Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Vaksin Dapat Meredakan Gejala Long Covid? Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Terlepas dari daftar gejala virus corona yang terus bertambah, kondisi long covid juga telah berdampak pada sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19.

Banyak ilmuwan, tenaga medis profesional, dan badan kesehatan berkumpul untuk mempelajari implikasi jangka panjang dari virus yang mematikan ini.

Meskipun keadaan masih belum pasti dan banyak spekulasi yang muncul, para ahli mengklaim bahwa long covid dapat diredakan dengan bantuan vaksin.

Seperti yang kita ketahui, long covid adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan gejala berkepanjangan yang dialami orang-orang setelah pulih dari Covid-19.

Konon, orang yang menderita long covid atau long hauler biasanya mengalami kerusakan permanen pada paru-paru, jantung, ginjal, atau otak dan gejala Covid-19 yang menetap.

Gejala umum long covid

Long covid adalah komplikasi yang dihadapi penyintas Covid-19 dalam jangka waktu yang lama.

Selama periode ini, seseorang dapat berubah dari mengalami gejala Covid-19 yang serupa dan menjadi tidak bergejala sama sekali.

Karena itu, berikut adalah beberapa gejala paling umum yang dapat dialami saat long covid terjadi, bahkan setelah sembuh dari penyakit.

• Kesulitan bernapas

• Nyeri sendi

• Nyeri dada

• Kehilangan indera perasa atau penciuman

• Merasa sangat kelelahan

Vaksin meredakan gejala long covid

Banyak orang di seluruh dunia telah mendapatkan vaksin. Namun, apakah vaksin tersebut benar-benar efektif melawan infeksi virus corona?

Sebuah penelitian baru menunjukkan, bahwa vaksin Covid-19 sebenarnya dapat meredakan gejala long covid setelah kita terinfeksi.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari North Bristol NHS dan University of Bristol, vaksinasi dapat meredakan gejala pada pasien yang menderita dampak jangka panjang dari Covid-19.

Mereka mengatakan, ada peningkatan kecil secara keseluruhan yang terlihat pada penderita long covid setelah menerima suntikan vaksin.

Studi tersebut, mengamati kasus 44 pasien long covid yang divaksinasi dan 22 pasien long covid yang tidak divaksinasi.

Sebelum vaksinasi, sebagian besar pasien menunjukkan gejala yang serius dan mengeluhkan kelelahan, sesak napas, dan susah tidur.

Pada bulan Januari dan Februari, beberapa peserta menerima vaksinasi, diikuti gejala yang dicocokkan dengan mereka yang belum divaksinasi.

Sebulan kemudian, kedua kelompok dinilai kembali dan ditanya apakah gejala mereka membaik, memburuk, atau tetap sama.

Hasilnya, para peneliti menemukan, bahwa penyintas Covid-19 yang telah divaksinasi mengalami penurunan gejala sebesar 5,6 persen jika dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi.

Kendati demikian, para peneliti mengungkapkan apabila studi tersebut masih perlu lebih lanjut agar dapat mendukung klaim secara lebih tepat dan akurat.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/19/101740020/benarkah-vaksin-dapat-meredakan-gejala-long-covid-ini-penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke