Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Salah, Ada 3 Pemahaman Penting untuk Pakai Disinfektan

Pandemi memaksa banyak orang mengubah kebiasaan hidup, salah satunya adalah adiksi terhadap kebersihan.

Namun, sayangnya apa yang terlihat bersih, belum tentu bersih dari kuman, bakteri, atau pun virus yang tak terlihat dengan mata telanjang.

“Membersihkan membuat sesuatu terlihat bersih,” kata Dr. Elizabeth Scott, Profesor mikrobiologi di Simmons Center for Hygiene and Health in Home and Community di Simmons University di Boston, Amerika Serikat.

“Disinfektansi dilakukan untuk memastikan kita telah mengurangi risiko patogen di berbagai permukaan.”

Tapi di saat kita terlalu terobsesi dengan kebersihaan, dan lantas menyemprot daerah di sekitar dengan disinfektan berkali-kali, maka hal ini justru bukanlah pilihan yang tepat.

Menggunakan produk disinfektan bukanlah jalan instan untuk kehidupan bebas kuman.

Kita harus menggunakan disinfektan dengan benar untuk mendapatkan manfaatnya, termasuk agar tetap sehat.

Setidaknya, ada tiga pemahaman penting yang perlu kita ketahui mengenai disinfektan:

1. Berikan "waktu tunggu" atau "waktu kontak"

Agar efektif, disinfektan harus tetap dibiarkan lebih dahulu untuk jangka waktu tertentu.

Jangka waktu ini bervariasi menurut produk, sebelum dibiarkan mengering akibat paparan udara.

Misalnya, instruksi pada wadah tisu disinfektan yang mengarahkan kita untuk menyeka permukaan.

"Menggunakan cukup tisu agar permukaan yang dirawat kebersihannya tetap terlihat basah selama empat menit."

Setiap disinfektan, bahkan yang non-komersial seperti pemutih, memiliki waktu tunggunya tersendiri.

Scott mengatakan, ada baiknya kita mengikuti instruksi pada kemasan dengan tepat.

2. Disinfektan tak beri perlindungan yang tahan lama

Saat kita mengelap meja dengan disinfektan dan mengikuti petunjuknya, kita dapat mengandalkan produk tersebut.

Namun, jika orang yang sakit datang bahkan sedetik setelah permukaan yang kita lap itu mengering, semua kuman segar yang mereka tinggalkan akan tetap ada.

Jika kita menginginkan pertahanan jangka panjang terhadap kuman di rumah, penting untuk membatasi kontak ketika ada seseorang yang sakit di rumah.

Juga, mendisinfeksi barang-barang yang sering disentuh secara rutin oleh orang yang sakit.

3. Over-disinfektan

Disinfektan dapat menjadi senjata yang andal melawan patogen, tetapi menggunakannya terlalu sering dapat menyebabkan kuman menjadi kebal.

Menurut lembar fakta EPA, penelitian menemukan, penggunaan beberapa produk disinfektan menciptakan mikroba yang dapat bermutasi.

Mutasinya menjadi bentuk yang kebal terhadap disinfektan tertentu, bahkan menciptakan bakteri super.

Scott merekomendasikan pendekatan yang lebih intuitif yang disebut kebersihan yang ditargetkan. 

“Hanya gunakan disinfektan saat kita membutuhkannya, dan hanya pada permukaan yang memiliki risiko penularan tertinggi.”

“Kebersihan yang ditargetkan, yang berfokus pada area dengan kontak tinggi, menyelesaikan masalah penggunaan disinfektan yang terlalu banyak,” ungkap Scott.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/17/053000020/jangan-salah-ada-3-pemahaman-penting-untuk-pakai-disinfektan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke