Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menahan Buang Air Besar, Apa Risikonya?

Bisa saja, saat itu kita sedang di dalam perjalanan di tol, tiba-tiba perut sakit dan ingin BAB. 

Belum lagi, jika sedang ada rapat via Zoom yang mengharuskan kamu on camera atau menyalakan kamera, tetapi perut terus bergejolak mengajak untuk segera ke kamar mandi.

Kita mungkin masih bisa menahan dorongan itu pada kadar tertentu. Namun, yang menjadi pertanyaannya adalah apakah kebiasaan semacam ini baik untuk kesehatan?

Dalam episode terbaru serial video "Daily Digest", Ahli Gastroenterologi Dr. Sameer Islam menjelaskan apa yang bisa terjadi jika kita kerap menahan untuk buang air besar.

"Setiap kali kita menahan kotoran atau buang air besar, ada beberapa hal yang dapat terjadi yang mungkin tidak baik untuk kesehatan," kata dia.

Tindakan menahan dorongan BAB bisa menyebabkan sembelit.

"Masalahnya adalah tubuh akan terbiasa untuk merespons tidak ingin buang air besar, dan ini dapat menyebabkan kita sulit untuk buang air besar," kata Islam.

"Kita bisa mengalami sakit perut yang sangat parah, dan masalahnya adalah tubuh akan mengalami disfungsi."

"Otot-otot rektal tidak bekerja dengan benar. Dan, karena tidak bekerja, inilah yang akan membuat kita malah jadi sulit untuk BAB," sebut dia.

Beberapa mitos seputar menahan diri untung buang air besar mengatakan, kotoran yang tertumpuk dapat menjadi racun atau membahayakan tubuh.

Namun Islam mengatakan kotoran yang tertumpuk di usus tidak akan menghasilkan racun dalam tubuh.

Lalu, tidak ada pula penyakit khusus yang ditemukan karena menimbun kotoran dalam usus besar.

Dia menekankan, berulang kali menunda BAB dapat menyebabkan sakit perut yang parah.

Sehingga, dia merekomendasikan untuk tetap menjaga jadwal untuk buang air besar, agar terhindar dari efek buruk untuk kesehatan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/22/141629220/menahan-buang-air-besar-apa-risikonya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke