Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Ilmiah Cokelat dan Bunga Cocok untuk Hadiah Valentine

KOMPAS.com - Cokelat dan bunga sering kali dijadikan hadiah klasik saat hari Valentine. Kendati demikian, rasanya tetap saja bahagia ketika pasangan memberikan hadiah tersebut.

Menurut studi kecil yang dilakukan oleh Bloom & Wild ada alasan khusus yang membuat cokelat dan bunga dijadikan hadiah untuk hari Valentine.

Bekerja sama dengan School of Human Sciences di London Metropolitan University, layanan pengiriman bunga di Inggris itu menemukan secara harfiah, bunga dan cokelat membuat seseorang merasa dicintai.

Tim peneliti melakukan analisis terhadap air liur 30 sukarelawan yang menerima hadiah cokelat dan bunga.

Dalam studi tersebut, ada tiga sampel air liur yang digunakan yakni sebelum menerima hadiah, serta 10 menit dan 30 menit setelah menerima hadiah.

Dari hasil analisis, secara alami cokelat dan bunga dapat meningkatkan kadar oksitosin atau hormon cinta. Hasil studi terhadap 30 sukarelawan ini dipublikasikan di jurnal Neuroscience.

Hasil studi Bloom & Wild cocok dengan banyak penelitian lain yang mengklaim bahwa cokelat dan bunga mendatangkan emosi positif.

Misalnya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Evolutionary Psychology pada 2007 menemukan, bunga secara alami dapat meningkatkan suasana hati.

Penemuan oleh tim peneliti dari Rutgers University itu didasarkan pada serangkaian studi buta yang dilakukan di tahun 2005. Ketika itu, partisipan dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing mendapat karangan bunga, lilin hias, dan sekeranjang buah.

Partisipan yang mendapat karangan bunga menanggapi pemberiam dengan senyuman yang menyentuh hati, melibatkan mulut, pipi, dan mata.

Tiga hari setelah menerima hadiah, partisipan yang mendapat karangan bunga juga merasa lebih bahagia dibandingkan dengan mereka yang mendapat lilin dan buah.

Menurut psikolog Jeannette Haviland-Jones, bunga dapat membantu mengurangi stres. Selain itu, bunga juga dapat mendatangkan emosi positif.

Sementara itu, hasil studi Bloom & Wild menunjukkan cokelat dapat membuat tubuh memproduksi lebih banyak oksitosin daripada sebuket bunga.

Menurut CEO dan pendiri Hotel Chocolat, Angus Thirlwell, ada berbagai macam reaksi kimia yang terjadi pada gigitan pertama saat makan coklat dan mendatangkan reaksi positif.

Cokelat secara khusus meningkatkan kimiawi di otak untuk jatuh cinta dengan cara merangsang semua neuron yang tepat.

Cokelat mengandung tirosin dan salsolinol yakni bahan kimia yang memicu produksi hormon dopamin. Hal itu membuat seseornag merasa nyaman ketika makan cokelat.

Tak hanya itu, cokelat juga mengandung bahan kimia yang disebut fenetilamin atau obat cinta. Bersama kakao, fenetilamin dapat bertindak sebagai afrodisiak.

Artinya, saat makan cokelat bukan hanya rasa senang yang datang, tapi juga merasakan keromantisan.


https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/14/094000720/alasan-ilmiah-cokelat-dan-bunga-cocok-untuk-hadiah-valentine

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke