Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Puma Running, 4 Sepatu Lari Terbaru Puma dengan Bantalan "Nitro"

“Dengan Puma Running, kami ingin membuat aktivitas lari menjadi hal yang terasa mudah bagi bagi para pelari.”

Demikian penuturan Erin Longin, Direktur Global dari unit bisnis Running dan Training di Puma yang menjadi salah satu pembicara dalam konferensi pers yang disiarkan lewat langsung lewat laman runpumalaunch.com.

Erin Longin lantas mengklaim, sepatu lari terbaru Puma tersebut memiliki teknologi inovatif yang bisa mendukung performa.

Salah satunya adalah penggunaan busa khusus yang diberi nama "Nitro". Busa yang menjadi pelapis pada bagian asal sepatu ini disebut sepatu menjadi ringan dan lebih responsif.

"Ini akan membantu kita mengeluarkan lebih sedikit energi dan dapat berlari dengan lebih nyaman," kata dia.

Senada dengan Erin, pada kesempatan yang sama, Todd Falker, Puma Product Line Manager untuk Running Footwear menyebut teknologi Nitro memang sepatu menjadi sangat ringan.

Falker menyebut, varian Deviate misalnya -salah satu dari empat varian baru yang dirilis memiliki berat 258 gram saja.

Selain itu, Falker pun mengklaim, kelenturan bantalan sepatu ini memungkinkan pelari mendapatkan kenyamanan yang optimal, sambil ditopang dengan sebilah pelat carbon di bagian tapak.

Lebih jauh Erin menyebut, sebelum menghasilkan lini sepatu lari terbaru ini, Puma merombak produk dan mengembangkan teknologi baru.

Dia mengaku, penelitian dan pengujian selama bertahun-tahun yang kemudian menghasilkan empat varian terbaru tersebut

Selain Deviate, ada Puma Velocity, Liberate, dan Eternity — yang semuanya dibekali teknologi busa "Nitro".

Khusus wanita

Alasannya, kata Erin, Puma meyakini perempuan juga adalah adalah masa depan dari olahraga ini.

"Itulah pula mengapa kami merekrut beberapa atlet lari papan atas, seperti Molly Seidel, Gesa Krouse, Aisha Praught Leer, Fiona O’Keefe, dan Taylor Werner," sebut dia.

Sederet nama pelari dunia tersebut tentu mencerminkan upaya Puma kembali ke dalam persaingan dengan merek-merek sekelas lainnya.

Molly Seidel misalnya, dia adalah runner-up di ajang U.S. Olympic Marathon Trials yang berpindah ke Puma dari merek penyokong sebelumnya, Saucony.

Pemberitaan di Amerika Serikat menyebut kepindahan pelari kelahiran 12 Juli 1994 tersebut bisa menjadi pertanda baik bagi Puma menjelang Olimpiade Tokyo.

Lantas kapan sepatu-sepatu ini masuk ke Indonesia?

Informasi yang diterima Kompas.com menyebut, Puma Deviate, Velocity, Liberate, dan Eternity akan tersedia di Indonesia mulai kuartal II tahun 2021 ini. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/05/125918920/puma-running-4-sepatu-lari-terbaru-puma-dengan-bantalan-nitro

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke