Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Punya Kebun Tanaman Rempah Eropa, Kenapa Tidak?

KOMPAS.com - Oregano, basil dan rosemary adalah rempah khas yang wajib ada dalam menu masakan Eropa. Sayangnya, harganya cukup mahal dan tidak mudah ditemukan di pasaran.

Dalam masa pandemi ini, sesekali pasti rindu ingin bersantap ala Eropa. Sayangnya kini berkunjung ke restoran memiliki risiko kesehatan yang tidak bisa diabaikan.

Alternatif yang bisa dicoba mungkin adalah memasak menu tersebut di rumah. Sudah banyak resep makanan barat yang bertebaran di internet.

Selain itu bumbu makanan barat tidak serumit makanan khas Indonesia. Biasanya rempah yang diperlukan lebih sederhana dengan proses memasak yang juga mudah.

Sayangnya dedaunan itu tidak mudah dijumpai di pasaran. Jika pun ada, biasanya harganya relatif mahal.

Sebenarnya kini juga sudah tersedia banyak rempah kering namun rasa dan aromanya pasti berbeda. Agar lebih mudah di kemudian hari, tak ada salahnya kita punya kebun rempah sendiri di rumah.

Bayangkan betapa nikmat sajian bersama keluarga nantinya dengan rempah yang baru dipetik ini. Berikut ini adalah 5 tanaman rempah Eropa yang bisa ditanam di rumah sebagaimana dilansir dari akun Instagram iplant.id antara lain:

Tumbuhan ini cocok ditanam sendiri karena dapat bertahan di tempat kering. Letakkan di bawah sinar matahari dan lengkapi dengan sistem drainase yang baik.

Media tanamnya bisa menggunakan campuran tanah, pasir, sekam dan kompos. Jika sudah tumbuh dengan sehat, tanaman ini bisa dipanen dalam waktu sekitar 70 sampai 85 hari.

Dedaunannya yang rimbun menandakan jika tanaman ini sudah siap dipetik. Selain itu, bentuknya juga cantik jika ingin dijadikan tanaman hias.

Tanaman ini memiliki bentuk yang panjang dan kerap ditambahkan dalam olahan berbahan seafood. Masyarakat kawasan Laut Tengah menjadikannya salah satu rempah yang wajib tersedia di dapurnya.

Tanaman ini juga sangat cocok ditanam di Indonesia karena menyukai cahaya matahari. Biasakan rutin menjemurnya selama 6 sampai 8 jam agar tumbuh dengan subur.

Tanahnya juga harus kering agar bisa berkembang dengan sempurna. Karena itu tidak perlu menyiramnya terlalu sering agar akarnya tidak basah.

Penanaman bisa dilakukan dengan cara distek selama 20 hari. Setelah itu, dipindahkan ke pot yang berisikan tanah dan pasir.

Tanaman ini sangat membutuhkan cahaya matahari sehingga bisa dibudidayakan di Indonesia. Selain itu, rempah ini juga tidak perlu sering disiram kecuali tanahnya sudah benar-benar kering.

Kita bisa menanam oregano melalui benih atau stek. Namun untuk pemula, menanam dengan metode stek dianggap lebih gampang.

Biasanya tanaman ini bisa dipanen setelah tingginya 10 sampai 13 cm dan bunga belum tumbuh. Jangan lupa menggunakan gunting untuk memanennya agar kualitasnya terjaga.

Aromanya memang khas sehingga digunakan untuk berbagai tujuan. Tanaman ini juga kaya manfaat kesehatan seperti menurunkan gula darah dan kolestrol.

Jika ingin menanamnya di rumah, sekarang sudah banyak yang menjual bibitnya yang siap tanam. Cukup sediakan tanah yang lembab untuk memulai persemaian.

Namun bagi pemula disarankan untuk menanam dari stek saja karena jauh lebih mudah. Cukup letakkan tanaman ini di lokasi yang terkena sinar matahari agar tumbuh subur.

Siapa yang tak kenal dengan daun yang menyegarkan ini. Tanaman ini biasa ditambahkan di makanan atau minuman segar untuk menambah aroma dan rasanya.

Daripada repot membeli setiap ingin menikmatinya, sebaiknya tanam sendiri saja di rumah. Hanya perlu waktu 3 sampai 4 bulan sampai daunnya subur dan siap dipetik.

Namun pastikan tanah yang digunakan selalu lembab agar tidak mati dan sinar matahari yang cukup. Berikan pupuk secara rutin setiap 3 minggu sekali agar perkembangannya optimal.

Selain sumber rempah, mint juga bisa menjadi tanaman hias. Bukan hanya di pot, tanaman ini juga cocok dijadikan tumbuhan rambat di pagar atau dinding rumah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/12/173205520/punya-kebun-tanaman-rempah-eropa-kenapa-tidak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke