Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiba di Indonesia, Ketahui Potensi Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Jumlah vaksin yang sudah tiba sebanyak 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton.

Ini merupakan vaksin Covid-19 yang tiba di Indonesia setelah Sinovac yang sudah mulai didistribusikan ke masyarakat.

Lalu, apakah kemungkinan efek samping yang akan muncul dari penggunaan vaksin ini?

Dilansir dari situs informasi Pemerintah Inggris, gov.uk, sama seperti semua obat dan vaksin lain, AstraZeneca juga dapat memunculkan potensi efek samping.

Namun, tidak semua orang akan mengalaminya.

Dalam sejumlah studi klinis terhadap vaksin tersebut, kebanyakan efek samping adalah ringan sampai sedang yang sembuh dalam beberapa hari dan pada beberapa kasus hingga satu minggu setelah vaksinasi.

Jika efek samping seperti nyeri dan/atau demam yang muncul terasa mengganggu, obat yang mengandung parasetamol dapat dikonsumsi.

Berikut efek samping yang muncul selama uji klinis vaksin AstraZeneca:

Sangat umum

Berikut beberapa efek samping yang dapat memengaruhi lebih dari 1 dari 10 orang atau dikatakan sangat umum terjadi:

  • Nyeri tekan 
  • Nyeri 
  • Rasa hangat 
  • Gatal atau memar di tempat suntikan 
  • Merasa tidak sehat 
  • Kelelahan 
  • Menggigil atau demam 
  • Sakit kepala 
  • Mual 
  • Nyeri sendi atau nyeri otot 

Umum

Gejala ini dapat memengaruhi satu dari 10 orang atau umum terjadi, antara lain:

  • Bengkak 
  • Kemerahan atau benjolan di tempat suntikan 
  • Demam
  • Merasa sakit atau diare
  • Gejala mirip flu, seperti demam tinggi, radang tenggorokan, pilek, batuk, dan menggigil

Jarang

Gejala ini dikatakan jarang terjadi atau hanya dapat memengaruhi hingga 1 dari 10 orang, yakni:

Tidak diketahui

Ada pula efek samping yang tidak diketahui atau belum dapat diperkirakan dari data yang tersedia.

Salah satunya adalah reaksi alergi parah (anafilaksis).

Dalam uji klinis vaksin Covid-19 AstraZeneca, ada laporan kejadian yang sangat jarang terjadi terkait dengan peradangan sistem saraf. Ini dapat menyebabkan kondisi seperti mati rasa dan kesemutan.

Akan tetapi, belum dapat dipastikan apakah kejadian ini disebabkan oleh vaksin atau bukan.

Beberapa orang juga melaporkan merasakan kedinginan tiba-tiba, dengan gejala seperti menggigil disertai kenaikan suhu badan, beberapa disertai keringat, sakit kepala (termasuk sakit kepala migrain), mual, nyeri otot, dan perasaan tidak enak badan, yang dimulai satu hari setelah mendapatkan vaksin.

Biasanya, efek tersebut berlangsung selama satu atau dua hari.

Jika mengalami demam tinggi yang berlangsung selama lebih dari dua atau tiga hari, atau mengalami gejala lain secara terus-menerus, itu mungkin bukan karena efek samping vaksin. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan saran pengobatan yang tepat.


Memang, belum diketahui kapan vaksin ini akan mulai didistribusikan ke masyarakat Indonesia. Namun, mengetahui potensi efek samping AstraZeneca akan membuat kita lebih siap ketika menerimanya kelak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/09/085001620/tiba-di-indonesia-ketahui-potensi-efek-samping-vaksin-covid-19-astrazeneca

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke