Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan di Balik Rencana Adidas Melepas Reebok

KOMPAS.com - Kabar adidas yang akan melepas brand Reebok akhir-akhir ini semakin santer terdengar. Perusahaan perlengkapan olahraga asal Jerman itu mengumumkan rencana pelepasan Reebok dalam pernyataan resmi pada hari 16/2/2021.

Dalam pernyataan tersebut, disebutkan adidas sudah memulai proses yang bertujuan untuk melakukan divestasi atau mengurangi aset finansial dan aset barang Reebok.

Langkah ini ditempuh adidas menyusul performa bisnis yang diumumkan pada akhir tahun 2020.

"Reebok dan Adidas akan secara signifikan lebih menyadari potensi pertumbuhan keduanya secara independen satu sama lain," kata CEO adidas, Kasper Rorsted.

"Kami akan bekerja dalam beberapa bulan mendatang untuk memastikan masa depan yang sukses bagi merek Reebok dan tim di belakangnya," tambahnya.

Keputusan untuk melepas Reebok dibuat sebagai bagian dari strategi lima tahun yang akan diungkapkan adidas pada 10 Maret mendatang.

Sebagai catatan, adidas membeli label asal AS itu 15 tahun yang lalu dalam rangka memperluas jangkauan adidas di pasar Nike.

Kala itu Reebok mempunyai kesepakatan dengan National Basketball Association (NBA) dan National Football League (NFL) dalam menciptakan jersey atau seragam tim.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Reebok memiliki performa yang buruk dan kehilangan pangsa pasar.

Saat ini Reebok hanya menyumbang sekitar tujuh persen dari total penjualan adidas. Angka ini menurun dari 18 persen di tahun 2010, menurut laporan keuangan.

Pada 2016, setelah mengambil alih posisi CEO adidas, Rorsted meluncurkan rencana perubahan yang bertujuan untuk membawa Reebok kembali menuai profit di tahun 2018.

Sayangnya, toko-toko Reebok terpaksa ditutup akibat pandemi, dan kegagalan mengatasi lonjakan permintaan untuk pakaian olahraga berdampak pada penjualan merek tersebut di tahun 2020.

Pendapatan Reebok menurun tujuh persen di kuartal ketiga dibandingkan tahun sebelumnya, sementara adidas hanya mengalami penurunan penjualan dua persen.

Adidas mengatakan akan memfokuskan upaya untuk memperkuat merek di pasar barang olahraga global.

"Peluang pertumbuhan jangka panjang dalam industri kami sangat menarik, terutama untuk merek olahraga ikonik," kata Rorsted.

Adidas dapat membawa Reebok sebagai perusahaan publik yang terpisah atau menjual merek tersebut.

Analis mengatakan, calon pembeli potensial termasuk VF Corporation, perusahaan induk dari merek Vans dan The North Face, yang belum lama ini membeli merek streetwear Supreme seharga 2,1 miliar dollar AS.

Perusahaan ABG memiliki hak atas usaha bisnis legenda NBA, Shaquille O'Neal.

Menurut laporan, pada tahun 2019 O'Neal mengatakan bahwa dia akan senang menjadi bagian dari pemilik Reebok.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/22/112211920/alasan-di-balik-rencana-adidas-melepas-reebok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke