendiri, bukan pasangannya," kata Caitlin.

Lalu, mereka berfantasi tentang berhubungan seks dengan orang yang bukan pasangannya. 

Selain iu, film porno itu kadang menampilkan tindakan seks yang belum pernah orang tersebut lakukan dengan pasangannya. 

"Bisa pula rasa bersalah muncul karena dia menyembunyikan kebiasaan menonton film porno dari pasangannya," sebut Caitlin lagi.

Selanjutnya, yang juga sering terjadi adalah ekspektasi seksual dari orang yang terbiasa menonton film porno terpengaruh dari apa yang mereka saksikan. 

Adakah saat di mana kebiasaan itu disamakan dengan perselingkuhan?

Pada akhirnya, apa yang termasuk dalam perselingkuhan tergantung pada aturan dan batasan spesifik dari hubungan tertentu.

“Menonton film porno hanya dianggap selingkuh jika pasangan dengan jelas sepakat menonton bahwa film porno adalah hal yang dilarang,” kata Skyler.

Selain itu, penggunaan pornografi terkadang dapat menunjukkan masalah yang lebih besar dalam sebuah hubungan pernikahan.

Hal tersebut bisa terjadi ketika, seseorang secara konsisten menjadi memilih seks solo dengan pornografi daripada dengan pasangannya.

Atau, seseorang malah menjadi merasa bersalah, malu, marah, atau kecewa setelah berhubungan seks dengan pasangannya.

"Penggunaan pornografi juga menjadi masalah bagi kita jika tayangan porno tersebut mengganggu kesejahteraan finansial, emosional, atau sosial," sambung Caitlin.

Jika kita mulai berekspektasi kehidupan seks dalam kehidupan nyata, seperti apa yang terlihat dalam film, maka seketika kita menjadi bermasalah. 

Atau, jika kita memerankan kembali hal-hal yang pernah dilihat di film porno, alih-alih menanyakan apa yang diinginkan pasangan kita. Ini pun merupakan masalah. 

“Ini semua menunjukkan bahwa penggunaan pornografi seseorang telah tumbuh di luar kendali, dan perlu ditangani,” kata Caitlin.

Sehingga perlu dipahami, meski memang menonton film porno tidak inheren dengan perselingkuhan, tapi kebiasaan ini bisa menjadi masalah yang rumit dalam pernikahan.

Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan pasangan tentang pornografi, dan bagaimana pengaturannya, dapat sangat membantu membuat keduanya berada pada ekspektasi yang sama.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/05/111803820/nonton-film-porno-sama-dengan-selingkuh-benarkah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke