Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Teknik Menyikat Gigi yang Tepat untuk Cegah Plak

Drg. Citra Kusumasari, SpKG(K), Ph.D

MENYIKAT gigi telah menjadi rutinitas kita yang berfungsi untuk menghilangkan plak dan sisa makanan yang menempel di gigi, serta mencegah berbagai penyakit mulut seperti gigi berlubang dan penyakit jaringan pendukung gigi lainnya.

WHO mendefinisikan plak gigi sebagai entitas struktural yang spesifik tetapi sangat bervariasi. Plak dihasilkan dari tahapan kolonisasi mikroorganisme pada permukaan gigi, tambalan gigi, dan bagian lain pada rongga mulut, yang terdiri dari komponen air liur seperti musin, sel epitel yang terkelupas, debris dan mikroorganisme.

Sikat gigi pertama kali diperkenalkan di China sejak awal tahun 1600 sebelum masehi, dan diperkenalkan ke dunia barat tahun 1640.

William Addis pada tahun 1780 di Inggris menemukan sikat gigi manual. Pada awal abad ke-19, pengrajin di berbagai negara Eropa membuat pegangan sikat gigi dari emas, gading, atau eboni dengan kepala sikat gigi yang dapat diganti-ganti.

Penggunaan bulu sikat gigi nilon dimulai pada tahun 1938. Jenis-jenis sikat gigi antara lain manual, elektrik, sonik dan ultrasonik, serta ionik.

Sikat gigi yang ideal harus memiliki karakteristik antara lain; harus sesuai dengan ukuran, bentuk dan tekstur gigi serta kondisi rongga mulut pasien, harus mudah dan efektif digunakan, mudah dibersihkan, tidak mudah rusak, dan desain harus efisien.

Selain menyikat gigi, berkumur menggunakan obat kumur dan melakukan pembersihan gigi dengan benang gigi (flossing) juga turut membantu menjaga kebersihan mulut.

Desain sikat gigi, durasi menyikat gigi dan teknik menyikat gigi adalah faktor yang menentukan keefektifan dalam menghilangkan plak dan sisa makanan.

Namun, hal yang menjadi perhatian utama adalah apakah setiap orang sudah melakukan teknik menyikat gigi yang tepat sehingga plak dan sisa makanan dapat hilang.

Teknik-teknik menyikat gigi

Beberapa teknik menyikat gigi yang ada sampai saat ini, antara lain: teknik Bass, teknik modifikasi Bass/ teknik pembersihan sulkus, teknik Stillman, teknik Charter, teknik Fones, teknik Leonard, teknik penyikatan horizontal, teknik modifikasi Stillman, teknik Hirsfield, dan teknik Smith-Bell.

Teknik menyikat gigi yang paling populer sampai saat ini telah diperkenalkan sejak tahun 1948, yaitu teknik modifikasi Bass atau teknik pembersihan sulkus, teknik ini juga direkomendasikan oleh ikatan dokter gigi di Amerika.

Teknik ini dilakukan dengan menempatkan kepala sikat gigi dengan bulu sikat yang halus sejajar dengan bidang oklusal gigi, dengan kepala sikat menutupi 3 sampai 4 gigi dimulai dari gigi paling belakang pada tiap lengkung gigi.

Kemudian tempatkan bulu sikat pada tepi gusi dan buatlah sudut 45 derajat ke sumbu panjang gigi, lalu berikan tekanan getaran lembut dengan gerakan maju dan mundur pendek sambil memasukkan bulu sikat ke dalam sulkus gusi dan di antara gigi.

Ulangi gerakan tersebut di daerah sepertiga mahkota gigi, sulkus gusi dan permukaan di antara gigi. Selain itu, teknik ini menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengurangi plak jika dibandingkan teknik Fones dan teknik horizontal.

Metode modifikasi Bass diindikasikan untuk pembersihan sulkus gusi, sela-sela gigi dan gusi. Keuntungan metode ini adalah dapat menstimulasi gusi.

Teknik populer lainnya adalah teknik Fones karena tekniknya yang mudah dilakukan, yaitu dengan menempatkan sikat gigi ke permukaan gigi dan lakukan gerakan melingkar 4-5 kali untuk setiap sisi permukaan gigi.

Teknik ini diindikasikan untuk anak-anak yang masih belajar untuk menyikat gigi. Namun, kerugian teknik ini adalah dapat menimbulkan trauma pada gusi dan pembersihan bagian di antara gigi kurang memadai.

Teknik berikutnya yang juga populer adalah teknik horizontal, yaitu dengan meletakkan bulu sikat gigi tegak lurus dengan permukaan gigi dan secara perlahan sikat gigi digerakkan horizontal ke kanan dan kiri.

Meskipun teknik ini mudah untuk dilakukan, namun teknik ini kurang efektif untuk menghilangkan plak dan dapat menyebabkan gigi abrasi dan penurunan gusi.

Tampaknya, belum ada kesepakatan dari para ahli tentang metode terbaik menyikat gigi yang harus diikuti oleh masyarakat umum. Frekuensi dan durasi menyikat gigi masih menjadi hal penting dalam pembersihan plak dan sisa makanan selain teknik menyikat gigi.

Kesimpulan

Setiap teknik menyikat gigi memiliki keuntungan masing-masing tergantung pada kasus setiap individu. Namun pengurangan skor plak diantara ketiga teknik yang dijabarkan diatas secara berurutan terlihat paling signifikan pada teknik modifikasi Bass, teknik horizontal dan terakhir pada teknik Fones.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/09/113813620/mengenal-teknik-menyikat-gigi-yang-tepat-untuk-cegah-plak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke