Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Jenis Eating Disorder, Kenali Gejalanya agar Cepat Tertangani

KOMPAS.com - Gangguan makan atau eating disorder kembali jadi pembahasan di media sosial setelah komentar Deddy Corbuzier pada salah satu ajang pencarian model yang dianggap tidak etis.

Dalam video yang beredar, Ilene, salah satu peserta, mengatakan pernah menderita eating disorder dan depresi. Namun, mantan pesulap itu meresponsnya dengan kata-kata yang dinilai warganet tidak sensitif.

Eating disorder makan telah lama dikategorikan sebagai salah satu penyakit mental.

Mengacu pada Anxiety and Depression Association of America (ADAA), seseorang yang mengalaminya akan mengalami gangguan parah pada pola makannya. Bukan hanya pengurangan makan dalam kadar ekstrem, melainkan juga makan secara berlebihan.

Hal ini didasari atas perasaan tertekan atau khawatir tentang berat badan atau bentuk tubuhnya. Selain itu, mereka juga kerap melakukan diet dan olahraga yang berlebihan sehingga dapat mengancam jiwa.

Eating disorder biasanya muncul dibarengi dengan anxiety atau kecemasaan. Perpaduan kedua hal inilah yang membuatnya semakin sulit ditangani.

Sebagian besar penderita gangguan makan merupakan wanita dewasa dan anak perempuan. Namun, ADAA juga menyebutkan 35 persen dari penderita gangguan ini adalah laki-laki.

Ada berbagai jenis gangguan makan dengan gejalanya masing-masing. Berikut adalah pembagiannya berdasarkan kategori dari ADAA antara lain:

  • Anoreksia nervosa

Gangguan ini ditandai dengan penurunan berat badan, sulit mempertahankan berat tubuh yang ideal sesuai tinggi, usia dan perawakan serta memiliki persepsi yang salah mengenai berat badan dan tubuh yang ideal.

ADAA juga mengggolongkan kategori ini termasuk bulimia yakni siklus makan berlebihan dan perilaku kompensasi seperti muntah yang dilakukan sendiri demi membatalkan atau mengimbangi efek makan berlebihan.

Beberapa orang dengan penyakit ini menerapkan olahraga dalam kadar yang esktrem dan berusaha mengurangi asupan makanan baik melalui muntah maupun obat pencahar.

Gejala umum yang kerap didapati mengenakan pakaian berlebihan untuk menutup perubahan berat, sering membuat komentar tentang merasa gemuk, kerap pergi ke kamar mandi setelah makan dan kapalan di punggung tangan karena sering dipakai untuk memaksa diri muntah.

BED merupakan gangguan makan dalam jumlah besar dan seringkali sangat cepat hingga terasa tidak nyaman. Perilaku ini kemudian disusul dengan perasaan malu atau rasa bersalah.

Umumnya penderita ini kerap kehilangan kendali dalam pesta atau acara lainnya. Gejala lainnya dari eating disorder paling banyak di Amerika ini adalah kerap menimbun makanan di suatu tempat.

Selain itu, penderita BED juga kerap merasa depresi dan jijik dengan penyakitnya sehingga berusaha memuntahkannya kembali. Meski demikian, perilaku yang serupa akan kerap muncul jika tidak mendapatkan pertolongan yang tepat.

  • Other Specified Feeding and Eating Disorders (OSFED)

Kategori ini dibuat untuk mencakup orang-orang yang tidak memenuhi kriteria anoreksia nervosa atau bulimia nervosa, tetapi masih memiliki kelainan makan yang signifikan.

OSFED memiliki variasi perilaku makan yang tidak teratur sehingga gejalanya juga cukup beragam. Beberapa diantaranya yakni percaya bahwa harga diri terkait dengan bentuk tubuhnya, sering mengekspresikan diri perlu untuk membakar kalori yang masuk dan muntah untuk mengeluarkan asupan makanan.

  • Avoidant Restrictive Food Intake Disorder (ARFID)

Gangguan makan ini menyebabkan perilaku pilih-pilih makanan, tetapi tidak disertai ketakutan akan berat badan atau bentuk tubuh. Penyakit ini bisa diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Asupan makanan yang terbatas membuat tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang memadai. Bagi anak ini bisa berdampak penambahan berat badan terhenti dan penambahan tinggi badan yang tidak ideal.

Picky eater bukan satu-satunya gejalanya, tetapi juga disertai dengan penurunan berat badan, ketakutan akan tersedak atau muntah dan rentang pilihan makanan yang makin lama makin terbatas.

  • Rumination Disorder

Ganguan ini ditandai dengan kebiasaan untuk memuntahkan makanan lalu dikunyah lagi. Hal ini dilakukan berulang kali tanpa rasa jijik atau stres.

ADAA juga menyebutkan jika orang dengan penyakit ini dapat memuntahkan makanannya dengan mudah. Berbeda dari anoreksi atau bulimia yang menggunakan alat bantu untuk dapat mengeluarkan makanannya.

  • Unspecified feeding or eating disorder (UFED)

Kategori eating disorder ini ditujukan bagi orang dengan gangguan makan yang mengganggu kehidupannya, tetapi tidak memenuhi kategori untuk dimasukkan dalam jenis apa pun. Biasanya istilah ini dipakai jika dokter tidak memiliki informasi yang cukup untuk membuat diagnosis yang lebih spesifik.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/23/084623620/6-jenis-eating-disorder-kenali-gejalanya-agar-cepat-tertangani

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke