Jangan Lakukan Hal Tidak Sopan Ini saat Belanja ke Swalayan

KOMPAS.com - Biasanya di awal bulan kita berbelanja bahan-bahan makanan atau kebutuhan lainnya. Tak heran belanja bulanan ini membuat beberapa swalayan menjadi lebih ramai.

Namun, ada hal yang perlu kita perhatikan saat berbelanja ke swalayan atau supermarket. Etika berbelanja perlu diterapkan, agar tetap menjaga kenyamanan diri maupun orang lain.

Ada beberapa hal yang dianggap tidak sopan, yang mungkin tidak kita sadari bahkan membuat orang lain akan menggerutu dengan tingkah laku kita.

Untuk itu, simak beberapa hal tidak sopan berikut yang sebaiknya tidak kita lakukan saat berbelanja di swalayan:

1. Meninggalkan troli di tempat parkir

Meninggalkan troli di tempat parkir tidak hanya mencerminkan bahwa kita sosok yang malas, tetapi juga dapat mengganggu siapa pun yang akan parkir.

Selain itu, troli yang ditinggalkan tersebut bisa saja menggelinding dan menggores mobil  orang lain yang diparkir.

Jadi, tidak mengherankan jika 72 persen responden dalam survei Treadmill Review tentang etiket di supermarket mengatakan bahwa meninggalkan troli di tempat parkir adalah hal yang sangat tidak baik.

2. Meninggalkan antrean pembayaran untuk mengambil item lain

Ini bahkan lebih buruk daripada meninggalkan troli kita di tempat parkir. Meninggalkan keranjang belanja di antrean pembayaran, lalu kamu mengambil barang lain adalah sikap yang menurut 80 persen pembeli tidak sopan.

Jadi, lebih baik selesaikan belanjamu terlebih dahulu, baru setelahnya ikut mengantre di tempat pembayaran.

Untuk menghindari ada barang yang terlupa, ada baiknya kamu membuat catatan barang-barang apa saja yang akan di beli.

3. Belanja dengan porsi wajar

Jangan belanja terlalu berlebihan, hingga menyebabkan beberapa item hampir habis stoknya. Hal ini sangat tidak disarankan. Belilah barang-barang sesuai dengan jumlah yang biasa kamu beli.

Pikirkan pula orang lain, cobalah untuk tidak egois. Semua orang juga membutuhkan barang-barang yang kamu borong tersebut.

4. Memblokir lorong dengan troli

Sembilan dari sepuluh pembeli yang disurvei mengatakan kelakuan meninggalkan troli di lorong dan menghambat jalan orang lain merupakan hal tidak sopan.

Tentunya, di toko dengan lorong sempit atau pada hari belanja yang sangat sibuk, akan lebih sulit untuk menjauhkan trolimu dari jalur orang lain.

Namun perlu diingat bahwa 90 persen orang sangat tidak suka menghadapi kemacetan di lorong.

5. Memotong antrean

Cara termudah untuk menyinggung perasaan siapa pun di swalayan adalah dengan memotong antrean, salah satunya di kasir.

Sekitar 99 persen pembeli yang disurvei setuju bahwa menyerobot antrean adalah perilaku yang buruk.

6. Membiarkan anak-anak berperilaku buruk

Berdasarkan hasil survei, 92 persen pembeli tidak ingin menyaksikan tingkah laku menjengkelkan anak-anak kita.

Untuk itu, ada baiknya jangan memberikan kebebasan berlebih pada anak saat di ruang publik, terutama banyak menyentuh barang-barang, apalagi sampai merusak beberapa bahan makanan.

Sebagai orang tua, ada baiknya selalu mengawasi anak saat berbelanja.

7. Meninggalkan barang yang tidak jadi dibeli sembarangan

Meninggalkan barang yang tidak jadi kita beli di sembarang rak atau tempat, mungkin sering kali terjadi, bahkan bisa jadi kita menjadi pelakunya. Namun, ternyata ini termasuk sebagai tindakan yang kurang sopan. 

Berdasarkan survei, 97 persen sesama pembeli akan menganggap kamu tidak sopan, jika  meninggalkan barang yang tidak jadi dibeli di sembarang tempat. 

Ada baiknya kita mengembalikan kembali barang yang tidak jadi kita beli tersebut ke tempat kita mengambilnya.

8. Mencicipi makanan

Mencicipi makanan merupakan hal tidak sopan menurut 80 persen pembeli, kecuali jika benar-benar hal tersebut ditawarkan sebagai sampel.

Ini termasuk juga mencicipi beberapa buah segar seperti lengkeng, jeruk, atau buah lainnya.

9. Memakan makanan yang belum dibayar

Hampir sebanyak 78 persen keberatan jika kamu mengonsumsi barang yang akan kamu beli terlebih dahulu sebelum membayarnya. 

Ada baiknya kamu menahan rasa ingin mencicipinya hingga nanti sudah berada di dalam mobil.