Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Padatnya Aktivitas

KOMPAS.com - Tingkat kesibukan yang tinggi menyebabkan kita kehilangan banyak waktu untuk bersantai.

Entah itu menyelesaikan tumpukan tugas dari kantor, membantu anak belajar, atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga rumah, seolah tidak ada kata "istirahat" dalam hidup kita.

Akhirnya, kita pun menjadi sulit menjaga kesehatan mental. Padahal, kesehatan mental yang baik merupakan kunci untuk kehidupan yang berkualitas.

Kesehatan mental adalah kesejahteraan yang mencakup aspek emosional, psikologis, dan sosial. Hal ini membantu menentukan bagaimana kita menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat keputusan penting.

Umumnya, kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kecenderungan genetik, hingga pengalaman hidup di masa lalu dan riwayat keluarga.

Untuk menjaga kesehatan mental, kita bisa menerapkan contoh-contoh berikut:

1. Berbicara dengan orang lain

Kendati terkesan sederhana, tidak semua orang mampu membuka diri mengenai perasaannya kepada orang lain. Faktanya, banyak orang justru lebih memendam perasaan dan disimpan sendiri.

Namun perlu diingat, manusia adalah makhluk sosial yang butuh berinteraksi dengan orang lain, membentuk persahabatan, keluarga, dan komunitas yang lebih besar.

Setidaknya, buatlah janji dengan konselor profesional jika kita merasa kesulitan untuk membicarakan dan mengekspresikan perasaan serta emosi kita kepada orang lain.

Terlepas dari kehidupan yang saat ini sudah serba otomatis berkat adanya teknologi, tidak ada yang dapat menggantikan manfaat psikologis dari kontak antara sesama manusia.

Pada satu titik dalam hidup, kita semua akan menyadari bahwa kita membutuhkan orang lain untuk mendengarkan isi hati kita.

Media sosial memang memungkinkan kita untuk terhubung dengan teman, saudara atau kerabat yang tinggal berjauhan.

Namun, media sosial tidak dapat menggantikan hubungan erat manusia lewat percakapan tatap muka. Yang ada, justru penggunaan media sosial meningkatkan efek kesepian dan depresi pada seseorang.

Konselor profesional atau psikolog bisa membantu kita mengatasi beberapa kendala pribadi dengan memberikan saran dan validasi untuk membantu kita menjaga kesehatan mental.

Kita dapat memanfaatkan sejumlah platform konseling online, sehingga tidak perlu meninggalkan rumah.

2. Membaca buku

Membaca buku menyita banyak waktu, mungkin demikian anggapan kita. Namun, menurut penelitian, membaca buku dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan secara berlebihan.

Pada dasarnya, membaca buku akan memaksa kita untuk memerhatikan detail, sehingga plot yang penting di dalam cerita tidak terlewatkan.

Cobalah membaca buku di tempat yang tenang di rumah, dengan secangkir kopi atau susu panas. Jangan lupa mematikan ponsel atau membuat ponsel dalam keadaan getar, agar aktivitas membaca buku tidak terganggu.

Setidaknya, selesaikan beberapa bab jika kita tidak dapat membaca buku tersebut sampai akhir.

Semakin banyak kita membaca, semakin dalam kita terlibat dengan cerita di buku tersebut, dan timbul keinginan untuk melanjutkan membaca buku guna mengetahui apa yang terjadi pada akhirnya.

3. Berjalan-jalan

Sebuah penelitian menunjukkan, berjalan kaki membantu membangun harga diri (self-esteem) dengan mengurangi tingkat obesitas, stres, gejala depresi dan kecemasan.

Untuk berjalan-jalan, kita hanya membutuhkan alas kaki yang nyaman dan satu botol air minum agar tubuh terhidrasi dengan baik.

Salah satu kendala yang menghambat kita untuk berjalan kaki di sekitar rumah adalah waktu. Daripada menunggu waktu yang tepat, lebih baik kita melakukannya tanpa berpikir panjang.

Tidak ada waktu yang lebih baik kecuali kita mau melakukannya saat ini juga, demi menjaga kesehatan mental.

Jika kita enggan pergi ke luar karena cuaca buruk atau situasi pandemi, cobalah melihat jalur yang aman atau memilki ruang terbuka dan tidak banyak orang berkumpul.

4. Mendengarkan musik

Setiap orang setuju bahwa musik mampu memengaruhi suasana hati, produktivitas dan kreativitas seseorang.

Menurut penelitian, mendengarkan musik membantu orang rileks, melakukan refleksi diri, dan pulih dari penyakit mental dan penyalahgunaan zat.

Mendengarkan lagu favorit dapat meningkatkan suasana hati kita. Jika kita sudah siap menjalani proses "healing" dengan musik, sebaiknya kita menutup jendela dan tirai, menyetel lagu dan mengeraskan volumenya.

5. Menjaga asupan makan

Makanan tinggi lemak, natrium, pengawet, karbohidrat, dan kalori bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Berdasarkan sebuah penelitian, terungkap konsumsi makanan yang seimbang dapat meningkatkan kesehatan mental individu.

Para peneliti meyakini ada hubungan langsung antara jenis makanan yang dikonsumsi dan perasaan seseorang.

Diet yang kaya vitamin, protein, serat, dan antioksidan terbukti secara klinis mampu meningkatkan kesehatan kita secara keseluruhan, dan mengurangi gejala penyakit mental terkait kondisi medis kronis seperti depresi dan kecemasan.

Sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang dapat memperkuat sistem kekebalan, mengatur pencernaan, dan meningkatkan suasana hati sekaligus menenangkan saraf.

6. Membuat buku harian atau jurnal

Tidak ada salahnya menceritakan apa saja yang sudah kita alami dalam hidup.

Membuat jurnal akan membantu kita menyimpan catatan yang akurat tentang peristiwa atau hal penting dalam hidup sehingga kita lebih mudah memproses perasaan tentang peristiwa tersebut di saat yang tepat.

Manfaat utama dari menulis jurnal manfaat adalah membantu menguraikan apa yang ada di pikiran kita.

7. Tidur nyenyak

Tidur adalah bagian penting dari menjaga keseimbangan tubuh, yang membantu "mengisi ulang" energi fisik, emosional, dan kognitif kita.

Biasanya, orang yang kurang tidur di malam hari akan merasa lemas, mudah marah, dan menjadi kurang produktif di pagi harinya.

Menurut penelitian, kurang tidur dan memiliki gangguan pola tidur menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, bahkan delusi serta halusinasi.

Cara sederhana untuk memperbaiki kualitas tidur adalah aktif di siang hari agar dapat beristirahat di malam hari.

Atau, kita dapat berlatih meditasi kesadaran sebelum tidur untuk melepaskan semua stres dengan memperkuat energi spiritual.

Carilah terapi yang lebih alami seperti mengonsumsi teh camomile atau makanan lain, sebelum meminta dokter untuk meresepkan obat yang memudahkan kita tertidur.

Dan yang terakhir, hindari konsumsi kafein, nikotin, gula, dan aktivitas yang terlalu merangsang, seperti bermain video game di malam hari.

Tidur nyenyak sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.


https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/08/141228120/cara-menjaga-kesehatan-mental-di-tengah-padatnya-aktivitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke