Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Nikah? Sepakati Dulu 12 Hal Penting Ini dengan Pacar

Kendati demikian, mungkin kita bisa dikejutkan dengan beberapa masalah yang tidak tampak atau mungkin diabaikan, terkait rencana pernikahan.

"Banyak orang mulai melakukan percakapan ini ketika mereka bertunangan dan kemudian merasa sudah terlambat," kata pakar hubungan pernikahan, Hatty J. Lee.

Mengajukan pertanyaan atau melakukan diskusi yang tepat bisa menjadi langkah yang benar untuk memulai kehidupan pernikahan, dan mencegah perceraian.

Nah, berikut ini adalah 12 hal penting yang dapat disepakati dengan cara didiskusikan dengan pasangan sebelum menikah.

1. Tujuan finansial

Masalah finansial merupakan sumber utama penyebab hubungan di antara pasangan merenggang. Maka dari itu, penting untuk membicarakan hal ini sejak dini.

Bertanya tentang tujuan finansial kepada pasangan jauh lebih positif, daripada hanya mengomentari pembayaran tagihan yang tidak pernah tepat waktu.

Lee menyarankan agar kita mengajukan beberapa pertanyaan seputar pembagian pengeluaran, ekspektasi keuangan berbasis gender, dan prioritas keuangan nantinya.

2. Membantu saat stres

Salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk pasangan adalah mempelajari cara membantunya saat sedang merasa stres dan tertekan.

Beberapa orang membutuhkan kepastian, yang lain membutuhkan ruang dan obrolan ringan. Setiap orang tentunya memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

Tetapi, ketika kita benar-benar merasa stres dan bergumul, kita mungkin tidak dapat mengomunikasikan kebutuhan ini sepenuhnya.

Jadi, menetapkan apa yang dibutuhkan sebelumnya dapat membantu kalian berdua saling mengatasi stres yang muncul.

3. Sesuatu yang berhubungan dengan anak dan kehamilan

Meskipun kita harus berdiskusi dengan pasangan terkait keinginan untuk memiliki anak atau tidak, namun kita juga harus melakukan percakapan yang lebih luas.

Sebab, perjuangan untuk mendapatkan anak bisa menghancurkan suatu hubungan, dan kita perlu memikirkan beberapa pilihan jika gagal memiliki anak dengan cara yang normal.

Setiap opini memang dapat berubah dari waktu ke waktu, tapi membicarakannya lebih awal dapat memastikan kita telah memasuki situasi tersebut sebagai sebuah tim.

4. Ekspektasi tentang pengasuhan anak

Selain mendiskusikan tentang berapa anak yang diinginkan, kita juga bisa membicarakan tentang bagaimana model pengasuhan anak nantinya setelah menikah.

Lee merekomendasikan supaya kita bisa menanyakan hal-hal seperti ekspektasi seputar pengasuhan anak.

Lalu, situasi yang ideal bagi kalian berdua dapat bekerja dan mengasuh anak.

Diskusikan juga bagaimana pengalaman kalian dulu dibesarkan dan apa yang membuat kalian suka dan tidak suka tentang hal itu.

5. Gaya berkomunikasi

Komunikasi adalah kunci yang sangat penting dalam suatu hubungan, tetapi mungkin sulit untuk mengetahui cara memiliki komunikasi yang sehat, jika kalian berdua tampak memiliki gaya komunikasi yang berbeda.

Oleh karena itu, kita bisa mendiskusikan tentang gaya komunikasi ini dengan pasangan sebelum memutuskan untuk menikah.

Kita bisa menanyakan bagaimana gaya komunikasi yang lebih nyaman untuk diterapkan, baik itu komunikasi dalam kehidupan sehari-hari maupun saat sedang diterpa masalah. 

6. Membuat kesepakatan

Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk membuat kesepakatan, entah itu mengenai persoalan anak, agama, dan apa pun yang dibutuhkan dari pasangannya. 

Tapi di samping itu, bisa jadi kita memiliki kesepakatan yang berbeda-beda. Misalnya, di mana nanti akan tinggal, tujuan karir, atau proyek yang sedang dikejar.

Dengan mengetahui hal-hal yang tidak dapat dinegosiasikan ini akan memberi kita gambaran yang baik tentang lanskap masa depan dan apakah itu berhasil untuk kalian berdua.

Jika pembuatan kesepakatan di antara kalian berdua cocok satu sama lain, maka pernikahan kalian memiliki peluang yang lebih besar untuk terus bertahan.

7. Waktu yang dibutuhkan untuk sendiri

Setiap orang memang membutuhkan waktu sendiri, tetapi beberapa orang membutuhkan lebih dari yang lain.

Jika kita tidak tahu bahwa waktu menyendiri adalah kebutuhan normal bagi pasangan, kita mungkin berasumsi dia menyendiri karena marah atau kesal.

Pastikan sejak awal kalian berdua membicarakan kebutuhan untuk memiliki waktu menyendiri guna memperkuat hubungan dan mencegah kebingungan di masa depan.

8. Ketakutan terbesar

Ini mungkin bukan pembicaraan yang mudah, tetapi dengan saling menanyakan ketakutan terbesar pada pasangan bisa membuat kita memahami satu sama lain.

Pernikahan adalah tentang pemahaman —bukan hanya memahami harapan, impian, dan ambisi— namun juga mengenai ketakutan, terutama dalam kaitannya dengan pernikahan.

Pastikan kita mengajukan pertanyaan sulit dan bagaimana pernikahan kita akan memiliki tingkat pemahaman yang jauh lebih dalam.

"Lakukanlah percakapan yang jujur tentang hal itu. Peliharalah dan pertimbangkan ketakutan itu, sehingga kia dapat menanganinya bersama-sama," kata Lee.

9. Menghadapi mertua

Saat mencoba membuat keluarga baru, kita perlu menetapkan batasan terkait mertua.

"Ada banyak orang yang masih terikat dengan keluarga asalnya dengan cara yang membuat mereka merasa seperti anak kecil yang berusaha menyenangkan keluarganya," ungkap Lee.

Meskipun dekat dengan keluarga itu menyenangkan, hal itu dapat menimbulkan tantangan di kemudian hari, terutama jika kita dan keluarga pasangan tidak saling berhadapan.

Kita bisa menanyakan bagaimana pasangan memperioritaskan hubungan dengan keluarganya saat sudah menikah nanti dan berapa banyak waktu yang dihabiskan dengan keluarga.

10. Bayangan mengenai pernikahan

Menurut Lee, setiap pasangan perlu menanyakan bayangan mereka tentang pernikahan.

Sebab, ada beberapa ekspektasi dari pasangan yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan kita.

Mulai dari kencan malam mingguan, perjalanan rutin, atau hal yang lain.

Sadarilah, bayangan pernikahan masing-masing untuk menghindari kejutan dan kekecewaan setelah pernikahan.

11. Harapan tentang seks

Setiap pasangan mungkin memiliki pandangan berbeda tentang seberapa sering seks harus terjadi dalam pernikahan.

Lalu, penting untuk mengeksplorasi ekspektasi keintiman secara jujur.

"Seks adalah bagian dari percakapan seputar hubungan yang memiliki ekspektasi dan fantasi di sekitarnya."

"Dalam hal ini kita juga akan mengalami naik turun hubungan," kata dia.

Lee menyarankan agar kita saling meyakinkan satu sama lain, aktivitas seksual yang berkurang bukan berarti kita telah kehilangan minat, dan dapat mengatasinya bersama-sama.

12. Arti pernikahan

Pernikahan tidak memiliki arti yang sama bagi semua orang. Beberapa orang berpikir itu adalah kemitraan, dan ada juga yang berpikir itu adalah perjanjian hukum.

Membicarakan arti pernikahan dalam pandangan yang berbeda dapat membantu memastikan bahwa tidak ada yang memiliki kebutuhan atau ekspektasi yang tidak terpenuhi.

Melakukan percakapan tentang masalah besar ini sebelum menikah dapat membuat segala kebutuhan dan harapan tentang pernikahan menjadi lebih jelas.

Kita juga dapat lebih kuat menghadapi rintangan yang datang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/27/193940820/ingin-nikah-sepakati-dulu-12-hal-penting-ini-dengan-pacar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke