Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Alasan Utama Mengapa Pasanganmu Bisa Selingkuh

Namun sayangnya, orang-orang kerap kali jatuh ke dalam jurang perselingkuhan yang tentu saja merusak hubungan.

Dalam beberapa ulasan disebutkan, perselingkuhan adalah penyebab utama perceraian dan perpisahan pranikah.

Menurut seorang psikolog Frank D. Fincham, perselingkuhan turut memicu kekerasan dalam rumah tangga.

Perselingkuhan juga adalah prediktor kuat dari kesehatan mental yang buruk, termasuk depresi maupun kecemasan.

Dia mengungkapkan, prevalensi perselingkuhan adalah sekitar 20-25 persen dalam setiap pernikahan, dengan pria dan wanita berselingkuh pada tingkat yang sama.

Alasan menjadi tidak setia

Psikolog sekaligus pakar hubungan, Dylan Selterman dan rekan-rekannya pada tahun 2019 melakukan penelitian mengenai persoalan ini. 

Mereka menanyakan hampir 500 individu heteroseksual tentang pengalaman berselingkuh.

Semua peserta dalam penelitian ini berbagi setidaknya satu contoh perselingkuhannya sendiri, dan sekitar 95 persen memberikan contoh yang mencakup perselingkuhan seksual atau fisik.

Selterman kemudian mengumpulkan alasan mengapa orang-orang tidak setia, dan memfokuskan analisis motif masing-masing orang untuk berselingkuh.

Hasilnya, terdapat delapan alasan utama yang menyebabkan orang-orang menjadi tidak setia pada pasangannya.

1. Berkurangnya rasa cinta

Meski tidak selalu terjadi, namun berkurangnya rasa cinta dalam hubungan dapat membuat pasangan melakukan perselingkuhan.

Hal tersebut juga diungkapkan dalam penelitian yang dilakukan Selterman.

Ada sekitar 77 persen peserta menunjukkan kurangnya cinta terhadap pasangan sebagai alasan yang cukup kuat untuk berselingkuh.

2. Bosan

Perselingkuhan bukanlah respons terhadap masalah dengan hubungan yang sudah ada. Sebaliknya, ini adalah reaksi terhadap kebosanan.

Sebanyak 74 persen responden menyebut, rasa bosan sebagai pemicu munculnya keinginan untuk berselingkuh.

Dan, lebih banyak pria menjelaskan bahwa perselingkuhan mereka terkait dengan alasan ini.

3. Merasa diabaikan

Mirip dengan perasaan kurang cinta, sebagian orang menganggap perselingkuhan sebagai tanggapan atas kurangnya perhatian dari pasangan.

Sebanyak 70 persen responden mengungkapkan, perasaan diabaikan setidaknya cukup terkait dengan ketidaksetiaan mereka.

Dalam hal ini, lebih banyak wanita daripada pria yang menyadari motif ini menjadi salah satu alasan untuk berselingkuh.

4. Kondisi atau situasi

Tidak setiap tindakan perselingkuhan direncanakan dan didorong oleh ketidakpuasan dengan hubungan yang berjalan.

Buktinya, ada 70 persen responden yang mengungkapkan faktor kondisi atau situasi adalah alasan utama menjadi tidak setia.

Mungkin situasinya mereka sedang minum alkohol secara berlebihan, atau masuk ke dalam kesempatan yang tidak bisa diantisipasi sebelumnya.

Lebih banyak pria yang mengenali motif ini sebagai alasan perselingkuhannya, ketimbang wanita.

5. Meningkatkan harga diri

Alasan berselingkuh untuk meningkatkan harga diri tampaknya berlawanan dengan intuisi kita, karena konsekuensinya yang buruk.

Tetapi, banyak orang yang justru mengatakan, berselingkuh dapat meningkatkan ego dan harga diri mereka sendiri.

Ada lebih dari setengah responden atau 57 persen yang menunjukkan bahwa meningkatkan harga diri adalah motif dari perselingkuhan.

6. Marah

Ini mungkin bukan alasan yang paling sering ditemui, tetapi kemarahan berperan sebanyak 43 persen dalam motif perselingkuhan.

Dalam kasus ini, selingkuh dipandang sebagai cara untuk menghukum pasangan atau melakukan balas dendam.

7. Tidak berkomitmen

Kurangnya cinta dan komitmen dengan pasangan bisa menimbulkan perasaan ketidakpuasan hubungan secara umum.

Dalam hal komitmen, hampir setengah atau sekitar 41 persen responden memiliki tingkat komitmen yang rendah terhadap pasangannya.

Hal itu yang kemudian memotivasi mereka untuk melakukan perselingkuhan dari pasangannya.

8. Hasrat seksual

Sekitar sepertiga dari responden mengaku mengalami dorongan untuk berselingkuh karena hasrat seksual.

Mungkin dalam hubungan yang sudah mapan, individu tidak terlibat dalam frekuensi seks, gaya seks, atau perilaku seksual spesifik yang diinginkan.

Kehidupan seksual yang kurang memuaskan akhirnya dapat berkontribusi pada munculnya perselingkuhan, dan sebagian besar banyak dilakukan oleh pria daripada wanita.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/24/162508720/8-alasan-utama-mengapa-pasanganmu-bisa-selingkuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke