Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mikroplastik Ditemukan dalam Seafood dan Bahayanya bagi Manusia

KOMPAS.com - Kita sepertinya harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan laut atau seafood. Sebab, semakin banyak ditemukan partikel plastik berukuran antara 1 mikrometer dan 5 milimeter yang disebut mikroplastik.

Sebuah penelitian baru di Australia mencoba mengidentifikasi makanan laut yang paling mungkin menyumbang mikroplastik.

Mikroplastik diketahui sangat berlimpah di laut dan sering dimakan oleh makhluk laut, yang berarti partikel juga bisa masuk ke tubuh kita saat mengonsumsi makanan laut.

Untuk mengetahui risikonya, para peneliti dari Australian Institute of Marine Science melihat studi mikroplastik sebelumnya pada makanan laut dan membandingkannya dengan kebiasaan makan orang Australia.

Mereka menemukan bahwa orang Australia paling mungkin menelan mikroplastik dengan memakan bivalvia seperti tiram dan kerang.

Kemudian, jumlah yang lebih kecil melalui krustasea seperti udang dan kepiting, meskipun kita tidak mengonsumsi makanan ini dengan porsi yang besar.

Penulis utama penelitian Amanda Dawson mengatakan, studi sebelumnya telah mengambil angka global dan menerapkannya secara luas.

"Tidak ada cukup data yang relevan dan dapat diandalkan bagi kami untuk memberikan angka konkret yang bagus," katanya.

"Kami perlu tahu apa yang ada di sana dan apakah itu akan menyakiti manusia. Dan jika tidak merugikan tubuh, maka kami bisa lebih fokus pada aspek lingkungan," sambung dia.

Bahaya mikroplastik

Ketika kita berbicara tentang mikroplastik, biasanya ada asumsi bahwa mikroplastik pada dasarnya buruk.

Meskipun mikroplastik jelas buruk untuk lingkungan dan dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa hewan, kita sebenarnya tidak cukup tahu bahayanya pada tubuh manusia.

Ilmuwan kesehatan lingkungan dari University of Queensland, Kevin Thomas, mengungkapkan bahwa ada kesenjangan pengetahuan yang begitu besar.

Sehingga, saat ini sangat sulit untuk membuat penilaian menyeluruh tentang apakah ada risiko kesehatan dari paparan mikroplastik.

Dia mengatakan, mikroplastik terkecil sekitar 2,5 mikron dan lebih kecil adalah yang paling mungkin membahayakan.

Tetapi, karena istilah "mikroplastik" menyamakan semuanya dari ukuran 5mm ke bawah, data tidak ada untuk mengetahui seberapa luas mikroplastik tersebut.

Beberapa penelitian yang telah melihat langsung ke sel di laboratorium menemukan bahwa partikel mikroplastik dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada sel.

"Namun, kami tidak tahu apakah plastik benar-benar masuk ke dalam sel-sel itu pada awalnya, lalu menyebabkan efek peradangan," tuturnya.

Sebagian besar mikroplastik mungkin bergerak melalui sistem pencernaan dan keluar melalui kotoran kita.

Akan tetapi, plastik tidak bersifat stabil dan faktor-faktor, seperti pelapukan, paparan sinar matahari, dan pengoksidasi.

Semuanya dapat membuat perubahan kimiawi, serta struktural yang mungkin memengaruhi bagaimana plastik berinteraksi dengan tubuh kita.

"Jadi, hanya karena kami tidak memiliki data yang menunjukkan bahwa mikroplastik menyebabkan masalah kesehatan bukan berarti partikel ini aman," terangnya.

"Kecuali, jika kita memahami dari mana asal plastik, ukurannya, jenis plastiknya, dan bagaimana bentuknya karena sangat sulit untuk memahami apakah plastik itu akan menimbulkan ancaman," imbuh dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/09/081721120/mikroplastik-ditemukan-dalam-seafood-dan-bahayanya-bagi-manusia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke