Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia, Bagaimana Efektivitasnya?

KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah memasuki tahap kedua yang ditujukan untuk warga lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun dan pekerja publik.

Bagi lansia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menerima vaksin Covid-19, terutama dari segi kesehatan.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Kesehatan, pada kelompok lansia vaksin diberikan sebanyak dua dosis dengan interval atau jeda waktu 28 hari.

Lansia yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta seperti hipertensi, tetap dapat menerima vaksin dengan syarat tekanan darah di bawah 180/110 mmHG.

Sedangkan untuk lansia yang memiliki diabetes, vaksinasi dapat dilakukan sepanjang belum ada komplikasi akut.

Kemudian bagi penyintas kanker, vaksin dapat diberikan dibawah pengawasan medis.

Sementara itu, menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, ada beberapa syarat bagi lansia yang hendak menerima vaksin Covid-19. Syaratnya antara lain.

1. Lansia harus dalam kondisi sehat, tidak batuk/pilek/demam/sesak napas dalam tujuh hari terakhir.

2. Lansia merupakan penyintas Covid-19 lebih dari tiga bulan (bagi yang pernah terinfeksi).

3. Lansia tidak sedang menderita penyakit jantung/liver/ginjal kronis/melakukan prosedur cuci darah.

4. Lansia sedang tidak dalam proses pengobatan kanker/gangguan pembekuan darah/pengobatan defisiensi imun/transfusi darah.

5. Lansia yang memiliki riwayat penyakit epilepsi/diabetes melitus/HIV/penyakit paru (asma, PPOK) harus dalam keadaan terkontrol.

6. Lansia tidak menerima vaksinasi lain dalam kurun waktu sebulan terakhir.

Apabila semua persyaratan tersebut terpenuhi, maka lansia dapat menerima vaksin.

Lantas bagaimana efektivitas vaksin Covid-19 terhadap lansia?

Menurut Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, efektivitas vaksin Covid-19 pada lansia sudah terbukti secara klinis.

"Kalau studi di luar negeri, efektivitas vaksin Covid-19 pada usia 60-70 tahun sama aja seperti yang diberikan ke usia di bawah 60 tahun. Tidak ada perbedaan."

Demikian kata Prof Ari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, walaupun hasil studi klinis terkait efektivitas vaksin Covid-19 pada lansia di atas 70 tahun belum ada, tapi vaksin tetap bisa diberikan.

Terlebih di Indonesia tidak ada batasan usia untuk lansia menerima vaksin. Syaratnya hanyalah usia di atas 60 tahun.

"Memang semakin tua, kemampuan membentuk antibodi semakin menurun. Tapi untuk vaksin Covid-19 belum ada studinya," ujar Ari.

"Malah di beberapa negara, vaksin Covid-19 pada lansia pertama kali diberikan untuk yang usianya paling tua," tambahnya.

Terlepas dari efektivitasnya, pemberian vaksin Covid-19 bisa membantu melindungi lansia dari infeksi virus SARS-CoV-2.

Prof Ari mengatakan, lansia termasuk kelompok rentan terinfeksi Covid-19, terutama pria berusia di atas 60 tahun dan perokok. Apabila sampai terinfeksi, maka risiko kematiannya lebih tinggi.

"Jadi (lansia) perlu menjadi prioritas mendapat vaksin Covid-19 seperti di berbagai negara," kata Ari.

Dirinya menekankan, pada prinsipnya tidak ada masalah jika lansia menerima vaksin Covid-19. Namun pastikan sebelum menjalani vaksinasi kondisinya sehat dan terkontrol.

"Tidak ada infeksi akut, tensi (tekanan darah) normal di bawah 180/110 mmHg, gula darah terkontrol."

"Kalau memang punya penyakit kronis, saya menganjurkan sebaiknya berobat ke dokter sebelum divaksin," pungkas dr Ari.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/24/175529720/vaksinasi-covid-19-untuk-lansia-bagaimana-efektivitasnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke