Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Mudah Terpesona Klaim Produk Kecantikan Selebritas

KOMPAS.com - Pada awal tahun 2000-an selebritas berbisnis parfum dengan namanya sebagai merek atau merilis lini fashion dengan harga terjangkau. 

Kini bisnis itu berkembang semakin luas ke dunia kecantikan. Bukan cuma wewangian, tapi juga kosmetik, dan skincare.

Pada dasarnya sah-sah saja seseorang memanfaatkan ketenarannya untuk berbisnis, tetapi klaim berlebihan yang mereka buat bisa merugikan konsumen. 

Salah satu sosok yang bisa disebut trendsetter produk skincare di kalangan selebritas adalah Kylie Jenner.

Pada Mei 2019, dia meluncurkan lini produk perawatan kulit sebagai pelengkap merek Kylie Cosmetics yang sudah ada.



Rihanna lalu menyusul tak lama kemudian dengan merek Fenty Skin di musim panas 2020.

Keberhasilan kedua lini tersebut tampaknya "menggoda" selebritas lain untuk ikut terjun ke dalam bisnis perawatan kulit.

Sebut saja, merek Humanrace yang didirikan Pharrell Williams, GoGo Skincare Carmen Electra, dan JLo Beauty dari Jennifer Lopez, yang semuanya diluncurkan di tahun 2020.

Fenomena serupa juga bisa ditemui di Asia, termasuk di tanah air. Selebritas terkenal membuat lini kosmetik atau perawatan kulit, baik bekerja sama dengan merek yang sudah mapan atau merintis dengan namanya sebagai brand.

Klaim selebritas atas produk yang mereka buat

Ketika mempromosikan Kylie Skin di tahun 2019, Kylie Jenner menyebutkan bahwa dia memakai produknya secara eksklusif.

Jenner mengungkapkan hal itu dalam video bertajuk "my everyday skin-care routine" yang diunggah ke YouTube. Juga, dia mengaku Kylie Skin sudah menjadi rutinitasnya sehari-hari, dan ia tidak bisa hidup tanpa lini produknya.

Di sisi lain, JLo --sapaan akrab Jennifer Lopez-- kerap mengatakan bahwa kulitnya terawat berkat penggunaan produk dari JLo Beauty.

Kepada Elle, dia mengatakan tabir surya menjadi perawatan rutin yang dijalaninya sejak usia 22 tahun.

Lalu, JLo juga mengaku kepada InStyle bahwa suplemen, serum, tidur dan menjalani hidup yang sehat dan "waras" sama pentingnya.

Beberapa waktu lalu, warganet mempertanyakan klaim yang dibuat oleh penyanyi "Ain't It Funny" itu. Pasalnya, dia diduga sudah pernah disuntik Botox di masa-masa kejayaan kariernya.

Tentu saja, Lopez menyanggah anggapan tersebut. Dia mengatakan jika dirinya tidak pernah melakukan suntik Botox atau suntik apa pun.

Klaim berlebihan tentang perawatan kulit 

Produk perawatan berkualitas tinggi diklaim dapat membantu selebritas untuk mempertahankan kondisi kulit mereka.

Namun, kuncinya bukan hanya menggunakan produk perawatan, melainkan juga didukung faktor lain, seperti mengonsumsi makanan sehat, perawatan kecantikan di dokter kulit yang biayanya tidak murah, dan sebagainya.

Alhasil, konsumen akan mempunyai pemikiran yang keliru tentang perawatan kulit.

Dokter kulit kosmetik Dr Azadeh Shirazi berpendapat, kulit selebritas yang rata, bersih dan glowing rata-rata adalah hasil dari "pesona", bukan karena "ilmu pengetahuan".

"Bukan hanya perawatan kulit yang kita lihat. Ini trik tata rias, pencahayaan saat pemotretan, dan akses ke tenaga medis terbaik," kata Shirazi.

Dia mencontohkan klaim J.Lo tentang minyak zaitun yang menjadi rahasia kulit indahnya.

"Minyak zaitun bersifat komedogenik, yang berarti dapat menyumbat pori-pori, dan ada sejumlah laporan dari orang-orang yang pernah mengalami reaksi alergi parah akibat penggunaan minyak zaitun, kata Shirazi.

Minyak zaitun memang memiliki antioksidan, tetapi juga dapat menyebabkan iritasi bagi sebagian orang.

"Sama sekali tidak ada dasar ilmiah yang menyatakan itu memiliki segala manfaat anti-penuaan. Jika dilihat dari fotonya (Lopez), dia tampaknya mendapat bantuan dari dokter kulitnya," jelas Shirazi.

Konsumen harus cerdas

Banyak dari kita yang mungkin bermimpi untuk mempunyai kulit mulus seperti selebritas papan atas.

Nah, "mimpi" itu sekarang bisa lebih mudah digapai karena banyak bintang terkenal meluncurkan lini perawatan kecantikan dan kulit.

Tapi, seperti yang dijelaskan Shirazi, selebritas bukanlah ahli di bidang perawatan kulit.

Karena itu, orang-orang yang meminta saran atau rekomendasi produk dari selebritas bisa saja diarahkan ke jawaban yang keliru.

"Orang pasti tertarik pada lini perawatan kulit selebritas karena sosoknya, tapi belum tentu memahami bahan atau ilmu di baliknya," katanya.

Shirazi memerhatikan banyak kliennya mencoba mencampurkan produk perawatan kulit yang diresepkan dokter dengan produk yang di-endorse selebritas.

Bagi orang yang tidak mengalami reaksi buruk terhadap penggunakan produk dari lini perawatan kulit selebritas, Shirazi tetap mengingatkan perlunya berhati-hati.

Dikatakan Shirazi, kulit seseorang dapat bereaksi secara berbeda terhadap kandungan bahan tertentu.

Dia pun menambahkan, tren produk overbuying yang menciptakan rutinitas perawatan kulit dengan terlalu banyak langkah bisa memicu banyak masalah kulit di kemudian hari.

"Kita memasukkan banyak hal yang tidak perlu pada kulit, dan itu lebih merugikan daripada menguntungkan dalam jangka panjang," ujar Shirazi.

Semakin banyak kulit kita terpapar sebuah bahan, kulit akan membentuk memori.

"Anda mungkin tidak sensitif terhadap suatu bahan saat Anda berusia 25 atau 30 tahun, tetapi dalam beberapa tahun, kulit akan bereaksi dan pecah, dan Anda tidak tahu mengapa," tambah dia.

Shirazi mengingatkan, setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, dan apa yang cocok dipakai selebritas bisa jadi tidak bagus untuk kita.

"Kulit kita memiliki keunikan, jadi temui ahlinya, cari tahu jenis kulit yang Anda miliki, dan pelajari bahan apa yang cocok dengan jenis kulit Anda."

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/19/110723020/jangan-mudah-terpesona-klaim-produk-kecantikan-selebritas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke