Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal 9 Spesies Burung Lovebird

KOMPAS.com - Burung cinta atau lovebird menjadi salah satu jenis burung yang paling populer untuk dipelihara. Namun, banyak orang yang belum mengetahui asal-usulnya.

Lovebird berasal dari genus Agapornis yang termasuk bagian dari keluarga burung betet atau bayan. Maka tidak heran, jika lovebird lincah dan jenaka seperti burung betet.

Diketahui, ada sembilan spesies lovebird. Delapan di antaranya berasal dari daratan Afrika dan yang lainnya berasal dari Madagaskar.

Panjang lovebird berkisar antara 13-17 cm dan beratnya sekitar 50 gram. Variasi dalam pewarnaan menentukkan spesies tertentu, namun umumnya burung ini berwarna hijau.

Lovebird memiliki sifat monogami di alam bebas yang artinya hanya memiliki satu pasangan saja selama hidup.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, ada sembilan spesies yang dapat dibedakan oleh perbedaan warna yang relatif kecil.

Untuk mengetahuinya, berikut beberapa informasi khusus tentang sembilan spesies lovebird yang dilansir dari laman Bird Eden.

1. Rosy-faced Lovebird (Agapornis roseicollis)

Spesies ini memiliki dua subspesies lainnya yakni A. r. catumbella dari Angola dan A. r. roseicollis dari Namibia, Botswana, dan sebagian Afrika Selatan.

Burung ini termasuk spesies lovebird terbesar, dengan panjang rata-rata 17-18 cm.

Selain itu, spesies ini sangat rentan terhadap mutasi warna dan ditemukan berbagai pola warna yang terlihat di alam liar.

Sebagian besar warna bulunya hijau dengan wajah merah muda-merah dan punggung bawah biru. Tidak ada perbedaan seksual yang mencolok karena jantan dan betina terlihat sama.

Rosy-faced Lovebird suka mandi, senang bersosialisasi dan bersuara lantang dan berisik sehingga membuatnya sulit untuk diterima sebagai hewan peliharaan.

2. Fischer’s Lovebird (Agapornis fischeri)

Spesies ini termasuk di antara lovebird yang paling berwarna alami dengan punggung dan dada berwarna hijau, bertransisi menjadi oranye, warna kuning di leher, dan hijau zaitun di bagian atas kepala.

Fischer’s Lovebird memiliki paruh yang sangat merah dan punggung bawah biru. Panjangnya sekitar 14 cm.

Burung ini tidak menunjukkan dimorfisme yang mencolok, meskipun betina mungkin terlihat lebih lebar saat bertengger karena panggulnya yang lebih lebar.

Kebanyakan spesies ini ditemukan di daerah selatan dan tenggara Danau Victoria di Tanzania dan populer sebagai hewan peliharaan, tetapi ada beberapa program pengembangbiakan berlisensi di Amerika Serikat.

3. Masked Lovebird (Agapornis personatus)

 Spesies ini memiliki paruh merah, kerah kuning hingga ke dada, yang dengan mulus berubah menjadi warna hijau muda di bawahnya.

Burung ini juga memiliki cincin putih yang mencolok di sekitar mata. Pada varian yang berwarna putih-biru, maka warna kuning, hijau tua, dan hijau muda dibantikan dengan warna putih, biru tua, dan cyan, namun wajah hitamnya tetap.

Masked lovebird memiliki panjang kurang dari 15 cm dan banyak ditemukan di wilayah yang sama dengan Fischer’s Lovebird yakni di Tanzania Utara dan bagian barat laut.

Spesies ini tidak menunjukkan dimorfisme seksual sehingga kita sulit menentukan jenis kelaminnya.

Apalagi, dua pasangan sesama jenis ini dapat terlibat dalam perilaku kasih sayang yang sama seperti dua pasangan yang berbeda jenis kelamin.

4. Black-collared Lovebird (Agapornis swindernianus)

Black-collared Lovebird memiliki warna hijau dengan kerah hitam tipis. Maka, sumber namanya pun sangat jelas menggambarkan penampilan spesies ini.

Spesies ini banyak ditemukan di hutan hujan ekuator Afrika, di Kongo-Kinshasa, Kongo-Brazzaville, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Liberia, Uganda, dan Pantai Gading.

Panjangnya sekitar 13,5 cm dan tidak populer dalam perdagangan hewan peliharaan karena membutuhkan makanan pokok buah ara asli.

5. Black-winged Lovebird (Agapornis taranta)

Sesuai dengan namanya, spesies ini dikenali dari bulu hitam yang menonjol di bagian bawah sayap. Bercak merah di dahi hanya terlihat pada jantan, selain cincin tipis bulu merah di sekitar mata.

Kedua jenis kelamin dari spesies ini memiliki paruh merah, meskipun paruh jantan memiliki warna yang lebih kaya.

Selain itu, baik jantan maupun betina benar-benar memiliki warna yang sama yaitu hijau dan warna yang terang di sepanjang ekor, serta bulu kekuningan di ujungnya.

Spesies ini banyak ditemukan di Eritrea, serta Ethiopia dan tidak terlalu populer dalam perdagangan hewan peliharaan.

Dengan wajah kemerahan, lovebird bersayap hitam termasuk yang terbesar karena memiliki panjang hampir 17 cm.

6. Lilian’s Lovebird (Agapornis lilianae)

Warnanya mirip dengan Fischer's Lovebird dan Rosy-faced Lovebird dengan kepala maupun leher berwarna oranye yang berubah menjadi hijau di bagian belakang dan depan.

Namun, burung ini memiliki ounggung bawah berwarna hijau, tidak seperti Fischer's Lovebird yang biru.

Dia juga memiliki lingkaran putih yang mencolok di sekitar matanya, tidak seperti Rosy-faced Lovebird berwajah merah merona.

Lilian’s Lovebird sangat jarang diperdagangkan sebagai hewan peliharaan karena kesulitan membiakkannya di penangkaran. Saat ini hampir endemik di Taman Nasional Liwonde di Malawi.

7. Black-cheeked Lovebird (Agapornis nigrigenis)

Black-cheeked Lovebird panjangnya sekitar 14 cm dan memiliki tubuh berwarna hijau, dengan kepala coklat-oranye tua diapit oleh pipi dan leher hitam yang terhubung ke dada hijau melalui patch oranye kecil.

Dia memiliki cincin putih di sekitar matanya dan dapat dengan mudah dibiakkan di penangkaran, tetapi tidak umum sebagai hewan peliharaan.

8. Red-faced Lovebird (Agapornis pullarius)

Dinamakan Red-faced karena bagian depan wajahnya yang berwarna merah. Spesies ini juga dikenal sebagai lovebird berkepala merah.

Panjangnya sekitar 15 cm dan tubuh berwarna hijau, terlepas dari bercak merah. Spesies ini juga memiliki paruh merah.

Mengenai bercak merah dan paruh, Red-faced jantan memiliki warna yang jauh lebih kaya.

Paruh betina pucat dan terdapat bercak-bercak lebih kecil yang tidak terlalu mencolok dibandingkan paruh jantan.

Spesies ini bisa dibilang memiliki jumlah terbesar dari semua jenis lovebird yang membentang di Afrika tengah. Dari Sierra Leone ke Ethiopia, sejauh utara Mali dan Cad, hingga ke selatan sejauh Kenya dan Angola.

9. Grey-headed Lovebird (Agapornis cana)

Bersama dengan Lilian’s Lovebird, spesies ini menjadi lovebird terkecil dengan panjang hanya 13 cm.

Baik jantan maupun betina sama-sama memiliki punggung yang lebih gelap dan bagian bawah hijau muda.

Grey-headed jantan memiliki kepala dan dada bagian atas yang berwarna abu-abu, sesuai dengan namanya.

Sedangkan yang betina memiliki pola warna yang sama di kepalanya dengan bagian tubuh lainnya.

Spesies ini secara alami sangat pemalu, yang membuatnya tidak cocok sebagai hewan peliharaan.

Selain itu, spesies ini juga enggan untuk berkembang biak di penangkaran dan sangat langka sebagai hewan peliharaan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/04/204838720/mengenal-9-spesies-burung-lovebird

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke