Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saffron, Amankah bagi Ibu Hamil?

KOMPAS.com - Saffron atau kunyit kering adalah salah satu rempah yang berasal dari tanaman saffron crocus atau disebut juga Crocus sativus.

Sebagian besar tanaman rempah ini ditanam di negara-negara di wilayah Asia, termasuk Indonesia.

Saffron dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, dan bersifat antioksidan. Karena proses yang rumit dalam menanam dan memanen saffron, herbal ini bisa dihargai sampai 5.000 dollar per 450 gram. Tak heran saffron sering disebut sebagai salah satu rempah termahal di dunia.

Beberapa budaya di dunia menganggap jika ibu yang melewati fase trimester pertama kehamilan harus mengonsumsi saffron atau kunyit kering.

Di sejumlah pedesaan di India, makanan terbagi menjadi dua kategori, yaitu "panas" dan "dingin".

Karena kehamilan dianggap sebagai keadaan panas, ibu hamil biasanya dianjurkan untuk menghindari makanan panas seperti nanas, pepaya, pisang, telur dan daging hingga melahirkan.

Diyakini, makanan tersebut dapat menyebabkan keguguran, gangguan persalinan, serta kelainan janin.

Namun, survei yang dilakukan terhadap wanita di daerah pedesaan India mengungkap, saffron memberikan manfaat positif selama kehamilan.

Saffron tampaknya membuat kulit bayi yang lahir terlihat lebih cerah, dan dianggap sebagai hasil yang diinginkan. Di sampng itu saffron juga diyakini mampu meredakan beberapa gangguan kehamilan.

Apakah saffron aman dikonsumsi selama masa kehamilan?

Beberapa penelitian, termasuk uji klinis menunjukkan saffron dapat membantu meringankan gejala sindrom pramenstruasi, seperti kram.

Kendati saffron bermanfaat bagi ibu hamil, studi yang ada menunjukkan jika langkah terbaik adalah menghindarinya selama trimester pertama kehamilan.

Satu studi kecil tahun 2014 mengungkap, tingkat keguguran lebih tinggi pada petani perempuan yang terpapar saffron selama trimester pertama kehamilan.

Praktik pengobatan Ayurveda mendorong seseorang untuk menghindari rempah ini selama trimester pertama kehamilan, tetapi kebanyakan ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi kunyit setelah mereka merasakan bayinya bergerak.

Ada anjuran agar ibu hamil mengonsumsi 0,5-2 gram kunyit per hari untuk menjaga elastisitas jaringan rahim selama kehamilan, setelah usia kehamilan melewati trimester pertama.

Namun belum banyak penelitian tentang potensi toksisitas atau kandungan racun di rempah ini pada mereka yang sedang hamil atau menyusui.

Namun, saat hendak memasuki persalinan, mengonsumsi saffron mungkin bisa dicoba.

Di dunia pengobatan tradisional, kunyit kering dianggap bermanfaat untuk menginduksi persalinan karena memengaruhi otot polos, merangsang kontraksi rahim, dan membantu seluruh proses persalinan.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi saffron dapat membantu menyiapkan serviks untuk proses kelahiran bayi.

Satu uji klinis acak meneliti keefektifan saffron pada 50 wanita yang hamil tua. Hasil penelitian mengungkap, kunyit bisa membantu mematangkan dan menyiapkan serviks untuk persalinan.

Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter yang merawat. 

Manfaat lain saffron adalah mengurangi perasaan sedih atau depresi setelah persalinan. Uji klinis acak tahun 2017 yang melibatkan 60 ibu menemukan, kunyit membantu memperbaiki gejala depresi pascapersalinan.


Apakah saffron dapat mengubah warna kulit bayi?

Salah satu alasan orang menyukai saffron adalah efeknya yang dinilai dapat mengubah warna kulit bayi.

Beberapa budaya menganggap jika kunyit membuat kulit bayi menjadi lebih cerah. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan konsumsi kunyit saat hamil dapat memberikan efek tersebut.

Konsumsi kunyit dalam jumlah banyak justru dapat meningkatkan risiko keguguran.

Cara menyiapkan susu kunyit

Susu kunyit adalah susu manis yang dibuat dengan merendam beberapa kunyit di dalam susu, kemudian dimasukkan zat lain untuk meningkatkan rasanya, seperti kapulaga atau almond yang dihancurkan atau dipotong.

Susu kunyit, atau juga dikenal sebagai susu kesar sering direkomendasikan untuk orang hamil di beberapa budaya.

Namun kembali lagi, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi susu kunyit, sebaiknya lakukan konsultasi kepada ahlinya guna menentukan apakah susu tersebut aman dikonsumsi selama masa kehamilan awal.


https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/17/103438220/saffron-amankah-bagi-ibu-hamil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke