Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelihara Berewok agar Kelihatan Berwibawa, Apa Kata Ilmuwan?

Berewok jelas menjadi pembeda antara pria dari wanita, dan dikenal bisa menutupi emosi, memberikan kehangatan, dan melindungi kulit dari unsur-unsur yang menyerang kulit wajah.

Di sisi lain, sebagian besar ahli teori evolusi percaya, jenggot berevolusi sebagai bentuk tampilan dominasi, maskulinitas, dan agresi.

Lantas, pertanda apa yang hendak dikirimkan seorang pria ketika memelihara janggutnya?

Juga, informasi sosial apa yang mungkin bisa disampaikan dari keberadaan berewok tersebut?

Ini adalah pertanyaan yang dieksplorasi oleh sekelompok peneliti asal Australia dalam makalah yang pernah diterbitkan dalam Psychological Science.

Pertama, mereka meminta 227 responden untuk melihat serangkaian foto wajah orang dan menilai, secepat mungkin, apakah wajah tersebut menunjukkan kebahagiaan atau kemarahan.

Foto-foto itu terdiri dari empat jenis wajah -pria bercukur bersih menunjukkan kebahagiaan, dan pria bercukur bersih menunjukkan kemarahan.

Lalu, ada foto pria berjanggut menunjukkan kebahagiaan, dan pria berjanggut menunjukkan kemarahan.

Yang penting pula, demi menghindari bias eksperimental, foto pria yang sama digunakan pada semua kondisi tersebut.

Para pria difoto dengan ekspresi senang dan marah ketika dicukur bersih, dan lagi dengan janggut penuh -setidaknya delapan minggu pertumbuhan rambut wajah yang tidak dipangkas.

Kondisi ini ingin menghilangkan kemungkinan pengaruh struktur wajah yang sistematis, atau perbedaan ekspresi antara pria yang memilih untuk berjanggut dan yang memilih mencukur bersih.

Amarah dan sedih

Menariknya, para peneliti menemukan, responden lebih cepat mengklasifikasikan foto berjanggut dalam ekspresi marah, daripada jenis foto lainnya.

Temuan ini menunjukkan, jenggot meningkatkan isyarat visual yang terkait dengan pengenalan kemarahan.

Ditemukan pula, responden lebih cepat mengklasifikasikan wajah yang dicukur bersih sebagai wajah bahagia.

Para peneliti lantas melakukan studi lanjutan untuk mengesampingkan kemungkinan bahwa bias negatif umum terhadap pria berjanggut dapat menjelaskan hasil studi pertama mereka.

Untuk menguji hal ini, para peneliti mereplikasi penelitian tersebut, dengan menukar wajah marah dengan wajah sedih.

Ide mereka adalah, jika pola hasil yang sama muncul untuk wajah berjanggut sedih seperti yang terjadi pada wajah berjanggut marah, kemungkinan bias negatif umum terhadap jenggot juga muncul.

Namun, jika temuan itu ditemukan khusus untuk asosiasi jenggot dan amarah, maka hipotesis asli mereka tampaknya bakal lebih mungkin menjadi, dampak terbatas hanya pada amarah.

Dan, ternyata benar. Hasil studi lanjutan menunjukkan efek tadi terbatas pada amarah.

"Sebab, peserta lebih lambat dalam mengenali ekspresi sedih pada wajah berjanggut, daripada pada wajah yang dicukur bersih."

"Ini menunjukkan keunggulan pengenalan untuk wajah berjanggut yang diamati dalam eksperimen I tidak menggeneralisasi semua ekspresi negatif," ungkap peneliti.

Manfaat sosial dari berewok

Eksperimen ketiga menguji kemungkinan ada manfaat sosial yang terkait dengan berewok. Sekali lagi, penelitian ini menggunakan desain eksperimental yang serupa.

Para peneliti meminta 450 peserta untuk menilai wajah dalam foto seperti yang digunakan pada percobaan pertama.

Gambar-gambar itu hendak memicu "pendapat" responden dan pengukuran untuk agresivitas, maskulinitas, dan prososialitas.

Hasilnya tak mengejutkan Wajah berjanggut dinilai lebih tinggi untuk sisi maskulinitas dan agresivitas.

Tapi di sinilah yang menarik. Para peneliti juga menemukan bahwa wajah berjanggut dinilai lebih prososial daripada wajah yang dicukur bersih.

Ya, sebab secara khusus, wajah bahagia berjanggut dinilai lebih prososial daripada wajah bahagia bercukur bersih.

Lantas, apa artinya dari semua temuan itu?

Tampaknya ada dualitas dalam urusan pria berjanggut. Berewok memang dapat menunjukkan kewibawaan, terutama saat mengekspresikan kemarahan atau rasa frustrasi.

Tetapi sisi ini pun sekaligus dapat dihilangkan dengan sebuah senyuman, hingga menghasilkan wajah yang dinilai lebih membantu, menerima, dan bersahabat, daripada wajah yang dicukur.

Nah, ini tentu bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kamu yang ingin memelihara berewok, atau malah hendak segera mengambil pisau cukur.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/08/121544720/pelihara-berewok-agar-kelihatan-berwibawa-apa-kata-ilmuwan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke