Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Berikan 7 Jenis Bunga Ini di Hari Valentine

Meski begitu, sama seperti hadiah apapun yang kita berikan untuk orang tercinta, memilih bunga untuk kado valentine idealnya tidak dilakukan secara sembarangan melainkan dipilih berdasarkan pesan tertentu yang ingin kita sampaikan.

Eddie Zaratsian dari Eddie Zaratsian Lifestyle & Design mengatakan, hampir setiap jenis bunga punya makna tersembunyi.

Faktanya, ada beberapa bunga yang sebaiknya tidak diberikan sebagai kado valentine, lho.

Berikut bunga yang sebaiknya tidak kamu berikan di Hari Valentine, seperti dilansir Reader's Digest:

1. Bunga berwarna putih
Bunga berwarna putih memang tampaknya cocok untuk segala suasana. Tapi, warna putih untuk bunga ternyata tidak benar-benar membuat jantung seseorang berdebar, padahal kamu tentu ingin reaksi "deg-degan" dari pasanganmu, bukan?

"Jika ingin menyebarkan pesan cinta, maka sebaiknya pilih warna yang lebih intens dan melambangkan gairah," kata Zaratsian.

Sebagai pilihan, ia menyarankan memilih bunga berwarna merah cerah, oranye atau merah muda.

2. Anyelir
Bunga ini sebetulnya tersedia dalam berbagai warna, namun ternyata tidak disarankan untuk diberikan sebagai kado valentine karena maknanya sama sekali jauh dari kata romantis.

Menurut Zaratsian, anyelir punya masa lalu yang meragukan, setidaknya secara mitologi.

Nama ilmiah anyelir adalah Dianthus caryophyllus, yang diyakini oleh sebagian orang terinspirasi oleh mitos dewi perburuan Diana.

Salah satu variasi cerita yang beredar adalah setelah hari berburu yang gagal, Diana menyalahkan kesialannya pada seorang gembala yang memainkan seruling.

Diana marah kemudian menyerang gembala tersebut dan mencabut matanya.

Dia akhirnya menyesali perbuatan itu. Namun, ketika mata gembala tersebut jatuh, anyelir merah tumbuh sebagai tanda darah dari orang tidak bersalah.

Namun, pasanganmu mungkin akan sedikit tersinggung jika kamu memberikannya banyak bunga lavender.

Sebab, menurut Zaratsian, lavender menyampaikan pesan ketidakpercayaan.

Meski begitu, tidak semua orang tahu akan makna tersebut dan kepercayaan tersebut sebetulnya berasal dari era Victoria.

Saat ini, lavender lebih umum dianggap sebagai lambang kemurnian dan ketenangan.

4. Baby's breath
Bunga ini sebetulnya cukup populer di Hari Valentine karena dianggap cocok dengan bunga mawar.

Namun, Zaratsian tidak menyarankannya untuk diberikan sebagai kado valentine karena baunya yang tidak sedap.

"Dan tidak semua orang menyadarinya," kata dia.

Pendiri dan CEO Farmgirl Flowers, Christina Stembel, juga beranggapan sama.

Menurutnya, hanya orang-orang terampil yang bisa membuat kombinasi baby's breath dengan mawar terlihat segar.

Oleh karena itu, ia menyarankan untuk menghindari bunga ini sebagai kado valentine.

6. Mawar kuning
Warna kuning memang punya nuansa cerah dan ceria. Tapi, jika kamu sangat perhatian terhadap nilai sejarah, maka hindari bunga ini sebagai kado valentine.

Menurut Teleflora, di era Victoria, mawar kuning melambangkan kecemburuan dan tentunya itu bukanlah pesan yang ingin kamu sampaikan di Hari Valentine, bukan?

Bunga-bunga berwarna cerah melambangkan persahabatan, kegembiraan dan kepedulian. Namun, jika kamu tidak ingin hubungan dengan orang spesial hanya sebatas pertemanan, maka hindari memberikan bunga ini sebagai kado valentine.

7. Bunga yang tidak disukai
Ini adalah peringatan yang paling jelas di antara yang lainnya.

Tentu saja, kamu sebaiknya tidak memberikan bunga yang tidak disukai pasangan sebagai kado valentine.

Jika tetap melakukannya, pasangan mungkin akan bertanya-tanya tentang apakah kamu benar-benar mengenalnya dan ingin membuatnya bahagia, atau tidak.

Memilih bunga
Jika masih bingung untuk memilih bunga sebagai kado valentine, cobalah beberapa langkah berikut:

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/13/073300220/jangan-berikan-7-jenis-bunga-ini-di-hari-valentine

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke