Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mencegah Diare Kronis dan Mengenali Gejala Awalnya

Umumnya diare dapat sembuh dalam waktu sekitar tiga hari. Namun, beberapa orang mengalaminya berkepanjangan.

Kondisi inilah yang disebut diare kronis.

Menurut American College of Gastroentology, seperti dilansir Medical News Today, seseorang dengan diare kronis biasanya akan mengalami diare selama lebih dari empat minggu.

Diare akut biasanya tidak menjadi penyebab perhatian medis.

Namun, diare kronis yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan komplikasi.

Komplikasi paling serius dari diare kronis adalah dehidrasi, yang bisa mengancam nyawa jika penderita tidak menerima perawatan atau rehidrasi.

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk menghindari diare kronis, ketahui dulu beberapa penyebab dari kondisi ini, antara lain:

1.Asupan alkohol atau kafein berlebih
Konsumsi alkohol atau minuman berkafein dalam jumlah banyak bisa menyebabkan feses menjadi renggang dan berair.

Mengonsumsinya dalam jumlah moderat atau memangkasnya sama sekali bisa membuat masalah itu terselesaikan.

2. Konsumsi gula dan susu
Beberapa jenis gula dan pemanis buatan dapat menyebabkan diare. Sementara mengonsumsinya setiap hari bahkan bisa memyebabkan diare kronis.

Contoh gula dan pemanis buatan antara lain sorbitol, mannitol, fruktosa, dan laktosa.

3. Pengobatan herbal
Pengobatan herbal dan teh-teh herbal mungkin juga mengandung pencahar alami.

Jika kamu mengonsumsi beberapa produk herbal, cobalah untuk mengeliminasinya perlahan alih-alih langsung menghentikan semuanya.

4. Konsumsi obat tertentu
Diare kronis bisa jadi disebabkan karena resep dan obat-obatan yang dijual bebas di pasaran.

Beberapa obat umum yang dapat menyebabkan diare, seperti kebanyakan antibiotik, beberapa jenis antidepresan, antasida, pelunak feses, hingga obat kemoterapi untuk mengobati kanjer.

Diare juga bisa jadi merupakan sinyal keracunan beberapa jenis obat-obatan, seperti lithium dan digoxin.

5. Infeksi
Dalam beberapa kasus, parasit usus juga dapat menyebabkan diare kronis. Umumnya ini terjadi di negara-negara dengan sanitasi air dan makanan yang kurang memadai.

Tes feses biasanya diperlukan untuk mendiagnosis infeksi parasit. Dokter juga dapat melakukan biopsi.

6. Radang usus
Penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah istilah untuk beberapa kondisi kronis yang melibatkan peradangan usus.

Dua jenis IBD paling umum adalah penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.

Beberapa gejala IBD seperti darah pada feses, kelelahan, demam, mual, serta sakit perut dan kram.

Saat ini tidak ada obat untuk IBD. Namun, penderita IBD biasanya mengelola penyakitnya dengan menggunakan obat-obatan serta perubahan gaya hidup.

Selain enam penyebab yang disebutkan, ada pula beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan diare kronis, seperti pengangkatan kantung empedu, gangguan hormonal, alergi, dan lainnya.

Gejala

Penderita diare kronis umumnya akan mengalami diare selama lebih dari empat minggu.

Beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Kembung.
  • Lebih sering buang air besar (BAB).
  • Memiliki urgensi untuk segera BAB.
  • Keram perut.
  • Mual
  • Terkadang, diare juga bisa menyebabkan sensasi terbakar.

Pencegahan
Tidak semua kasus diare kronis dapat dicegah, tetapi kita bisa mengurangi risikonya.

Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menulis buku harian makanan dan amati apakah memangkas makanan tertentu memberi dampak terhadap diare yang dialami.
  • Mendiskusikan efek samping obat-obatan yang dikonsumsi dengan dokter dan meminta berganti obat jika diperlukan.
  • Mengonsumsi suplemen probiotik secara rutin jika diperlukan.
  • Minum air bersih.
  • Rutin mencuci kedua tangan sebelum dan sesudah mempersiapkan makanan.
  • Membersihkan dan memasak daging dengan sempurna sebelum memakannya.
  • Mencuci bersih produk sebelum dimakan
  • Rutin membersihkan permukaan-permukaan di dapur.
  • Rutin mencuci tangan, terutama setelah menggunakan kamar mandi atau berkontak dengan orang yang sakit.

Kapan harus ke dokter?
Kamu mungkin perlu ke dokter jika diare yang dialami bertahan lebih dari beberapa hari atau ada gejala lain yang menyertai, seperti demam atau kelelahan.

Jika menemukan adanya gejala dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/17/073500820/cara-mencegah-diare-kronis-dan-mengenali-gejala-awalnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke